BERITAFLORES, JAKARTA – Susunan Pengurus Ikatan Alumni Universitas Indonesia Wilayah NTT (ILUNI NTT) masa bakti 2022-2025 resmi dikukuhkan, Minggu (13/03/2022). Pengukuhan dipimpin langsung oleh Bachtiar Firdaus selaku Sekjen ILUNI UI.
Kegiatan ini diikuti oleh para pengurus pusat ILUNI UI, para dosen UI asal NTT, dan alumni UI asal NTT yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan dilakukan secara daring.
Ketua Panitia pembentukan ILUNI NTT, Sonia Buthfeim menyampaikan ILUNI NTT merupakan hasil proses yang panjang dan diinisiasi oleh beberapa alumni UI asal NTT di Jakarta.
Sonia mengatakan konsolidasi awal dimulai pada tahun 2018, lalu pada 4 Juli 2021 dilakukan musyawarah daerah dan pembentukan susunan kepengurusan ILUNI UI NTT.
Inisiatif pembentukan ILUNI UI NTT berangkat dari keinginan bersama para alumni untuk memiliki wadah di mana mereka bisa berkontribusi untuk NTT, selain itu juga bisa menjadi media yang merangkum dan menyuarakan kehendak bersama terkait sejumlah masalah yang ada di NTT.
Dijelaskannya, walaupun Iluni UI NTT baru dikukuhkan di tahun 2022, akan tetapi selama ini sejumlah aktivitas sudah dilakukan, seperti terlibat dalam penggalangan bantuan bencana di NTT, juga sumbangan obat-obatan dan APBD kepada beberapa rumah sakit di NTT.
“Kegiatan-kegiatan ini juga dilakukan dengan bekerja sama berbagai pihak, diantaranya FLOTISTA UI (Paguyuban mahasiswa UI asal NTT) serta Ikatan Alumni UI (ILUNI UI) pusat,” ujar Sonia.
Hal senada disampaikan oleh ketua terpilih ILUNI UI NTT, Fulgensius Surianto, bahwa NTT merupakan sebuah wilayah yang memiliki berbagai kekayaan Sumber Daya Alam di berbagai sektor. Selain itu, NTT juga memiliki kekayaan Sumber Daya Manusia yang di antaranya adalah para alumni UI.
“Kekayaan ini merupakan potensi dan harus dimanfaatkan secara maksimal dan bertanggung jawab untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat NTT,” kata Fulgensius.
Akan tetapi, menurutnya NTT juga masih mengalami berbagai permasalahan, di mana akarnya adalah kemiskinan. BPS RI melaporkan data Semester 2 (September) tahun 2021 tentang jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan NTT sebesar 120,58 ribu jiwa dan daerah pedesaan sebesar 1.025,70 ribu jiwa.
Artinya, jelas Fulgensius, penduduk NTT yang miskin itu adalah para petani, nelayan, dan peternak. Padahal mereka memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan tentu menjadi aktor utama dalam membawakan perubahan sosial ekonomi. Untuk itu, di antaranya ILUNI NTT memiliki program yang berfokus pada komunitas masyarakat dan pengembangan UMKM.
Fulgens, yang juga sedang menempuh studi Doktor Ilmu Kesejahteraan Sosial di UI juga menambahkan bahwa, ILUNI UI NTT harus berani mengambil bagian secara total. Para alumni dapat menggunakan pengetahuan atau pengalaman, kepakaran, dan jaringan untuk berkolaborasi dengan semua elemen di NTT. ILUNI NTT tidak boleh mengambil jarak dan harus memberikan kontribusi positif dengan segala kemampuan yang dimiliki.
Sementara itu, dalam presentasi tentang program kerja oleh Armand Suparman, disampaikan bahwa Rencana Strategis Iluni UI NTT dirangkum dalam tiga program besar: Baku Dapa, Baku Gandeng, dan Baku Dukung. Pertama, dalam Baku Dapa, program yang dilakukan yaitu menjejaring alumni UI NTT di NTT dan di luar NTT untuk mendorong ILUNI UI NTT menjadi wadah yang kuat secara internal dan mumpuni bagi eksternal, serta menghubungkan ILUNI UI NTT ke berbagai kalangan di tiga sektor kehidupan (Public Private-Third Sector). Kedua dalam Baku Gandeng, program yang dilakukan yaitu mensinergikan gagasan konstruktif dan inisiatif konkrit alumni UI NTT lintas bidang-lintas sektor sebagai upaya dan sumbangsih nyata untuk NTT serta mengajak berbagai kalangan untuk bekerja sama dalam mengatasi permasalahan NTT, menjadi “Problem Solver” di NTT. Ketiga, dalam Baku Dukung, program yang dilakukan yaitu mengakselerasi terobosan baru bersama semua alumni UI NTT untuk memastikan tumbuh berkembangnya SDM unggul untuk NTT Maju.
Ketua ILUNI UI, Andre Rahadian dalam sambutannya mengapresiasi pembentukan ILUNI UI NTT dan akan mendukung penuh program-program yang direncanakan pengurus ILUNI UI NTT.
ILUNI UI Pusat juga siap bersinergi dengan ILUNI UI NTT dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk kebaikan masyarakat NTT khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.
Berikut susunan kepengurusan ILUNI UI NTT periode 2022-2025:
Ketua: Fulgensius Surianto (Kesejahteraan Sosial UI, asal Manggarai Barat)
Sekjen: Sonia Buthfeim (Kimia, FMIPA UI, asal Sumba Timur)
Wakil Sekretaris: Maria Hardina Wea (Teknik Sipil, FT UI, asal Nagekeo)
Wakil Sekretaris 2: Aurelia Yasniyati Ndalo (Fakultas Kedokteran Gigi UI, asal Manggarai Timur)
Bendahara Umum: Fransiska Satriani Damput (Fakultas Farmasi UI, asal Manggarai)
Wakil Bendahara 1: Angelina Roida Eka (FIK UI, asal Manggarai)
Wakil Bendahara 2: Klaudia Anastasia (FKM UI, asal Ngada)
Ketua Alumni Center: Dr. Agustinus Rusdianto Berto (Ilmu Komunikasi, FISIP UI, asal Manggarai Barat)
Ketua Almamater Center: Dr. Grandprix Kadja (Kimia, FMIPA UI, asal Kupang)
Ketua Policy Center: Armand Suparman (Pascasarjana Sosiologi, asal Manggarai Timur)
Ketua Community Development dan Business Center: Rosadalima Dee Panda (Kimia, FMIPA UI, asal Nagekeo)
Ketua Alumni Peduli Center: Ratna Paramita Nomseo (FKM, asal SoE, Timor Tengah Selatan)
Ketua Communication Center: Haries Putra Mbon (Pascasarjana HI, asal Manggarai Barat).
Penulis: Irenius