RUTENG, BERITA FLORES — Seluruh masyarakat diminta untuk memerangi praktek rentenir di Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Wakil Ketua II Bidang Kredit KSP Kopdit Swasti Sari, Drs. Martinus Seran mengungkapkan hal itu saat memberikan sambutan peresmian Kantor Kopdit Swasti Sari Cabang Ruteng Rabu, 17 Maret 2021.
Dari pantauan wartawan, Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit melalui Kepala Dinas Penanaman Modal, Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai, Anselmus Asfal, meresmikan Kantor KSP Kopdit Swasti Sari Cabang Ruteng.
Turut hadir pada kesempatan itu, General Manager (GM) KSP Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan, A.Md didampingi Wakil Ketua II Bidang Kredit KSP Kopdit Swasti Sari, Drs. Martinus Seran dan Camat Langke Rembong, Daniel Baru.
Para tamu undangan disambut secara adat dengan suguhan tarian khas Manggarai di depan kantor KSP Kopdit Swasti Sari Cabang Ruteng yang beralamat di Jln Katedral No 17 Kelurahan Bangka Nekang, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai. Acara peresmian itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Dinas Penanaman Modal, Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai, Anselmus Asfal.
Perangi Rentenir Berkedok Koperasi
Wakil Ketua II Bidang Kredit KSP Kopdit Swasti Sari, Drs. Martinus Seran dalam sambutannya, mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memerangi praktek rentenir berkedok koperasi di wilayah Manggarai Raya. Menurut dia, saat ini banyak rentenir berkedok koperasi simpan pinjam yang beroperasi di daerah itu. Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia): ren·te·nir /réntenir/ n orang yang mencari nafkah dengan membungakan uang; tukang riba; pelepas uang; lintah darat.
“Bahkan memberikan pinjaman dengan bunga sangat tinggi hingga 25% per bulan,” ungkap dia.
Ia meminta pihak Dinas Penanaman Modal, Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai, untuk segera menghentikan kegiatan rentenir tersebut. Selama ini kata dia, warga sangat dirugikan dengan kehadiran para rentenir di wilayah Manggarai Raya. “Bagaimana mungkin, hasil pertanian belum dipanen, uang dari rentenir sudah ada di atas meja dengan bunga sangat tinggi,” pungkas Martinus.
Bahkan, ungkap dia, para rentenir mengedarkan uang pinjaman dengan bunga tinggi di tengah merebaknya pandemi virus corona (Covid-19). Untuk itu, warga miskin terlilit utang dengan bunga tidak wajar. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk bergabung dengan koperasi resmi yang memiliki badan hukum yang jelas dengan bunga sesuai dengan regulasi.
Bergabung dengan Kopdit Swasti Sari
Martinus mengajak masyarakat Manggarai untuk bergabung bersama Kopdit Swasti Sari. Lembaga keuangan itu kata dia, hingga saat ini sudah memasuki usia 34 tahun. Koperasi yang berkiprah mulai dari Kupang itu memiliki program unggulan seperti ansuransi pinjaman dan ansuransi simpanan.
“Ansuransi simpanan berkisar sampai Rp30 juta. Kopdit Swasti Sari melayani anggota sampai pada maut menjemput atau ada dana duka sebesar Rp8 juta dan ditambah berapa tahun dia lama menjadi anggota, itu menjadi dasar perhitungan pemberian dana duka,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Kopdit Swasti Sari telah bekerja sama dengan sejumlah stakeholder dan itu merupakan suatu keunggulan. Menurut dia, apabila sudah menjadi anggota Kopdit Swasti Sari, maka bisa membeli barang melalui Kopdit besutan Keuskupan Kupang itu.
“Kita telah bekerja sama baik pemerintahan, lembaga swasta maupun lembaga perbankan. Kita sudah bangun link dengan toko penyedia barang seperti membeli kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Kita bayar cash lansung kepada dealer kemudian anggota mencicil ke Kopdit Swasti Sari,” jelas dia.
Sementara untuk bunga pinjaman kata dia, berkisar dari 0,5% sampai dengan 1,8% tergantung jenis pinjaman apa yang diajukan oleh anggota. Juga tergantung nominal simpanan saham di dalam Kopdit Swasti Sari. Tak hanya itu, Kopdit besutan Keuskupan Kupang itu juga memiliki fasilitas lain, seperti program pemberdayaan terhadap para petani, nelayan dan peternak.
“Ada penggemukan ternak sapi, program pertanian tanaman hortikultura dan program pemberdayaan lainnya,” pungkas dia.
Ia menambahkan, Kopdit Swasti Sari lansung menyentuh kehidupan riil warga, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa berjalan dengan baik.
Hingga saat ini, kata dia, total anggota KSP Kopdit Swasti Sari untuk seluruh Indonesia sebanyak 120 ribu orang anggota dengan total aset senilai Rp900 miliar. Bahkan pihak manajemen telah menargetkan pada tahun 2021 ini aset Swasti Sari bisa menembus angka Rp1 triliun. Sedangkan total anggota KSP Kopdit Swasti Sari Cabang Ruteng telah mencapai 1000 anggota dengan total aset senilai Rp4 miliar.
General Manager (GM) KSP Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan, A.Md mengatakan, pihaknya sangat menjunjung tinggi aturan dalam mengelola lembaga koperasi, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para anggota. Berdasarkan regulasi lembaga keuangan tersebut, kata dia, hak para anggota betul-betul dilindungi.
“Selama ini anggota percaya terhadap lembaga keuangan ini. Karena mereka percaya Kopdit Swasti Sari menjalankan manajemen yang benar, keberpihakan kepada anggota,” pungkas dia.
Ia pun menargetkan total anggota Kopdit Swasti Sari Cabang Ruteng dari jumlah sekarang 1000 anggota, bisa mencapai 2000 lebih anggota pada 2021 ini dengan target aset dari Rp4 miliar bisa naik menjadi Rp10 miliar.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai, Anselmus Asfal mengatakan, kehadiran Kopdit Swasti Sari diharapkan bisa membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Manggarai. Ia juga berharap dengan memiliki kantor cabang baru di kota Ruteng bisa meningkatkan pelayanan kepada para anggota.
“Sehingga kesejahteraan anggota bisa terwujud,” pungkas dia.
Kadis Ansel menjelaskan, meski sebelumnya banyak orang yang melakukan pinjaman uang di koperasi, namun saat ini mengalami penurunan akibat merebaknya pandemi virus corona (Covid-19). Bahkan pengembalian pinjaman tersebut mengalami hambatan, untuk itu permodalan koperasi sangat terganggu. Ia mengungkapkan, sebesar 40% permodalan koperasi terganggu akibat dampak pandemi Covid-19.
“Kalau tahun sebelumnya banyak orang pinjam uang ke koperasi tetapi saat ini menurun karena dampak pandemi,” jelas dia.
Kadis Ansel juga menanggapi mengenai masifnya praktek rentenir yang beroperasi di Kabupaten Manggarai. Ia menuturkan, pemerintah provinsi telah membentuk tim untuk melakukan pengawasan mencegah praktek rentenir berkedok koperasi. Ia mengaku, pihaknya telah berhasil menghentikan salah satu lembaga usaha yang mempraktekan rentenir berkedok koperasi.
“Ada satu lembaga keuangan rentenir berkedok koperasi yang dihentikan kegiatannya. Kami pantau, yang bersangkutan sudah tidak melakukan kegiatan ilegal seperti itu,” ungkap Ansel. (R11/TIM).