BORONG, BERITA FLORES – Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan pelepasan Ekspor Kopi Fine Robusta Manggarai, Pulp Natural, dan Natural Proses, ke negara Belanda, yang bekerja sama dengan Asosiasi Petani Kopi Manggarai (Ansikon).
Kegiatan tersebut, bertempat di Mano, Kelurahan Mando Sawu, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Manggarai Timur, NTT pada Rabu 24 Ferbruari 2021.
Dalam sambutan, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, menyampaikan terima kasih kepada Rikolto dan Asnikom, serta semua petani kopi, yang menghasilkan ekspor yang ke empat seperti sekarang ini.
“Sejarah kopi di Manggarai yang didukung oleh Belanda itu sendiri, dan itu dibuktikan dengan sejarah hingga hari ini, yaitu ada bendera di Colol. Ini merupakan momen yang sangat pas untuk kita di Manggarai Timur, yang awalnya didukung oleh Belanda. Saya ingin Kopi Colol ini menjadi salah satu merek dari Manggarai Timur untuk kopi bubuknya, ”kata Bupati Agas.
Untuk itu, ia meminta agar Asnikom tidak membeli, tapi juga bersinergi melakukan pendampingan agar mutu kopi tatap terjaga.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Matim Yohanes Sentis, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan pada tahun lalu sekitar bulan November dan Desember 2020 lalu.
Kadis Yohanes mengatakan, pihaknya melepas dua kontainer Kopi Robusta sebanyak 36 ton. Sebab, selama ini, para petani kopi sering melakukan pengiriman ke luar langsung itu dari Asnikom, atau dari perorangan dari Manggarai Timur. Namun, saat itu jumlah tidak sebanyak saat ini.
“Dan ini juga menjadi konsen atau perhatian dari Rikolto, yang selama ini membantu para Petani Kopi di Manggarai Timur, melalui kelompok atau organisasi Asnikom. Kopi yang berasal dari Manggarai Timur ini akan dikirim ke salah satu perusahaan yang didirikan di Belanda,” kata Yohanes.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Rikolto Indonesia, yang telah memberikan pendampingan serta fasilitas kepada Petani Kopi Matim selama ini. Ia berharap, Rikolto Indonesia terus bermain di hilir untuk sektor pasar.
Sementara itu, Kepala Program Rikolto Indonesia, Nonie Kaban, dalam sambutanya, menyampaikan apresiasi serta rasa bangga atas panggilan Asnikom yang merupakan mitra Rikolto sejak tahun 2010.
Menurut Nonie, kegiatan ini merupakan ekspor yang ke empat dengan jumlah yang lebih banyak, yaitu 36 ton. Dimana, jumlah pesanan yang terus meningkat, yang awalnya hanya membeli sebanyak 600 kg, kemudian meningkat ke enam ton, selanjutnya sembilan ton. Hingga kini sebanyak 36 ton.
Artinya, kualitas kopi yang sangat berkualitas. Saya berharap agar kualitas yang dihasilkan terus dipertahankan, dan ditingkatkan, karena kerja sama ini akan berlangsung selama delapan tahun. Saya berharap agar Pemerintah juga mendukung program ini, untuk meningkatkan pendapatan petani berupa fasilitas yang dibutuhkan, Ungkapnya .
Sementara itu, Manajer Asnikom, Damasus Agas, mengatakan, pembeli kopi asal Belanda tersebut yakni This Side Up (TSU). Menurutnya, Kopi Manggarai di Eropa terutama Kopi Robusta, belum memiliki pesaing di dunia. Hal itu yang membuat mereka melakukan perjanjian yang cukup panjang dengan Asnikom, karena hal itu juga merupakan jalan pasar.
“Cita rasa Kopi Robusta Manggarai, cocok untuk selera orang Eropa,” katanya. (EF / BF)