RUTENG, BERITA FLORES – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam sepekan terakhir, menyebabkan pasokan air minum bersih milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Komodo terhambat.
Banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kecamatan Reok, Kecamatan Cibal, Kecamatan Ruteng, Kecamatan Satar Mese dan Kecamatan Satar Mese Barat merusak pipa dan fasilitas penampungan milik Perumda Air Minum Tirta Komodo, Kabupaten Manggarai. Bahkan selama masa perbaikan pipa dan fasilitas penampungan, aliran air minum bersih berhenti sementara.
Desk Media Perumda Air Minum Tirta Komodo, Fian Roger mengatakan, beberapa lokasi yang mengalami gangguan aliran air minum bersih antara lain, Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Reo, IKK Cancar, IKK Iteng, IKK Narang dan IKK Pagal.
“DI IKK Reo misalnya, petugas sedang berupaya memperbaiki jaringan air yang terganggu akibat hantaman banjir,” ujarnya kepada wartawan di Ruteng Selasa, 1 Februari 2021.
Fian menjelaskan, kerusakan lain terjadi di Wae Kokak dan Wae Wunis, IKK Reo. Saat ini petugas berupaya membersihkan broncaptering dan saluran pipa yang tersumbat karena terjangan banjir.
“IKK Narang dan IKK Pagal petugas berupaya memperbaiki jaringan pipa yang putus akibat tanah longsor,” jelas Fian.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Komodo, Man Klemens mengonfirmasi kerusakan tersebut yang menyebabkan distribusi air minum bersih kepada ribuan pelanggan di wilayah Kabupaten Manggarai terganggu.
Atas nama Perumda Air Minum Tirta Komodo, ia secara khusus meminta maaf kepada pelanggan, karena tanah longsor di sumber air utama Perumda tersebut mengakibatkan distribusi air kepada pelanggan tersendat. Meski begitu, tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Longsor kata dia, terjadi di wilayah yang jauh dari pemukiman.
Klemens meminta pengertian dari para pelanggan Perumda Air Minum Tirta Komodo atas musibah longsor tersebut. Ia berjanji, saat ini petugas yang berada di lapangan sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki jaringan pipa transmisi tersebut.
Menurut Klemens, kondisi jaringan pipa dari Perumda Air Minum Tirta Komodo berada pada medan yang rawan longsor bahkan sejumlah fasilitas pipa melintasi sungai besar, sehingga rentan terdampak bencana alam.
“Tentu kalau terjadi longsor dan banjir akan berdampak pada jaringan pipa,” kata Klemens.
Lebih jauh ia mengatakan, akibat curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan beberapa wilayah di Manggarai terjadi bencana tanah longsor bahkan banjir bandang. Karena itu, fasilitas pipa dan penampungan milik Perumda Air Minum Tirta Komodo ikut terdampak.
“Bukan hanya di Tuke Nikit tetapi hampir merata di wilayah Manggarai. Sehingga mohon untuk dipahami dari kita semua,” pungkas dia.
Klemens pun meminta kesabaran semua pihak, terutama masyarakat pelanggan apabila aliran air minum bersih terganggu. Ia mengaku, saat ini petugas lapangan telah menangani sejumlah kerusakan yang terjadi.
“Saat ini petugas PAM sedang berupaya melakukan perbaikan yang perlu di sejumlah titik kerusakan,” ujarnya. (rt/fds).