Berita Flores
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
Tuesday, 17 June 2025
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Berita Flores
No Result
View All Result
Home BERITA

Pasien Digotong, Warga Matim: Kemerdekaan dan Kemajuan Bukan Milik Kami

by Redaksi Berita Flores
18 December 2020
in BERITA, HEADLINE, SOSIAL BUDAYA
0
Share on FacebookShare on Twitter

BORONG, BERITA FLORES – Nasib naas menimpa Markus Duna (67), warga Mengge (Ranamasa), Desa Golo Munga, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia mengalami sakit punggung karena terjatuh saat memikul padi miliknya ke tempat penggilingan di kampung itu pada Selasa, 15 Desember 2020 lalu.

Melihat kondisi Markus Duna yang kian memburuk, warga setempat pun berinisiatif mengantarkan pasien dengan cara menggotong menuju Kampung Laci, Desa Napar Tabang, untuk mendapat pertolongan medis pada Kamis, 17 Desember 2020.

Warga Kampung Mengge, Oris Bendy mengatakan pasien terjatuh saat memikul padi miliknya ke tempat penggilingan pada Selasa, 15 Desember 2020. Sebelum digotong ke Laci untuk mendapatkan perawatan medis, Markus sempat dirawat oleh pihak keluarga secara mandiri. Namun kondisi pasien kian memburuk, sehingga pihak keluarga berinisiatif menggotong pasien ke Laci untuk mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Weleng.

Oris menguraikan bahwa, pasien harus digotong oleh warga setempat, karena Kampung Mengge merupakan salah satu kampung di Lamba Leda, Manggarai Timur yang masih terisolir sejak Indonesia merdeka pada 1945. Bahkan sejak Manggarai Timur terbentuk pada tahun 2007 silam kampung ini belum tersentuh pembangunan terutama infrastruktur jalan sebagai akses transportasi.

Baca Juga

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai

Sementara jarak dari kampung Mengge menuju kampung Laci sekitar 6 kilometer. Untuk mencapai kampung Laci (kampung dekat jalan raya) harus ditempuh dengan 2 jam perjalanan dengan melewati jalan yang cukup curam. Ia menjelaskan, pasien tersebut berangkat dari Kampung Mengge sekitar pukul 08.00 dan tiba di kampung Laci sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

“Orang yang menggendong pasien harus berjalan secara perlahan, karena kondisi jalan yang sangat licin dan medan yang berat,” tutur Oris kepada wartawan mengisahkan cara mereka menyelamatkan warga jika mengalami sakit.

Berdasarkan kondisi memprihatinkan itu, masyarakat Mengge kata Oris, sangat mengharapkan campur tangan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur untuk segera membuka akses jalan raya dari Cabang Pangcut menuju kampung terpencil itu. Karena sejauh ini masyarakat setempat sangat menderita ketika ada yang mengalmi sakit dan membutuhkan perawatan medis.

“Ketika ada yang sakit, secara gotong royong masyarakat menggotong pasien ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Oris.

Menurut putra kelahiran Mengge itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur telah gagal menjadi pelayan yang baik untuk masyarakat setempat. Pemerintah gagal dalam berbagai sektor, pemerintah gagap dalam membangun daerah. Oris menegaskan, predikat kabupaten terbelakang atau daerah tertinggal seharusnya menjadi cambuk untuk bekerja lebih keras membangun daerah.

“Isu infrastruktur jalan menjadi isu seksi ketika mendekati momen Pilkada. Masyarakat akan dilupakan ketika tahta kekuasaan didapuk,” tegas dia.

Oris menambahkan, fakta memprihatinkan di atas merupakan potret penderitaan yang harus dijalani masyarakat Mengge. Bahkan ia menyindir keras pemerintah Manggarai Timur.

“Kemerdekaan dan kemajuan bukan milik kami, kami harus menderita di republik yang kami cintai ini. Pemerintah wajib bertanggung jawab atas penderitaan yang dialami masyarakat Mengge. Kami menuntut keadilan,” cetus Oris.

Untuk diketahui, akses jalan raya ini masuk dalam kawasan hutan lindung, sehingga harus mengantongi dokumen kerja sama izin pinjam pakai kawasan hutan dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) RI. Meskipun pada 2019 lalu Pemerintah Desa Golo Munga bahkan pada tahun 2020 ini masyarakat Mengge sendiri telah mengajukan permohonan pinjam pakai kawasan hutan kepada Dinas Kehutanan Provinsi NTT, namun hingga kini belum ada kabar terbaru mengenai progres tersebut.

Menurut Oris, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur terkesan masa bodoh dengan kondisi yang dialami masyarakat Mengge. Untuk itu pihaknya meminta Pemda Manggarai Timur harus pro aktif dalam menyelsaikan masalah jalan menuju kampung mereka. (RIS/TIM).

Tags: DESA GOLO MUNGAKAMPUNG RANAMASAKAMPUNG TERISOLIR

Related Posts

BERITA

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

10 June 2025
Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai
BERITA

Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai

25 May 2025
Natalius Pigai Ajak Masyarakat Manggarai Jaga Budaya Lima Lampek sebagai Wujud Penghormatan HAM
BERITA

Natalius Pigai Ajak Masyarakat Manggarai Jaga Budaya Lima Lampek sebagai Wujud Penghormatan HAM

22 May 2025
Menteri HAM Sentil Proyek Geotermal Poco Leok: ‘Tak Bisa Anggap Persetujuan Bupati Sebagai Persetujuan Warga’
BERITA

Menteri HAM Sentil Proyek Geotermal Poco Leok: ‘Tak Bisa Anggap Persetujuan Bupati Sebagai Persetujuan Warga’

22 May 2025
Pemenang Putri Manggarai, Cintya Tegok, Wakili NTT di Putri Indonesia 2026
BERITA

Pemenang Putri Manggarai, Cintya Tegok, Wakili NTT di Putri Indonesia 2026

20 May 2025
Glow Printing Dukung Sesi Sportwear Competition dalam Pemilihan Putri Manggarai 2025
BERITA

Glow Printing Dukung Sesi Sportwear Competition dalam Pemilihan Putri Manggarai 2025

18 May 2025

ARTIKEL TERKINI

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

10 June 2025
Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai

Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai

25 May 2025

Sukacita Warga Golo Tutup Doa Rosario dengan Membuka Turnamen Voli

25 May 2025
Natalius Pigai Ajak Masyarakat Manggarai Jaga Budaya Lima Lampek sebagai Wujud Penghormatan HAM

Natalius Pigai Ajak Masyarakat Manggarai Jaga Budaya Lima Lampek sebagai Wujud Penghormatan HAM

22 May 2025

BANYAK DIBACA

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

Koperasi di Seluruh Indonesia Merasa Teraniaya oleh Regulasi Pemerintah

Mengenal Ferdy Hasiman, Sosok Anak Muda yang Siap Pimpin Manggarai Timur

Nekat Bawa Istri Orang Cek In di Hotel Agung Ruteng, Bos Pasir Asal Benteng Jawa Akhirnya Merugi Puluhan Juta

Anggota DPRD Manggarai Timur Desak Dinas PUPR Segera Proses Amdal Jalan ke Mengge

Babak Baru Kasus Pengiriman Sapi Ilegal Asal Manggarai Tujuan Bima, NTB

Copyright ©2017-2025 Beritaflores.com

  • Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Facebook Twitter Youtube
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL

© 2024 Berita Flores