LABUAN BAJO, BERITA FLORES– Wakil Ketua DPD Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Manggarai Barat, NTT Lasarus Ondok secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Hal tersebut, dibuktikan dengan surat pengunduran yang ditujukan kepada ketua DPD PKPI Manggarai Barat Marcel Semudin, pada Jumat 09 Oktober 2020.
Lasarus mengundurkan diri dari jabatan sebagai wakil ketua DPD PKPI itu berdasarkan pertimbangan dan alasan.
Kepada wartawan di Labuan Bajo, Lasarus menegaskan, bahwa ia mengundurkan diri karena partai PKPI telah mengusung pasangan Calon Bupati Mabar Editasius Endi dan Calon Wakil Bupati Mabar Yulianus Weng.
Sebab, kata Lasarus, paslon yang diusung oleh partai PKPI itu, tidak sejalan dengan pilihan hatinya.
“Saya tidak mau memang Partai PKPI itu dukung paket Edi – Weng. Karena hati saya itu ke paket AG-AG. Kami juga keluarga dekat,” kata Lasarus saat ditemui di Labuan Bajo pada, Jumat 09 Oktober 2020.
Ia mengatakan, saat ini ia lebih mendukung pasangan nomor urut 4 Calon Bupati Mabar, Andrianus Garu dan Calon Wakil Bupati, Anggalinus Gapul. Menurutnya, dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 4 itu, merupakan pilihan yang pas, yang patut didukung, dan dipilih untuk mempimpin Manggarai Barat selama 5 tahun mendatang.
Menurut dia, Andri Garu merupakan figur yang tangguh dalam memperjuangkan dan berperan dalam mengakomodasikan kepentingan masyarakat. Bahkan, Andri Garu mampu mewujudkan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Manggarai Barat.
Untuk itu, masyarakat Manggarai Barat saat ini, membutuhkan hadirnya pemimpin yang kaya ide. Kaya solusi. Kaya kebijakan.
“Jangan sampai pemimpin Mabar nanti hanya jadi simbol. Tetapi segala kebijakannya tidak lebih dari kebijakan pesanan para sponsor dibelakangnya,” tandas Lasarus.
Ia menambahkan, Manggarai Barat memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang kaya dibanding daerah lain. Maka, pemimpin yang hadir saat ini seyogyanya mampu melihat peluang di tengah kekurangan daerah ini.
“Hanya pemimpin yang berkarakater, berkharisma, dan punya kekuatan politik saja yang mampu melakukan semua itu. Sementara, pemimpin simbol atau boneka yang mudah diatur sesuai kepentingan pemodal, hanya akan membuat sebuah daerah menjadi rimba persaingan ekonomi yang buas,” katanya.
Karena itu, ia berkomitmen akan memenangkan paket AG-AG disejumlah daerah pemilihan pada pilkada 09 Desember mendatang.
Efren Polce