RUTENG, BERITA FLORES – Tensi politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kian memanas. Di mana, mantan Bupati Manggarai dua periode 2005-2015, Christian Rotok mengkritisi kinerja Bupati Manggarai sekaligus Bakal Calon Bupati Manggarai petahana, Deno Kamelus selama lima tahun memimpin daerah itu.
Perseteruan dimulai saat Christian Rotok menyindir Deno Kamelus saat memberikan orasi politik pada acara Deklarasi Front Perjuangan Rakyat Manggarai yang digelar oleh Pasangan Bakal Calon Bupati Manggarai, Herybertus Nabit dan Bakal Calon Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut pada Sabtu, 5 September 2020.
Acara deklarasi pasangan Hery-Heri ini menghadirkan tiga figur berpengaruh di kancah perpolitikan Manggarai. Sebut saja, mantan bupati Manggarai dua periode (2005-2015), Christian Rotok; mantan Plt Bupati Kabupaten Manggarai Timur, Frans Leok dan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai, Manseltus Mitak.
Pada kesempatan itu, Rotok mengatakan, tidak boleh memilih pemimpin yang pikun. Karena omongannya sendiri selalu ia lupa.
Bupati yang berpasangan dengan Deno Kamelus pada periode 2005-2015 ini naik ke podium tempat deklarasi mengenakan pakaian sederhana dengan memakai kaos berkerah.
“Saya minta maaf, karena saya mengenakan baju lain dari pada yang lain. Bahkan cendrung buruk baju ini,” ujarnya di hadapan ribuan pendukung Hery-Heri.
Ia mengaku sangat minder saat dirinya memasuki tempat deklarasi Front Perjuangan Rakyat Manggarai. Menurut pria yang akrab disapa Chris Rotok itu, kini baju-baju yang dimilikinya sudah mulai rusak dan compang-camping.
“Sisa ini saja baju yang baik. Baju lain yang saya miliki sudah tercompang – camping. Bete keta taungs ye. Eme manga baju di’as meu ta, teing koe aku, (Baju saya sudah robek semua. Kalau kalian ada baju baik, tolong kasih saya,” kata Rotok disambut dengan teriakan massa “pake baju weru, (ganti baju baru)”.
Bupati Manggarai dua periode itu mengisahkan bahwa, dirinya setelah pemilihan Bupati Manggarai, di mana saat itu Herybertus Nabit adalah rival terberatnya pada Pilkada tahun 2010 lalu.
“Saya tidak akan mau buang kader-kader terbaik daerah ini. Walaupun dia musuh politik dengan saya. Walaupun lawan politik saya, tetapi kalau dia dibutuhkan oleh rakyat. Mai Nana, cee hau (Kamu sini)” urai Chris Rotok disamput terikan massa dengan menyebut “ganti bupati Manggarai”.
Ia berpesan kepada Pasangan Hery-Heri agar tetap santun dan tetap mengayomi semua pihak sehingga tidak menciptakan situasi permusuhan dengan lawan politik.
Merespon sindiran tersebut, Bakal Calon Bupati Manggarai sekaligus Bupati Manggarai petahana, Deno Kamelus mengatakan, dirinya merupakan orang yang tidak bisa melupakan jasa dan kebaikan orang.
“Tetapi janganlah kemudian karena itu, kau injak-injak harga diri saya,” tegas Deno saat acara ‘Deklarasi Manggarai Maju’ di rumah adat Mena, Kelurahan Wali, Ruteng pada Minggu, 6 September 2020.
Bahkan kata dia, ada pihak yang mengatakan baju yang dipakai Deno Madur sudah robek dan tercimpang-campung.
“Baju boleh bete (robek), tapi otak tetapi otak tidak boleh bete (robek),” tandas dia.
Ia menegaskan, baju yang dimiliki Deno-Madur merupakan baju berkualitas. Kualitas itu adalah perbuatan, karakter dan ilmu.
Deno mengakui bahwa, rakyat Manggarai tidak membutuhkan baju robek, tetapi yang dibutuhkan rakyat Manggarai adalah isi otak. Ia menjelaskan, di dalam bahasa Latin, otak itu disebut sebagai hipokampus.
Menurut Deno, hipokampus (bahasa Inggris: Hippocampus) adalah bagian dari otak besar yang terletak di lobus temporal. Manusia memiliki dua hippocampus, yakni pada sisi kiri dan kanan. Hipokampus merupakan bagian dari sistem limbik dan berperan pada kegiatan mengingat (memori) dan navigasi ruangan.
“Hipokampus adalah tempat menyimpan semua hal yang telah kau lakukan dan telah kau buat selama kau hidup. Semua pengalaman yang kau baca, yang kau tahu, yang kau apapun ditaro di hipokampus. Sampai hari ini, Deno Madur hipokampusnya masih baik,” terang putra asal Rakas, Cibal Manggarai itu.
Deno juga membantah bahwa dirinya tidak pikun. Karena sebelumnya Christian Rotok menyindir ada calon pemimpin yang sudah pikun maka tidak boleh dipilih lagi.
“Ada yang mengatakan, sudah tua, pikun. Bukan saya yang pikun, kau yang pikun. Suatu ketika kau debat dengan saya, untuk membuktikan otak mu ini, masih cerdas atau sudah pikun,” kata Deno di hadapan ribuan pendukungnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Timor, Kefamenanu, Timor, NTT mengatakan, Deno Kamelus seharusnya tidak menanggapi pernyataan Christian Rotok, sebab hal itu hanya bisa mecelakakan diri bagi pasangan Deno-Madur.
“Sebaiknya, Deno-Madur fokus ke kampanye program. Biarkan massa yang komentari dan menilai pernyataan CR. Juga, DM sama sekali dianggap rendah oleh musuh bebuyutannya, karena mengomentari orang yang pernah membesarkan dan mengangkatnya ke arena politik riil Manggarai,” kata Anselmus.
Menurut Dosen Unimor itu, selayaknya, Deno Kamelus memberi pujian kepada Christian Rotok. Sebab pernyataan mantan bupati Manggarai dua periode itu tidak menyebut jelas sasarannya.
“CR cuma beri pancingan politik agar baik HH maupun DM bisa berjuang dengan tulus dan iklas untuk memenangkan kompetisi politik,” cetus Alumnus Magister Unnes Semarang itu.
Meski begitu, lanjut dia, pasangan Hery-Heri tetap mendapat simpati publik di balik perseteruan ini, khususnya dari masyarakat Manggarai. “Saya (nilai simpati masyarakat) tetap ke Hery-Heri, karena semangat mudanya. Tapi kualitas kerja masih dimiliki DM,” ujarnya. (TIM).