RUTENG, BERITA FLORES – Pasangan Bakal Calon Bupati Manggarai, Deno Kamelus dan Bakal Calon Wakil Bupati Manggarai, Victor Madur atau paket Deno-Madur resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Manggarai, NTT pada Minggu, 6 September 2020.
Pasangan petahana ini didampingi tiga pimpinan partai pengusung dan diantar oleh ribuan para pendukungnya saat mendaftar. Ratusan kendaraan roda dua maupun roda empat ikut mengantarkan paket dengan jargon “Manggarai Maju” itu menuju Sekretariat KPUD Manggarai di Jalan Jenderal Sudirman, Lempe Ruteng.
Pada kesempatan itu, Deno Kamelus mengatakan, saat ini masyarakat tidak membicarakan perubahan lagi, tetapi lebih kepada kemajuan. Karena perubahan sudah banyak terjadi di daerah itu.
Dilaporkan, sehari sebelumnya, Bakal Calon Bupati Manggarai, Heribertus Nabit mengatakan bahwa, makna dari jargon perubahan yang diusung paket Hery-Heri adalah tentang pergantian pemimpin atau ganti bupati. Menurut Hery, perubahan sistem dan tata kelola birokrasi dapat dijalankan apabila, ada pergantian pemimpin di daerah itu.
Untuk itu, pasangan dengan kolaborasi antara Hery Nabit yang berlatar belakang sebagai pengusaha dan Heri Ngabut dengan background birokrat tulen itu secara resmi mengusung tagline “Paket Hery-Heri Jalan Menuju Perubahan”.
Menanggapi hal itu, Deno Kamelus mengatakan, jargon ganti bupati yang diusung oleh pasangan Herybertus Nabit dan Heribertus Ngabut tidak membutuhkan orang cerdas. Karena jargon paket Hery-Heri itu tidak memiliki reasoning (pemikiran) yang jelas.
“Kalau itu mah, tidak butuh orang cerdas. Karena begini, kalau misalnya suruh ganti bupati, harus ada reasoning di belakangnya. Jadi jelaskan apa reasoningnya. Tapi kalau lepas ganti bupati tanpa reasoning, itu menunjukkan dia itu orang tidak cerdas,” tegas Deno.
Menurut Deno, kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat Manggarai seperti jalan, listrik dan air minum bersih telah terpenuhi. Bahkan jalan aspal sudah sampai di kampung-kampung, tingkat elektrifikasi listrik sudah mencapai 95%. Begitu juga pelayanan terhadap air minum bersih. Di mana, telah menjangkau sebanyak 30.000 lebih pelanggan yang telah menikmati pelayanan air minum bersih di daerah itu.
“Sekarang kita tidak bicara tentang perubahan tetapi berbicara tentang kemajuan,” kata Deno kepada wartawan usai mendaftar di KPUD Manggarai pada Minggu, 6 September 2020.
Deno juga merespon keluhan warga Kecamatan Satar Mese karena ruas jalan Ruteng menuju Iteng hingga kini belum diperbaiki. Menurut dia, sebelumnya ruas jalan itu berstatus sebagai jalan provinsi.
“Dua tahun lalu itu jalan provinsi. Kalau ukuran hanya Ruteng-Iteng, maka saya kira itu dijawab secara tersendiri. Karena tahun 2020 ini kita sudah anggarkan kurang lebih 9 miliar,” ujarnya.
Ia menegaskan, jalan tersebut pada 2 tahun lalu bukan jalan kabupaten. Akan tetapi karena sudah diserahkan kepada kabupaten, maka pemerintah daerah Manggarai mulai menganggarkan melalui APBD untuk perbaikan ruas jalan menuju ibu kota Kecamatan Satar Mese itu. Bahkan sejak tahun 2019 lalu telah diintervensi melalui dana APBD Kabupaten senilai Rp600 juta lebih.
“Sudahlah, karena dalam politik itu selalu dimainkan terus. Lalu, nanti kalau dibangun, dibilang lagi, oh ini karena Pilkada,” pungkas dia.
Menurut Deno, di dalam kontestasi politik harus jujur. Kalau itu warnanya hijau, harus dibilang hijau. Kalau ini warna kuning, harus dibilang kuning. Warna biru harus dibilang biru. Jangan sampai lihat warna biru lalu dibilang merah. (R11/TIM).