BORONG, BERITA FLORES– Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Siprianus Habur malah membela kontraktor ‘nakal’ yang mengerjakan proyek berkualitas buruk di Kecamatan Lamba Leda. Ia bahkan menyebut bahwa, proyek jalan lapisan penetrasi (lapen) di Lamba Leda tak separah seperti diberitakan di berbagai media massa.
Siprianus menjelaskan hal tersebut saat melakukan monitoring di ruas jalan Wae Nenda menuju Bawe, pada Kamis, 30 Januari 2020.
Pada kesempatan itu, politikus Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Manggarai Timur itu menuding pemberitaan sejumlah media massa tidak sesuai fakta. Menurut Siprianus, pemberitaan tentang kerusakan pada sejumlah titik proyek jalan lapen di Lamba Leda tidak berdasarkan fakta lapangan.
Ia menambahkan bahwa, kondisi ruas jalan lapen di sejumlah lokasi tersebut tidak mengalami kerusakan.
“Hanyakan begini, kita juga pernah lihat di media ternyata apa yang kita lihat di lapangan tidak separah seperti yang diberitakan,” kata Siprianus.
Berdasarkan pantauan Beritaflores.com di sejumlah titik, seperti di Wae Nenda, Desa Golo Lembur justru mengalami kerusakan parah. Material aspal sudah mulai terkelupas. Bahkan sebagian bahu jalan mengalami keretakan. Akibatnya, material aspal serta batu krikil berserakan di badan jalan.
Tak hanya itu, hal serupa juga terjadi di kampung Longka Kaweng, Desa Golo Nimbung, tampak di bagian tengah jalan penyiraman aspal tidak merata sehingga terlihat moncong ke atas. Kondisi ini pun dipastikan tak bertahan lama sehingga terjadi kerusakan parah. Penyiraman aspal pada pengerjaan proyek jalan tersebut di diduga tidak merata.
Warga Lamba Leda berinisial TDR mengatakan, Anggota DPRD Manggarai Timur seyogianya tak membela rekanan yang nakal. Betapa tidak lanjut dia, warga pengguna jalan saja menilai sejumlah proyek lapen di Lamba Leda berkualitas buruk. Anehnya, lanjut dia, DPRD sebagai wakil masyarakat malah sehati dengan para rekanan yang nakal dalam mengerjakan proyek lapen.
“Itu kerusakan aspal kan kasat mata, anehnya Anggota DPRD tidak melihat kerusakan di sejumlah lokasi? Yang benar saja Anggota DPRD itu,” kritik dia.
Ia meminta kepada Anggota DPRD Manggarai Timur untuk bijak melihat persoalan. Tidak boleh asal bunyi. Kegiatan monitoring diharapkan untuk memastikan semua pekerjaan proyek lapen di Kecamatan Lamba Leda sesuai harapan masyarakat Manggarai Timur. EP/BF