RUTENG, BERITA FLORES – Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Republik Indonesia (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informasi menggelra Focus Group Discussion (FGD) dengan pemerintah kabupaten Manggarai, Kamis (12/9).
FGD yang berlangsung di Spring Hill Bunga Low Mbaumuku Ruteng tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan kaji diseminasi informasi yang dilakukan UGM bekerja sama dengan BAKTI Kementgerian Kominfo pada 8-12 September 2019.
Wakil Bupati Manggarai Drs.Victor Madur, saat membuka secara resmi kegiatan tersebut mengatakan, secara sederhana diseminasi informasi kerap disamakan dengan penyebarluasan informasi.
Dalam konteks pembangunan di Manggarai, diseminasi informasi ini berhubungan dengan bagaimana informasi-informasi pembangunan dapat diterima oleh seluruh stekholder.
Namun sesungguhnya, yang jauh lebih penting dari sekedar tersebarluasnya informasi pembangunan, menurut Victor Madur, diseminasi juga berkaitan erat dengan bagaimana informasi-informasi tersebut dirancang dan dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mendukung kerja-kerja pembangunan berdasarkan fungsi dan peran masing-masing.
Dijelaskannya, tools (peralatan) dan cara yang dipakai dalam penyebarluasan informasi mestinya benar-benar efektif agar khalayak yang dituju dapat dengan mudah memahaminya.
Pada saat yang sama ujar Wabup Victor Madur, stakeholder lain diharapkan mampu meng-upgrade diri, sehingga informasi-informasi pembangunan tidak semata-mata menjadi pengetahuan semata, tetapi terutama menjadi penggerak kesadaran dalam merancang kerja-kerja pembangunan yang efektif. Artinya diseminasi informasi akan berujung pada kemampuan mengindentifikasi potensi pengembangan wilayah, peluang kerja sama antar sektor dan lain sebagainya.
Lebih lanjut dikatakan, salah satu tujuan FGD adalah mengidentifikasi dan mengelaborasi permasalahan riil mengenai pola diseminasi informasi, tata kelola, dan juga jaringan pelaksana untuk kemudian menentukan langkah-langkah strategis penyelesaianya.
Ketua Panitia FGD Dr. Ir.Sri Nuryani Hidayah Utami, M.Sc menjelaskan, FGD merupakan satu dari beberapa agenda tim peneliti UGM di kabupaten Manggarai dalam rangkaian kegiatan “Kajian Diseminasi Perguruan Tinggi”.
Sri Utami juga menjelaskan, pihaknya akan mengajak Perguruan Tinggi di Ruteng untuk bekerja sama, guna menggali potensi yang ada di daerah ini. Selain itu kata dia, peran serta masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sangat penting dilakukan untuk mencapai satu tujuan bersama.
Pemateri dalam acara tersebut adalah Dr. Ir. Alim Isnansetyo M.Sc dan Eka Indarto M.eng dari UGM, Kadis Kominfo Manggarai Drs.Silvanus Hadir, MMA, Kadis Pertanian drh. Yoseph Mantara, serta Rektor Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng Dr. John Boylon.
Sebelumnya, para peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, melaksanakan program kegiatan kaji diseminasi informasi di Kabupaten Manggarai.
Beberapa kegiatan, diantaranya survei, focus group discussion, observasi, dan wawancara dengan pihak-pihak terkait di beberapa wilayah di Kabupaten Manggarai.
Tujuan dari kegiatan ini, pertama melakukan kajian tentang tingkat kesesuaian media informasi dan inovasi baik berupa infrastruktur jaringan yang diinisiiasi dan disediakan oleh BAKTI – Kominfo, media informasi, maupun kanal informasi.
Kedua, mengetahui pola dan peran antar pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan terkait, baik di tingkat nasional, lokal maupun regional yang terlibat dalam penyelenggaraan diseminasi informasi pada 3 (tiga) sektor unggulan yang menjadi target grup dalam kegiatan ini.
Ketiga, mengidentifikasi elemen- elemen yang dapat didayagunakan (utilizing) dan relasi-relasi yang saling menguntungkan (reciprocral-relationships) serta saluran-saluran kanal yang dapat didayagunakan oleh berbagai macam komunitas untuk memperluas jaringan komunikasi dan pengetahuan yang menjadi dasar membangun model diseminasi informasi yang relevan, efisien, efektif dan memiliki efek positif bagi pengembangan akses informasi, interaksi dan transaksi di kalangan komunitas yang menjadi target grup.
Keempat, mendayagunakan model diseminasi informasi tersebut sebagai referensi pembelajaran (lesson learned).
Kelima, mengidentifikasi kebijakan serta regulasi yang mendorong maupun menghambat penyelenggaraan program diseminasi informasi di setiap daerah dan memberikan rekomendasi program kolaborasi kepada pihak BAKTI dalam rangka menerapkan strategi tata kelola diseminasi informasi, serta jaringan pelaksana di lapangan.
Sementara manfaat kajian, yakni ; mendorong peningkatan layanan publik berbasis pemanfaatan TIK melalui pemanfaatan model diseminasi informasi, mendorong literasi informasi masyarakat secara luas untuk peningkatan kesejahteraan, memberikan referensi dan rekomendasi kepada pemerintah pembentukan tata kelola diseminasi, serta memberikan arahan penetapan jaringan perguruan tinggi penanggungjawab KKN berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Tim peneliti terdiri dari I Nyoman Aji Duranegara Payuse, S.H.LL. M, Nurul Try, Sp, Edi Junarsin, Phd, Herdiana Anggrasari, SP dan Vaya Noorachmi Sampurno.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, pimpinan OPD, tokoh masyarakat, kelompok masyarakat pelaku usaha, karang taruna, para pedagang, masyarakat profesi serta insan pers. (Adv)