RUTENG, BERITA FLORES – Bupati Manggarai Kamelus Deno menyarankan warga di kota Reo untuk secara swadaya mengelola sampah di kota itu.
Deno menyarakan setiap rumah tangga harus ada upaya untuk mengatgur sampah.
“Prinsip kita setiap rumah tangga itu harus ada upaya dan bagaiman mengatur tentang sampah ini. Antara lain bikin kubur di rumahnya, supaya sampahnya buang di situ. Bakar di situ. Nah itu adalah upaya- upaya kita,” kata Bupati Kamelus kepada wartawan usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan wisma kevikepan Reok, Jumat 30 Agustus 2019 siang.
Baca: Terkait Persoalan Sampah di Reok, Begini Kata Plt Dinas Lingkungan Hidup Manggarai
Upaya swadaya ini, menurut Deno bisa mengurangi beban akumulasi penumpukan sampah di kota yang tereletak di pantai utara Flores itu.
“Kalau masing-masing rumah ada upaya begitu berarti akan mengurangi beban akumulasi penumpukan sampah. Jadi saya sudah keluarkan instruksi. Setiap rumah tangga, tempat usaha seperti toko, harus ada upaya itu,” ujarnya.
Ia mengaku, tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Manggarai belum mengalokasi anggaran untuk membangun TPA, karena belum ada tanah untuk dijadikan TPA. “Tidak bisa target tahun ini. Karena tahun ini belum ada tanahnya. Karena bagaimana saya mau target tahun ini, sementara belum tanahnya,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pemda belum mengalokasikan anggaran khusus pada tahun ini untuk pembangunan TPA di Reo.
Deno juga berharap masyarakat mengusulkan lokasi yang pas untuk TPA itu. Bila ada lokasi, ia meminta warga untuk menginformasikan ke pemerintah kecamatan.
Baca: Kantor Disegel, Camat : “Memangnya Saya Bimsalabim Langsung Ada Itu TPA!”
“Targetnya kalau sudah ada yang mau jual tanah ya kita proses dulu supaya masuk di APBD. Itu aja. Karena kita punya batas waktu untuk membahas KUAPAS, dan APBD induk. Sehingga kalau memang sampe kita membahas APBD induk tidak ada yang menjual tanah, berarti tidak bisa dibangun itu TPA. Sehingga kalau ada yang mau jual tanah informasikan saja, supaya kita beli,” ungkap Bupati Deno.
Efren Polce/BF