DENPASAR, (BERITA FLORES) — Anggota Komisi I DPR RI, Andreas Hugo Pareira menyarankan agar Korem 165 dibangun di wilayah Kabupaten Nagekeo, Flores – NTT.
Ia menegaskan hal tersebut saat menggelar kunjungan kerja ke Kodam IX Udayana di Denpasar Bali pada Rabu, 12 Desember 2018.
Menurut Andreas, mestinya pembangunan Korem 165 perlu mendapat dukungan dari masyarakat setempat.
“Dari tiga wilayah calon, relatif hanya di Desa Tonggurambang Nagekeo saja yang tidak menghadapi kendala. Karena lokasi itu adalah milik TNI,” ujarnya.
Sementara di Sikka dan Sumba Tengah kata Andreas, merupakan lahan milik Kementrian. Sebagian lahan itu pun dikuasai oleh masyarakat setempat. Sedangkan di Nangapanda Ende, merupakan tanah Ulayat.
“Dalam sengketa adat antara pihak-pihak pada masyarakat belakangan ini menyeret TNI untuk berpihak juga terlibat dalam sengketa tersebut,” papar Andreas.
Berdasarkan fakta – fakta tersebut, Anggota DPR RI Dapil NTT I ini meminta TNI untuk tidak memaksakan kehendak sepihak membangun Korem 165 di Kabupaten Ende.
“Pemaksaan membangun Korem di Nangapanda Ende akan melukai hati rakyat dan mencoreng wajah TNI di depan publik,” tandas Anggota DPR RI Komisi I yang membidangi Pertahanan Keamanan, Intelijen, IT dan Komunikasi itu.
Dia menjelaskan, Komisi I DPR RI menyarankan agar Markas Korem 165 dibangun di Nagekeo. Sebab, lahan di sana merupakan milik TNI. Selain itu, wilayah Nagekeo pun dinilai strategis karena terletak persis di tengah pulau Flores.
“Dari aspek lingkungan, sosial budaya maupun prospek ke depan, Nagekeo memenuhi persyaratan untuk pembamgunan Korem 165,” kata Andreas.
Informasi yang diperoleh Beritaflores.com bahwa, kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk meninjau kesiapan TNI dalam mengamankan wilayah NTT. Juga ingin mengetahui dari dekat Perkembangan Pembangunan Korem di Lingkungan Kodam IX/Udayana.
Delegasi Kunker Komisi I dipimpin oleh Mayjend (purn) Supiadin dari Fraksi Nasdem dengan anggota delegasi antara lain Andreas Hugo Pareira, Efendi Simbolon, Nico Siahaan (PDI Perjuangan), Martin Manurung (Gerindra), Darizal (Parta Demokrat).
Ketua Delegasi komisi 1 Mayjend (purn) Supiadin menekankan, pentingnya kesiapan prajurit TNI dan dukungan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista).
Dalam hal pengembangan Matra kekuatan TNI, mantan Pangdam Udayana ini mengingatkan, agar pihak TNI khususnya bidang perencanaan untuk memperhatikan secara serius aspek lingkungan. Aspek sosial budaya masyarakat. Bahkan aspek proyeksi pengembangan ke masa depan.
Terkait rencana pembentukan Korem 165 Flores-Sumba, Asrendam Udayana memaparkan bahwa hingga saat ini masih dalam tahap persiapan.
“Kodam Udayana mencalonkan 4 daerah sebagai lokasi pembentukan Korem 165, yakni Desa Kolisia-Magepanda Sikka, Desa Ndorurea- Nangapanda Ende, Desa Tonggurambang-Aesesa Nagekeo dan Desa Dasa Elu-Katikutana Sumba Tengah,” ujarnya.
Sementara itu, Kasdam Brigjend Kasturi perwakilan Pangdam Udayana menjelaskan, tantangan dihadapi oleh Kodam Udayana meliputi tiga provinsi; Bali, NTB dan NTT. Tiga provinsi ini mempunyai beberapa wilayah batas negara baik laut maupun darat dengan Australia dan Timor Leste.
Kolonel Mutaqien menjelaskan, berkaitan dengan rencana Pengembangan matra darat Asisten Perencanaan Kodam (Asrendam) Udayana, dalam Renstra 2020-2024 direncanakan dibangun 14 Koramil, 2 Kodim, 1 batalyon infantri dan 1 Korem. (NAL/FDS/BEF).