BORONG, BERITA FLORES– Sebuah deker besar terletak di Pekuburan Tumbak, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur mengalami kerusakan parah akibat banjir awal tahun 2017 silam. Hingga kini, kerusakan deker besar di ruas jalan yang menghubungkan Reok – Dampek – Pota itu belum juga diperbaiki pemerintah.
Berdasarkan pantauan Beritaflores.com Kamis, 18 Oktober 2018, kondisi deker di jalur pantai utara Kabupaten Manggarai Timur itu sangat memprihatinkan. Bahkan dibiarkan rusak selama bertahun-tahun. Akibatnya, pengendara roda dua maupun roda empat harus melewati bantaran sungai sebagai jalur alternatif. Bahkan menurut pengakuan warga setempat, sejumlah kendaraan roda empat acapkali terbuang keluar bahu jalan akibat kondisi itu.
Informasi yang diperoleh Beritaflores.com, bahwa ruas jalan tersebut masih berstatus peralihan dari jalan Provinsi ditingkatkan statusnya menjadi jalan strategis Nasional. Meski begitu, namun secara administratif statusnya belum resmi menjadi jalan strategis Nasional. Sebab, masih menunggu proses administrasi dari pemerintah pusat. Sehingga belum bisa diintervensi baik oleh APBD I Provinsi maupun APBN pemerintah pusat.
Baca Juga: Ini Kata Fredy Mui Terkait Kondisi Deker Ambruk di Jalan Reok-Dampek
Plt. Kepala Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Timur, Yosep Marto mengatakan bahwa, terkait kerusakan deker tersebut, pihaknya sudah berupaya mendorong pemerintah provinsi NTT untuk segera dilakukan perbaikan agar bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
“Kami telah menurunkan tim untuk melihat kondisi dan mengambil video serta gambarnya,” ujar Marto kepada wartawan di ruang kerjanya Selasa, 23 Oktober 2018.
Dia mengaku, pihaknya juga telah melaporkan kondisi riil terkait deker ambruk yang terletak di Pekuburan Tumbak, Desa Satar Punda itu.
“Dan laporan itu sudah kami limpahkan ke dinas PU Propinsi NTT,” ungkap dia menjelaskan.
Meski pun begitu, Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Timur itu, belum bisa menjelaskan kepada awak media kapan alokasi anggaran untuk perbaikan deker ambruk itu. Bahkan lanjut dia, pihak Dinas PU Provinsi NTT pun belum bisa memastikan jadwal alokasi anggaran untuk perbaikan deker besar tersebut.
Secara terpisah, warga Tumbak, Desa Satar Punda, Gregorius Kasman mengaku sangat miris dengan kondisi kerusakan deker itu. Sebab, sudah sekian lama deker besar yang terletak di kali Wejang Nara itu dibiarkan begitu saja tanpa diperbaiki pemerintah.
Menurut Kasman, ruas jalan ini mesti diperhatikan secara serius oleh pemerintah, karena merupakan jalur terpenting sebagai nadi perekonomian masyarakat. Ia mengaku selama ini, mobilitas masyarakat menjadi terganggu akibat dari kerusakan deker tersebut.
“Oleh karenanya, kami berharap kepada pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk saling bersinergi mengatasi persoalan ini,” ujarnya kepada Beritaflores.com Rabu, 24 Oktober 2018. (EFREN POLCE/NAL/FDS/BEF).