RUTENG, BERITA FLORES– Direktur Bandung Utama Group (BUG) Feliks Musa Ahas, sekaligus Ketua Yayasan Elang Nusa Bangsa Ruteng berjanji bakal mencetak lima orang pengusaha muda dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Elanus Ruteng.
Feliks mengatakan hal tersebut saat memberikan sambutan di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke – 8 SMK Elanus Ruteng Sabtu, 15 September 2018.
“Saya janji kemarin bahwa tahun kedua saya akan menciptakan lima (5) orang pewirausaha dari SMK Elanus ini,” ujarnya saat memberikan sambutan di hadapan para undangan.
Feliks ingin membuktikan bahwa SMK Elanus Ruteng merupakan salah satu lembaga pendidikan vokasi (Kejuruan) yang berkualitas tinggi di Kabupaten Manggarai, Flores – NTT.
Owner BUG ini telah berkomitmen meningkatkan kualitas peserta didik SMK Elanus dengan menerapkan strategi manajemen berbasis lapangan kerja. Peserta didik kata dia, diarahkan sore hari bekerja di Bandung Utama Group bisnis ritel di Manggarai itu.
Dia menjelaskan, pihaknya telah mempertimbangkan secara matang sejak awal untuk melanjutkan pengelolaan salah satu lembaga pendidikan vokasi di kota Ruteng itu. Sebab sebelumnya, selain keterbatasan murid juga masalah finansial menjadi tantangan tersendiri bagi SMK Elanus Ruteng.
“Seiring berjalannya waktu, saya bersama tokoh pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh muda mendengar informasi bahwa SMK Elanus Ruteng sedang mengalami situasi dan kondisi yang menyedihkan. Beberapa teman tokoh muda mendekati saya untuk berdiskusi. Awalnya tahun lalu berdiskusi bagaimana SMK Elanus ini bisa bangkit dan bisa berkembang,” kisah Feliks sebelum mengambil-alih manajemen sekolah kejuruan yang terletak di Karot Ruteng itu.
Selanjutnya, pihaknya mencoba menelusuri informasi tentang SMK Elanus. Setelah dirinya memperoleh informasi tentang sekolah itu, ia memilih mundur untuk melanjutkan pengelolaan sekolah kejuruan tersebut.
“Kehadiran bapak Bupati Deno Kamelus, Wakil bupati Viktor Madur dan bapak Rafael Ogur yang sudah mendukung saya waktu itu. Saya pun optimis untuk melanjutkan manajemen Yayasan Elang Nusa Bangsa ini” kisah dia menambahkan.
Pengusaha muda Manggarai itu mengaku, dirinya mendapatkan energi positif kala itu. Sebab Bupati Deno, Wabub Viktor Madur dan Kadis Sosial Rafael Ogur memberikan motivasi kepadanya untuk memanfaatkan peluang tersebut.
“Ketika kamu bisa mengangkat dan mengembalikan sekolah itu, kami sungguh yakin bisa maju dan berkembang,” kata dia menirukan ucapan ketiga tokoh pemerintah kala itu. “Lalu, saya memutuskan untuk ikut ambil bagian dalam mengelolah SMK Elanus Ruteng ini,” papar dia disambut applause para hadirin.
Feliks pun berpandangan bahwa keputusan itu tak membuatnya kecewa. Ia berkeyakinan bahwa ia tidak sendiri. Banyak tokoh muda, serta tokoh masyarakat, yang mendukung langkahnya tersebut.
“Walupun bersedih hati juga, bahwa saya memiliki teman-teman yang mendukung saya dan Tuhan di balik saya. Saya bilang Tuhan apa pun yang terjadi, jika ini yang dikehendaki maka saya akan maju,” cetusnya.
Tokoh muda asal Kecamatan Cibal itu pun berkomitmen membangun SMK Elanus Ruteng dengan berbasis lapangan kerja. Langkah tahun pertama kata dia, pihaknya berkomitmen menata sistem manajemen keuangan, tahun kedua; manajemen birokrasi tenaga edukatif, dan tahun ketiga; manajemen peserta didik.
“Kalau dikatakan Bandung Utama beli SMK Elanus itu tidak juga. Karena SMK Elanus ini adalah milik kita semua. Bandung Utama Group hanya bertugas mengelolahnya,” ucapnya.
Rafael Ogur, Perwakilan Pemerintah Kabupaten Manggarai mengatakan lembaga pendidikan sangat penting dalam meningkatatkan sumber daya manusia (SDM). Sebab, dengan memperoleh ilmu pengetahuan manusia dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi sesamanya.
“Bapa Yayasan bagaimana mempersiapkan guru yang baik dan profesional. Agar kelak dia total melaksanakan tugas mengajar peserta didik,” ujar Rafael.
Dengan begitu kata dia, SMK Elanus dapat mencetak peserta didik yang berkualitas tinggi. Guru yang berkualitas akan menciptakan siswa yang berkualitas pula.
Sementara itu, Ursula Besna Senaru, Kepala Seksi SMK Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wilayah VII Dinas Pendidikan Provinsi NTT mengatakan pasang surut kemajuan SMK Elanus disebabkan banyak faktor, salah satunya adalah manajemen tata kelola sekolah itu.
“Beralihnya manajemen kepada Bandung Utama Group (BUG) tidak diragukan lagi. Karena lembaga ini telah berhasil membangun sistem manajemen yang baik terhadap berbagai macam usahanya,” kata Ursula saat memberikan sambutan di acara HUT ke – 8 SMK Elanus Ruteng.
Dia menjelaskan kehadiran SMK Elanus Ruteng dapat membantu peserta didik yang ingin berkreasi di bidang entrepreneurship. Pasalnya lanjut dia, pendidikan vokasi menjadi bertambah menjadi 14 SMK yang sebelumnya berjumlah 13 di Kabupaten Manggarai, NTT.
“Kami selaku Dinas Pendidikan Provinsi NTT akan menjadi fasilitator kerja sama dunia usaha dan dunia industri. Khususnya lembaga sertifikat profesi pihak pertama SMK 3 Negeri Kupang untuk menjadikan sekolah ini sister school. Untuk membangkitkan jurusan tata busana ini,” janji dia.
Dia menjelaskan ada tiga tujuan utama dalam mendirikan lembaga pendidikan vokasi antara lain; mendidik anak siap kerja, mendidik anak untuk melanjutkan kuliah, dan ketiga mendidik anak menjadi pewirausaha.
Ursula menyebut, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang revitalisasi SMK, menginstruksikan kepada 15 Menteri Kabinet Kerja, 34 Gubernur dan 9 Kepala Badan BSNP untuk membangun kembali revitalisasi SMK.
“Di mana SMK hadir dengan begitu banyak program kreatif untuk lebih gigih dan bertanggung jawab memberikan peran terhadap pemberdayaan ekonomi. Khususnya untuk mendukung masyarakat ekonomi Asean (MEA),” terang dia.
Lebih lanjut ia terangkan, bahwa di Manggarai pendidikan vokasi dibagi menjadi empat bagian yakni; pertama, SMK Rujukan, dengan jumlah murid 1.000 lebih meliputi, SMK Karya Ruteng, SMK Sadar Wisata Ruteng dan SMK Swakarsa Ruteng.
Kedua, SMK Aliansi dengan jumlah murid sebanyak 700 ke atas meliputi SMK Negeri 1 Wae Rii, SMK Santu Petrus Ruteng, dan SMK Binakusuma Ruteng.
Dan ketiga adalah SMK Kosorsium dan Reguler dengan jumlah murid sebanyak 700 ke bawah meliputi SMK Elanus Ruteng.
Ursula mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi NTT sedang menyusun strategi untuk pengembangan SMK Elanus Ruteng.
“Saat ini kami sedang menyusun petunjuk teknis tentang percepatan revitalisasi. Di mana dari petunjuk teknis itu kami mulai mengarahkan SMK untuk mengembangkan paket keahlian mendukung potensi daerah,” tutup dia.
Kurikulum SMK kata dia berbasis industri dan lebih fleksibel. Di mana ilmu pengetahuan yang diajarkan di SMK itulah yang dibutuhkan industri. Oleh karena itu jelas dia, guru tak hanya memiliki keahlian di bidangnya tetapi juga memiliki kompetensi sertifikasi melalui pendidikan. Tentunya sertifikat yang diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).(NAL/FDS/BEF).