RUTENG, BERITA FLORES — Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng, Mgr Silvester San,Pr meminta jajaran pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopkardios menerapkan prinsip tansparansi – dalam pengelolaan aset koperasi.
“Transparansi harus bisa berjalan dalam pengelolaan keuangan koperasi,” ujar Mgr Silvester usai misa pemberkatan Gedung baru Kopkardios di Ruteng Jumat, 8 Juni 2018.
Menurut Uskup Mgr Silvester, KSP Kopkardios itu sangat bagus. Karena itu peranaan dari pengawas itu sangat penting.
“Banyak koperasi itu menjadi hancur karena dewan pengawasnya tidak berfungsi dengan baik. Jika dewan pengawas berjalan dengan baik. Maka saya yakin kopdit itu bertambah maju,” lanjutnya.
Pengawasan jelas dia, merupakan bagian terpenting dalam menjalankan manajemen koperasi. Sebab berkaitan dengan keuangan sebuah lembaga. Karena rentan terjadi penyalahgunaan keuangan oleh pengurus.
“Uang itu tidak berbau. Jika uang itu berbau maka pasti kita tahu siapa yang korupsi. Karena uang tidak berbau, maka perlu pengawasan,” paparnya dalam sumbutan.
Ia menyarankan, kepada pengurus Kopkardios untuk menggelar sosialisasi ke sejumlah paroki. Sosialisasi bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat. Sehingga ketika umat bergabung sebagai anggota, mereka memahami tugas, hak dan tanggung jawabnya.
Semua anggota kata dia, mesti merasa memiliki sebagai bagian dari koperasi tersebut. Apabila berkoperasi tidak punya rasa memiliki maka, bisa dipastikan konsep ekonomi kerakyatan itu tidak dapat terwujud.
“Saya kira ini yang sangat penting agar ada rasa memiliki dari semua anggota,” pungkas dia.
Menurut Uskup Silvester, seyogianya lembaga koperasi harus bisa mensejahterakan anggota. Sedangkan, anggota koperasi juga harus menyadari kewajiban mereka. Dengan demikian, koperasi bisa berjalan dengan baik serta mendatangkan keuntungan bagi anggota.
Dia pun berpesan, agar pengurus Kopkardios menggelar sosialisasi pendidikan kepada anggota. Sehingga anggota mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka.
“Jadi pembebasan pemberdayaan itu bagian yang tak terpisahkan dari tugas perutusan Yesus. Juga tugas perutusan gereja. Maka dari dahulu gereja selalu membantu orang sakit. Untuk meningkatkan pendidikan membangun sekolah Katolik,” ucapnya.
Kopkardios harap dia, dapat melakukan pembebasan manusia secara utuh dari belenggu kemiskinan. Seperti Yesus membebaskan orang miskin secara berulang-ulang.
“Kita memang ingin anggota Kopdit terus meningkat. Saya kira itu baik. Tetapi hati-hati karena anggota masuk tanpa suatu pengetahuan, nanti merusak koperasi itu sendiri,” katanya.
Mgr Silvester kemudian mengucapkan selamat kepada pengurus Kopkardios karena telah mempertahankan eksistensinya sebagai lembaga keuangan dalam meningkatkan kualitas hidup anggota.
Pantauan Beritaflores.com, kantor megah berlantai tiga itu dilakukan pemberkatan oleh Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng, Mgr Silvester San,Pr disaksikan oleh stakeholder terkait termasuk perwakilan dari sejumlah Kopdit (Koperasi Kredit) primer.
Ketua Pengurus KSP Kopkardios, Kanisius Teobald Deki,S.Fil.,M.Th, mengatakan, Kopkardios merupakan sebuah wadah ekonomi yang bisa menjembatani kebutuhan- kebutuhan anggota dalam bidang keuangan.
“Kami berterima kasih kepada keuskupan karena dari segala alur kebijakan, kami memandang bahwa keuskupan memberikan ruang, fasilitas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan Kopkardios untuk bertumbuh dan berkembang hingga saat ini,” kata Kanisius dalam sambutan.
Pelayanan terhadap anggota kata dia, merupakan tugas pewartaan sebagimana kemanisiaan itu dihargai. Tentang bagaimana manusia dibebaskan dari belenggu kemiskinan, tentang bagaimana kemanusiaan itu tetap utuh, integrasi, serta mandiri. Juga untuk menjadi sumber inspirasi membebaskan dirinya sendiri.
Kanisius berharap, Kopkardios menjadi lembaga keuangan untuk bisa bersinergis dengan keuskupan sehingga dapat mensejahterakan umat.
“Agar kiranya Kopkardios bisa berbasis kepada poroki-paroki. Hingga saat ini, anggota KSP Kopkardios mencapai 11.000 lebih. Sedangkan total aset sebesar 50 miliar lebih,” ungkap dia.
Selain itu, kata Kanisius, Kopkardios dapat membantu umat jika mengalami kesulitan finansial secara lebih terhormat dan bermartabat. Lanjut dia, ada sebuah prinsip kuat dalam koperasi kredit yaitu aspek solidaritas.
“Melalui dimensi solidaritas ini kita sementara membagi kekuatan potensi ekonomi kita secara seimbang kepada yang membutuhkan,” jelas dia di hadapan anggota Kopkardios.
Dosen STKIP St Paulus itu, menuturkan, jika anggota menyimpan uang di Kopdit, pada saat itulah dia sedang memberi peluang pada orang lain untuk bertumbuh secara baik dalam bidang ekonomi. Sebab, melalui modal yang ada dalam Kopdit, modal itu pun digunakan untuk dipinjamkan dengan bunga rendah.
“Pengembalian pinjaman berarti orang itu sedang menggandakan talenta yang dimilikinya untuk kebaikan bersama (bonum commune),” urainya.
Pada acara pemberkatan gedung baru milik Kopkardios itu, panitia kemudian mengusung tema yaitu “Anggota Sejahtera Bersama Kopkardios”
Menurut dia, anggota sejahtera bukan hanya jiwanya tetapi juga raganya. Jika anggota kita sejahtera maka, mereka berpengaruh pada masyarakat luas. Untuk itu, dapat meningkatkan kualitas hidup anggota.
Ia juga berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Manggarai, karena telah memberi kontribusi positif kepada Kopkardios untuk bertumbuh dan berkembang.
“Kami melihat pemda melalui kebijakannya yang sangat potensial melakukan perubahan yang baik. Termasuk mendorong sejumlah koperasi mensejahterakan anggota,”
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai, Isfridus Buntanus, mengatakan, di balik gedung megah Kopkardios, ada sejumlah tantangan bersama. Sebab masih banyak masyarakat ekonomi lemah belum bergabung dengan koperasi kredit.
“Karena itu saya mengharapkan dukungan dari para imam untuk menggerakan umat-umat yang lemah. Karena saya tahu orang yang bergabung di koperasi ini adalah orang-orang yang tahu dan sadar untuk membangun ekonomi bersama. Tetapi yang belum bergabung terlalu banyak di situlah titik lemahnya,” kata Buntanus.
Ia mengungkapkan, kini, masyarakat ditindas oleh orang berduit memberikan pinjaman dengan berbunga sangat tinggi. Bahkan berbunga harian. Inilah tantangan bersama baik pemerintah maupun pihak koperasi.
“Maukah kita menggerakan umat di paroki untuk bergabung di koperasi diosesan ini,” kata dia.
Meskipun hingga saat ini, pihaknya belum mendapat laporan terkait dengan praktek kecurangan berkedok koperasi seperti rentenir. Karena itu, alangkah lebih baik para imam diharapkan melakukan penyadaran umat melalui KBG (Kelompok Basis Gereja).
Menanggapi terkait permintaan pihak koperasi berkaitan dengan dana pendidikan anggota koperasi. Pihaknya belum bisa mengakomodasi. Sebab, kata dia, program pemerintah selalu banyak sisi, sehingga dengan keterbatasan anggaran, pemerintah berupaya secara perlahan mengalokasikan anggaran pendidikan anggota Kopdit di Manggarai.
Meski dirinya menyinggung program yang ditawarkan pemerintah yakni fasilitas KUR (Kredit Usaha Rakyat), akan tetapi banyak administrasi perbankan yang sangat ketat. Akibatnya masyarakat yang mengalami kesulitan administrasi tidak mendapat fasilitas tersebut.
“Keberadaan Kopkardios menjadi alternatif bagi masyarakat. Semoga selalu ada di hati masyarakat Manggarai,” lanjut dia, sambil berharap pihak Kopkardios dapat melayani pinjaman dana oleh masyarakat.
Ketua Puskopdit (Pusat Koperasi Kredit) Manggarai Raya, Tarsi Hurmali, mengatakan, Puskopdit (Pusat Koperasi Kredit) berfungsi untuk memperkuat Kopdit primer.
“Puskopdit yang mengatur akan kelebihan uang dari Kopdit anggota lain bisa disilangpinjamkan,” kata Tarsi.
Ia menambahkan, jika masih mengalami kekurangan dana, Puskopdit juga bertanggung jawab untuk melakukan pinjaman uang dari induk Koperasi Kredit (Inkopdit) Indonesia di Jakarta.
Tarsi menjelaskan, bahwasannya ada sejumlah kelebihan jika bergabung di koperasi antara lain, jika anggota koperasi meninggal dunia, maka Puskopdit ikut mengurus ansuransi simpanan dan pinjaman anggota tersebut.
“Kita semua hadir di sini demi menunjukan dukungan gerakan Kopdit pada umumnya. Khususnya kopdit Kopkardios,” urai dia.
Tarsi menyebut, Kopkardios merupakan salah satu koperasi yang bertumbuh dan berkembang dari 28 Kopdit lainnya yang telah bergabung dalam gerakan Kopdit Indonesia di Manggarai.
Bardasarkan data Puskopdit Manggarai Raya, Puskopdit ini sudah beranggotakan 61.200 orang berdasarkan laporan data tahun 2017. Saat ini total aset sebesar 253 miliar. Sedangkan pinjaman yang beredar pada anggota sebesar 214 miliar rupiah.
“Dana yang terhimpun dari anggota ini ikut mempengaruhi keadaan sosial ekonomi para anggota Kopdit serta usaha mereka,” ucap Tarsi.
Pemprov Nusa Tenggara Timur, kata dia, telah mendeklarasikan diri sebagai provinsi koperasi. Partisipasi gerakan Kopdit di Manggarai Raya dilakukan dengan mempromosikan gerakan Kopdit kepada sebanyak mungkin orang. Untuk meningkatakan kapasitas pengelolaan. Termasuk mengajak lembaga strategis seperti pemerintah, gereja dan lembaga Agama lainnya untuk secara bersama mendorong gerakan yang berciri ekonomi kerakyatan ini.
“Tak terhitung kesaksian anggota Kopdit ini yang berhubungan bantuan cepat yang mereka dapatkan karena menjadi anggota koperasi,”
Tarsi menjelaskan, bahwa tujuan pengambilan kredit adalah peningkatan mutu hidup, pendidikan, membiayai ongkos sakit, membangun rumah serta usaha ekonomi lainnya.
Menurut Tarsi, Puskopdit merupakan gerakan dalam mendukung pemerintah untuk memperbaiki situasi sosial ekonomi masyarakat.
“Semakin banyak anggota yang bergabung dalam anggota Kopdit. Maka semakin meningkat peluang anggota masyarakat keluar dari belenggu kemiskinan,” ucapnya.
Ia kemudian berharap, kepada masyarakat agar tidak terkepung oleh para rentenir atau pembunga uang yang mengklaim dirinya sebagai lembaga koperasi. Karena ada begitu banyak masyarakat yang mengambil uang dari koperasi harian dengan bunga sangat tinggi. Bahkan dihadapkan dengan kondisi terburuk yakni penyitaan barang maupun aset berharga lain seperti tanah. (NAL/FDS/BEF).