BORONG, Berita Flores – Agas Andreas, SH., M.Hum, bakal calon Bupati Manggarai Timur dan Tim Kerja Paket ASET temui ratusan pendukung pada acara jumpa masyarakat (toto ranga, toto tombo) di Rehes, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong Sabtu, 6 Januari 2018.
Di Rehes, Agas Andreas bersama rombongan Tim Kerja Paket ASET melakukan doa bersama di pusara almarhum Dalu Riwu, Mikael Djabur (1917-1966) dan almarhumah Bibiana Wangu (1920-1968) untuk memohon restu.
Hadir saat itu kurang lebih 200 warga masyarakat Riwu-Rehes. Mereka tampak antusias menyambut kehadiran Agas Andreas, calon bupati Kabuapten Manggarai Timur periode 2019-2024.
Setelah dilakukan acara perutusan secara adat (wuat) kepada mekas Ande, begitu Agas Andreas biasa disapa, ia menyanyikan lagu nenggo berjudul โEmbong Landoโ untuk menghibur dan menguatkan pilihan masyarakat Riwu-Rehes.
Sambutan tepuk tangan meriah masyarakat terjadi setelah mekas Ande menyanyikan lagu โEmbong Landoโ yang menjadi lagu khas calon bupati dari Paket ASET itu.
Pada kesempatan itu, tokoh senior politik Mangarai Raya dan penasehat Paket ASET, Paulus Gagu memberikan peneguhan dan pesan politik kepada masyarakat Riwu-Rehes yang hadir. Kata dia, masyarakat perlu memanfaatkan Pilkada Manggarai Timur 2018 untuk memilih pemimpin yang benar dan dekat dengan masyarakat.
โSebagai orang Riwu, kita butuh pemimpin yang benar, yang benar-benar bekerja untuk masyarakat. Pemimpin itu dekat dengan masyarakat. Jangan pilih sembarang. Ia harus teruji. Kita sudah tahu siapa pemimpin yang sudah teruji dan pernah ikut memimpin Manggarai Timur ini selama 10 (sepuluh) tahunโ, kata Paulus Gagu yang disambut dengan tepuk tangan meriah masyrakat Rehes.
Sementara itu, Kasmir Ngga, mantan guru yang pernah mendidik Agas Andreas ketika masih sekolah, mengungkapkan rasa kebanggaanya kepada bekas muridnya itu.
โSebagai seorang guru, saya merasa bangga melihat Agas Andreas saat ini. Dulu, pada masa sekolah, dia bertubuh pendek dan gemuk. Kini, dia gagah dan luar biasa. Dia pantas jadi pemimpin untuk Manggarai Timur ke depan. Sebagai guru, saya merasa berhasil karena saya terlibat dalam proses pembentukan karakter dan kecerdasan seorang pemimpin,” ungkap Kasmir Ngga.
Anggota DPRD Manggarai Timur, Heremias Dupa, S.Ikom., M.Si, yang juga ikut dalam kegiatan di kampung Rehes itu juga menyampaikan pesan-pesan peneguhan dan pencerahan politik. Mias, begitu Heremias Dupa akrab disapa, menyampaikan, pemimpin harus mengerti budaya dan paham budaya kita.
โPemimpin yang mengerti masyarakat Manggarai Timur adalah pemimpin yang tahu dan paham budaya Manggarai Timur. Dengan mengerti budaya, ia tahu apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh masyarakat. Sebab, biasanya masyarakat kita menyampaikan keluh-kesah dan kebutuhannya kepada pemimpin dengan cara-cara budaya seperti nenggo, danding, goet dan lain sebagainya,” jelas Heremias.
Sekretaris Paket ASET itu menambahkan, sebagai warga budaya Manggarai Timur, kita tentu tidak bisa memilih calon-calon pemimpin yang hanya bisa mengatakan โterima kasih!โ saat wale (red-jawab) Kepok. Yang tidak bisa wale Kepok dengan bahasa Manggarai, lanjut Mias, bukanlah seorang pemimpin yang dibesarkan oleh budaya Manggarai Timur.
โPemimpin yang dibesarkan oleh budaya Manggarai Timur, itulah pemimpin kita. Mari kita bijak memilih untuk pemimpin yang bijak dan berbudaya. Keberhasilan pembangunan kita ditentukan oleh kriteria pemimpin yang kita pilih,” tegas Heremias saat menyampaikan kata sambutannya di hadapan warga Rehes Riwu.
Pilkada Manggarai Timur 2018, Agas Andreas, SH., M.Hum berpasangan dengan Drs. Jaghur Stefanus sebagai calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Manggarai Timur periode 2019-2024. Paket ini diusung oleh tiga partai yakni ; PAN, PKS dan PBB dengan total dukungan sebanyak 7 (tujuh) kursi DPRD Manggarai Timur. (Al/Nal/Beritaflores)