BORONG, BERITA FLORES – Forum Pemuda Desa Ulu Wae (FORPEDEWA) menggelar Diskusi Publik dengan tema “Bedah Pemimpin Matim 2018”. Kegiatan dilaksanakan di Colol Gendang Biting, Desa Ulu Wae, Kecamatan Poco Ranaka Timur-Matim Minggu, 4 Februari 2018.
Diskusi publik ini dihadiri seluruh anggota FORPEDEWA. Juga tokoh masyarakat di Desa itu. Hadir sebagai pembicara Mensi Anam anggota DPRD Manggarai Timur.
Diawal pelaksanaan diskusi, Mensi secara tegas mengambil posisi netral menanggalkan sementara atribut, dan jabatan sebagai politisi.
Tokoh muda asal Lamba Leda itu ingin mengubah mindset pemilih agar memilih pemimpin dengan mempertimbangkan sejumlah aspek yang dimiliki para kandidat.
Saatnya orang muda memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan pendidikan politik.
“Bagaimana memilih pemimpin cerdas dan berkualitas pada pilkada Manggarai Timur 27 Juni 2018 mendatang,” kata Mensi saat dialog bersama pemuda.
Mensi membedah figur yang layak untuk memimpin Matim ke depan agar masyarakat mengetahui karakter dan integritas calon yang mereka pilih.
Politisi Hanura itu menjelaskan dalam memilih pemimpin Matim kita harus mengetahui komitmennya terlebih dahulu.
“Apa yang mereka buat dan apa yang dilakukan oleh pemimpin untuk lima tahun ke depan,” katanya.
“Hendaklah untuk memilih pemimpin yang merakyat yang memiliki hati nurani. Sudah mengenal kondisi masyarakat serta memiliki kapasitas intelektual dalam memimpin,”
Pemimpin kata dia, harus memiliki empati terhadap masyarakat, pemimpin harus bisa menyelsaikan persoalan Matim. Juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Matim secara keseluruhan.
Ia mengajak masyarakat Colol Biting dan tokoh muda agar memilih pemimpin dengan hati nurani.
“Pemimpin yang harus kita pilih diharapkan mampu mengakomodir keinginan, kebutuhan masyarakat,”
Mensi mengingatkan kaum muda di kabupaten Manggarai Timur untuk terlibat dalam aktivitas politik.
“Tidak baik orang muda kalau tidak berpolitik dan tidak baik dalam politik kalau tidak pensiun,” tandasnya.
Kepala Desa Ulu Wae, Stefanus Basri Sarok, mengatakan penting untuk dibedah calon pemimpin Matim agar secara rasional melihat calon bupati dan wakil bupati manggarai timur di pilkada kali ini.
“Penting mempertanyakan anggaran Pilkada selama bertemu dengan masyarakat dari 167 Desa di Matim. Sumber dana untuk cost kampanya saat berkunjung ke masyarakat harus transparan,” katanya.
Sarok melihat ada kecendrungan untuk berpolitik uang didalamnya.
“Mari kita melihat ini secara rasional yang baik dengan menghadapi calon pemimpin Matim,”
Tokoh masyarakat Yosef Danur mengajak masyarakat agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) memilih berdasarkan hati nurani.
Ketua FORPEDEWA, Yohanes Toberato berharap, bisa merangsang pemikir anggota forum untuk jelih dalam menentukan pemimpin Manggarai Timur pada pilkada 2018.
“Dapat membuka wawasan dengan adanya sharing pengalaman dari pa Mensi, untuk secara rasional dalam mengkaji bakal calon yang layak pimpin Matim,”
Penulis : Leo Jehatu
Edtor : Ronald Tarsan