RUTENG, BERITA FLORES- Yayasan Plan International Indonesia atau Plan Indonesia terus berupaya melakukan berbagai kegiatan untuk mengelola sumber daya air di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT.
Diantara berbagai kegiatan itu, salah satunya adalah penyusunan visi-misi. Kegiatan itu bertajuk ‘Pembentukan Visi-misi Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDAT) Kabupaten Manggarai’ dan berlangsung di Aula Efata Ruteng pada Rabu (12/7) siang.
Climate Change Specialist Yayasan Plan International Indonesia, Arly Getha Purba mengatakan, tahun 2023 Plan Indonesia akan menyelesaikan penyusunan suatu model perencanaan Integrated Water Management (IWM).
“IWM dapat dijadikan sebagai panduan kerja secara integratif dan kolaboratif untuk berbagai pemangku kepentingan terkait isu PSDAT baik pada level pusat, provinsi, dan kabupaten”, ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengelolaan sumber daya air di Kabupaten Manggarai memerlukan tindakan sistematis dan terencana.
Seba itu, diperlukan serangkaian aktivitas PSDA yang meliputi tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian (monev).
Untuk saat ini, tambah dia, pengumpulan data dan penggalangan dukungan dalam pembentukan Forum PSDAT sudah mencapai tahap provinsi hingga nasional.
“Hal ini menjadi landasan bagi forum untuk bisa merancang visi-misi dan strategi dalam menjalankan program pengelolaan air di Kabupaten Manggarai”, imbuhnya.
Kemudian, ia menegaskan bahwa visi-misi forum menjadi sangat penting. Sebab selain menjadi pedoman dalam penyusunan surat keputusan Bupati tentang terbentuknya forum PSDAT, juga menjadi landasan bagi setiap instansi yang tergabung di dalamnya untuk mensinergikan program pengelolaan air yang inklusi dan berketahanan iklim.
Adapun tujuan dari kegiatan itu, yakni melakukan sinkronisasi antara setiap instansi yang bergabung dalam forum dengan tujuan memadukan program yang ada dalam divisi yang sudah ditentukan.
“Ada beberapa divisi, seperti Divisi Konservasi Sumber Daya Air, Pendayagunaan Air, Pengendalian Daya Rusak Air, Penguatan STBM, serta Pengembangan, Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat”, pungkas Getha.
Penulis: Heri Mandela