RUTENG, BERITA FLORES – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai mendesak Pemda Manggarai untuk segera mengambil tindakan tegas mengenai masalah penyelundupan sapi di wilayah Reok Barat.
Anggota DPRD Manggarai, Yoakim Jehati mengatakan, Pemkab Manggarai tidak boleh diam terkait masalah penyelundupan sapi di wilayah utara kabupaten tersebut. Ia meminta Bupati Manggarai Hery Nabit agar merespons dan melihat langsung kondisi lapangan.
“Harus lebih sigap dan responsif terkait hal ini karena sangat merugikan daerah,” tegas dia kepada wartawan Sabtu, 13 Agustus 2022.
Politikus Golkar Manggarai itu mengungkapkan, pengiriman sapi ilegal tanpa dilengkapi dokumen resmi itu sudah lama terjadi di Pelabuhan Nanga Nae, Pelabuhan Langkas dan Pelabuhan Gincu. Beberapa lokasi tersebut ditengarai sebagai jalur tikus di wilayah Desa Para Lando, dan Desa Robek, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Sebab, kalau ini dibiarkan dan tidak diantisipasi, daerah ini akan menjadi surganya para mafia. Pemerintah harus hadir dan memastikan hal semacam ini tidak perlu terjadi,” kata Yoakim.
Menurut Yoakim, praktek ini sejatinya bukan hal baru, tetapi pemerintah daerah seolah-olah pura-pura tidak mendengar dan tidak mau ambil pusing terkait maraknya pengiriman sapi jantan dan betina produktif antarapulau. Karena itu dirinya meminta keseriusan Pemda Manggarai dalam mengantisipasi dan memutuskan mata rantai dari persoalan seperti ini.
Ketua DPD II Partai Golkar Manggarai itu menambahkan, dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat dirugikan. Bahkan, kata dia, masalah penyelundupan sapi ini sangat mencemaskan juga karena hewan tersebut tidak melalui pemeriksaan kesehatan di karantina. (RED).