RUTENG, BERITA FLORES-Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Manggarai, NTT berkomitmen menjadikan daerah itu sebagai Kabupaten Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Ketua TP PKK Kabupaten Manggarai, Meldy Hagur Nabit menjelaskan hal itu saat membuka kegiatan Pelatihan Monitoring Kesehatan Gender dalam STBM bagi PKK di Sekretariat Dharma Wanita pada Selasa, 4 Mei 2021.
“Kalau komitmen dari PKK Kabupaten Manggarai kita akan berjuang supaya masyarakat kita itu memahami pentingnya sanitasi dan memahami pentingnya kebersihan,” ujarnya.
Meldy mengakui, saat ini masih ada sejumlah masyarakat di daerah itu yang BABS (Buang Air Besar Sembarangan). Oleh karena itu sangat berdampak pada kesehatan masyarakat itu sendiri. Untuk itu, pembentukan kelompok-kelompok Dasa Wisma merupakan wujud komitmen PKK Manggarai.
“Pembentukan kelompok Dasa Wisma tidak hanya di Langke Rembong, tetapi di 12 kecamatan. Supaya informasi dan pelatihan-pelatihan, serta mentoring-mentoring tentang sanitasi total berbasis masyarakat bisa berjalan maksimal,” jelas dia.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mendorong setiap PKK Kecamatan maupun PKK Kelurahan untuk membentuk kelompok-kelompok dan kader-kader Dasa Wisma. Kelompok tersebut bertujuan memberikan informasi tentang kondisi masyarakat setempat.
“Kelompok Dasa Wisma itu terdiri dari 20 sampai 25 kepala keluarga (KK),” pungkas dia.
Meldy berharap kerja sama PKK dengan Plan Indonesia bisa berjalan dengan baik. Terutama melakukan transfer ilmu kepada kader-kader PKK Manggarai. “Sehingga kami bisa meneruskan visi-misi Plan Indonesia. Jadi trainer of traning itu merupakan kebutuhan kami untuk menjadikan Manggarai sebagai Kabupaten STBM,” jelas dia.
Sementara itu, Provincial Coordinator Project WfW Yayasan Plan International Indonesia (YPII) Juliani F. Talan, mengatakan, kegiatan Monitoring Kesehatan Gender (MKGS) dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bersama PKK Manggarai agar memberikan edukasi kepada masyarakat tentang (MKGS).
“PKK baru tentu dengan gebrakan sesuai dengan visi-misi yang baru ini dan bagaimana mengedukasi masyarakat untuk perubahan perilaku. Monitor Kesehatan Gender bertujuan agar PKK bisa mengedukasi pembagian peran di dalam berumah tangga,” kata Juliani Talan.
Ia juga meminta kepada PKK, Kabupaten Manggarai, bisa membagikan peran untuk bisa mengedukasi masyarakat terkait Monitoring Kesehatan Gender (MKGS). MKGS juga kata dia, dilengkapi dengan Monitoring Kesetaraan Gender dalam STBM.
Juliani berharap kepada PKK Kabupaten Manggarai agar bisa membantu Yayasan Plan International Indonesia (YPII) untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait perubahan perilaku masyarakat.
“Kami juga ingin menggandeng semua lintas sektor yang ada di Kabupaten Manggarai,” beber Juliani. (RED/TIM).