Berita Flores
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
Saturday, 21 June 2025
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Berita Flores
No Result
View All Result
Home BERITA

PGRI Manggarai Buka Suara Tanggapi Kasus Guru Pukul Siswa di Rahong Utara

by Berita Flores
7 March 2025
in BERITA, HUKUM
0

Ketua PGRI Cabang Manggarai, Yohanes Don Bosco - Foto: Dok. Beritaflores

Share on FacebookShare on Twitter

RUTENG, BERITAFLORES – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Manggarai, NTT, akhirnya buka suara menanggapi kasus dugaan kekerasan yang melibatkan guru dan siswa di SDI Muwur, Kecamatan Rahong Utara.

Baru-baru ini, dugaan aksi kekerasan tersebut melibatkan seorang guru bernama Aven Gandu dengan salah seorang siswa kelas IV bernama Jefrianus Jelahu.

Kasus ini akhirnya heboh diperbicangkan usai pihak keluarga Jefrianus melaporkannya ke Kepolisian resort Manggarai sebagai kasus hukum.

Menanggapi itu, Ketua PGRI Manggarai, Yohanes Don Bosco, dalam perbincangannya dengan Beritaflores merekomendasikan kepada pihak Kepolisian resort Manggarai agar kasus itu diselesaikan dengan pendekatan ‘Restorative Justice’.

Baca Juga

Umat Stasi Wae Ruek Gotong Royong Galang Dana Pembangunan Kapela di Kampung Ojang

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

“Pendekatan ‘restorative justice’ diharapkan dapat merestorasi hubungan yang rusak akibat dugaan penganiayaan, sehingga proses penyelesaian tidak mengganggu kegiatan pembelajaran,” kata Yohanes, Kamis 6 Maret 2025.

Yohanes berpandangan, restorative justice merupakan satu langkah t penting guna memberikan perlindungan hukum bagi profesi guru.

Karenanya, kata Yohanes, fokus penyelesaian kasus ini sebaiknya pada pemulihan hubungan dan rekonsiliasi antara pihak-pihak yang terlibat, bukan semata-mata pemberian hukuman.

Yohanes berkata jika metode penyelesaian non-litigasi ini mengacu pada budaya Manggarai melalui mekanisme seperti ‘Wunis Peheng’
(penyembuhan luka) dan ‘Hambor’
(perdamaian) sebagai sarana alternatif dalam menemukan solusi.

“Dalam pendekatan budaya Manggarai, pihak pelaku biaya pengobatan kepada korban, yang lazim kita sebut ‘wunis peheng’ (penyembuhan luka)”, ujarnya.

Dalam kasus ini, PGRI sendiri, tutur Yohanes, berperan sebagai Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LHBK) yang memberikan pendampingan serta nasehat hukum.

Posisi ini merupakan implementasi dari nota kesepahaman antara PGRI dan POLRI dengan Nomor: 606/Um/PB/XXII/2022 dan NK/26/VIII/2022.

“Di situ  diatur secara rinci dalam Pedoman Kerja Bersama Nomor: PK/3/XI/2022 mengenai Perlindungan Hukum Profesi Guru dan Bantuan Pengamanan”, katanya.

Soal pendampingan dimaksud, pihak PGRI juga telah berupaya melakukan mediasi. Walau demikian, proses itu belum berlangsung dengan baik lantaran pihak korban belum dapat ditemui.

“Kami telah meminta keterangan dari terduga pelaku pada 24 Februari 2025 di Sekretariat PGRI dan menghubungi siswa yang diduga menjadi korban, namun korban bersama keluarganya tidak berada di tempat, ” kata Sekretaris PGRI Manggarai, Salut Maksimus.

Terpisah, Kasi Humas Polres Manggarai, I Made Budiarsa, mengakui jika pengurus PGRI cabang Manggarai telah datang berdiskusi untuk membahas peristiwa yang menimpa guru dan murid tersebut.

Kata dia, penyelesaian dengan pendekatan ‘restorative justice’ sepenuhnya bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak yang akan melakukan mediasi.

“Dan hasil mediasi tersebut nantinya akan dilaporkan kepada penyidik”  ujar Made.

Sementara ini, terangnya, kasus dugaan penganiayaan ini masih dalam tahap penyelidikan.

“Korban, saksi, dan terlapor telah dimintai keterangan, dan kami kini menunggu hasil Visum et Repertum”, terangnya.

Sebagaimana diwartawakan, kasus dugaan kekerasan guru Aven Gandu terhadap siswanya Jefrianus Jelahu itu terjadi pada 18 Februari 2025 lalu.

Aksi kekerasan itu disebut-sebut buntut dari keributan Jefriaus bersama rekan-rekanya yang duduk di bangku di kelas IV SDI Muwur.

Guru Aven yang tersulut emosi atas keributan siswa itu lalu meninju korban di area pelipis kanan dan kiri hingga jatuh tak sadarkan diri di dalam kelas.

“Awalnya semua siswa ribut di kelas karena tidak ada pelajaran, guru tidak masuk ke kelas. Namun, saat pak guru Aven Gandu datang dan menanyakan siapa yang ribut di kelas, teman korban melaporkan bahwa si korban yang ribut”, kata Kalistus G. Mulia, salah satu perwakilan keluarga Jefrianus.

Pihak keluarga lalu melaporkan guru Aven ke SPKT Kepolisian Resort Manggarai atas aksi yang dilakukan sebagai kasus hukum, beberapa saat usai kasus itu mencuat.

Dalam laporan pengaduan yang dilayangkan, pihak keluarga  Jefrianus menyertakan hasil visum Jefrianus, yang meyebut sebagai dampak aksi kekerasan fisik yang dialami.

Walau demikian, media belum secara detail menghimpun informasi dari pihak penyidik kepolisian resort Manggarai terkait tindak lanjut dari penanganan laporan atas kasus tersebut.

Laporan: Oskarianus Yondri Saputra Ngajang
Editor: Adrianus Paju

Tags: guru pukul muridguru pukul siswaguru pukul siswa di Rahong Utaraguru pulul siswa di SDI Muwurkasus guru pukul siswaKASUS KEKERASANkasus kekerasan di Manggaraikasus kekerasan terhadap siswakekerasan di sekolahkekerasan terhadap siswaPersatuan Guru Republik IndonesiaPGRIPGRI ManggaraiPolres Manggarai

Related Posts

Umat Stasi Wae Ruek Gotong Royong Galang Dana Pembangunan Kapela di Kampung Ojang
BERITA

Umat Stasi Wae Ruek Gotong Royong Galang Dana Pembangunan Kapela di Kampung Ojang

21 June 2025
BERITA

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

10 June 2025
Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai
BERITA

Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai

25 May 2025
Natalius Pigai Ajak Masyarakat Manggarai Jaga Budaya Lima Lampek sebagai Wujud Penghormatan HAM
BERITA

Natalius Pigai Ajak Masyarakat Manggarai Jaga Budaya Lima Lampek sebagai Wujud Penghormatan HAM

22 May 2025
Menteri HAM Sentil Proyek Geotermal Poco Leok: ‘Tak Bisa Anggap Persetujuan Bupati Sebagai Persetujuan Warga’
BERITA

Menteri HAM Sentil Proyek Geotermal Poco Leok: ‘Tak Bisa Anggap Persetujuan Bupati Sebagai Persetujuan Warga’

22 May 2025
Pemenang Putri Manggarai, Cintya Tegok, Wakili NTT di Putri Indonesia 2026
BERITA

Pemenang Putri Manggarai, Cintya Tegok, Wakili NTT di Putri Indonesia 2026

20 May 2025

ARTIKEL TERKINI

Umat Stasi Wae Ruek Gotong Royong Galang Dana Pembangunan Kapela di Kampung Ojang

Umat Stasi Wae Ruek Gotong Royong Galang Dana Pembangunan Kapela di Kampung Ojang

21 June 2025

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

10 June 2025
Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai

Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai

25 May 2025

Sukacita Warga Golo Tutup Doa Rosario dengan Membuka Turnamen Voli

25 May 2025

BANYAK DIBACA

Umat Stasi Wae Ruek Gotong Royong Galang Dana Pembangunan Kapela di Kampung Ojang

Nekat Bawa Istri Orang Cek In di Hotel Agung Ruteng, Bos Pasir Asal Benteng Jawa Akhirnya Merugi Puluhan Juta

Koperasi di Seluruh Indonesia Merasa Teraniaya oleh Regulasi Pemerintah

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

Anggota DPRD Manggarai Timur Desak Dinas PUPR Segera Proses Amdal Jalan ke Mengge

Mengenal Ferdy Hasiman, Sosok Anak Muda yang Siap Pimpin Manggarai Timur

Copyright ©2017-2025 Beritaflores.com

  • Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Facebook Twitter Youtube
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL

© 2024 Berita Flores