
BORONG, BERITAFLORES – Masyarakat Manggarai Timur meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTT untuk mengaudit secara transparan dan profesional proyek jalan 16 milliar yang berlokasi di Paka, Ntaur menuju Pupung, Kecamatan Rana Mese.
Pasalnya, proyek tersebut telah mengalami kerusakan parah pada beberapa pekan lalu. Padahal baru saja di Provisional Hand Over (PHO) Dinas PUPR Manggarai Timur pada 2024 lalu. Kerusakan itu sempat viral di platform media sosial. Warga mengecam keras terhadap kontraktor pelaksana. Mereka juga menilai lemahnya peran konsultan pengawas dengan Dinas PUPR Matim.
Proyek ini dikerjakan PT Indo Raya Jaya Perkasa. Total anggarannya sebesar 16.340.000.000,00
Warga setempat yang enggan namanya di mediakan meminta BPK RI Perwakilan NTT agar melakukan audit secara profesional. Ia menduga pengerjaan proyek tersebut tidak sesuai spesifikasi teknis.
“Masa baru berapa bulan setelah PHO sudah rusak parah. Apalagi kalau sudah satu tahun. Tambah parah lagi. Ini lemahnya pengawasan dari dinas dan konsultan. Kami menduga pengerjaannya tidak sesuai teknis,” kata sumber itu kepada wartawan Pada Kamis 27 Februari 2025.
Dikonfirmasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Wilibrodus Putra mengatakan kerusakan tersebut sedang dilakukan perbaikan oleh kontraktor pelaksana.
“Sedang di perbaiki. Sekarang hampir selesai perbaikannya, ” kata Putra Jumat, 28 Februari 2025.

Informasi diperoleh wartawan, saat ini BPK Perwakilan NTT sedang melakukan audit di lingkup Pemerintahan Manggarai Timur. Wartawan masih berupaya untuk meminta keterangan BPK terkait hasil audit fisik proyek tersebut.
Sebelumnya, kualitas Proyek jalan Hotmis berlokasi di Paka-Ntaur menuju Pupung di Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur ramai diperbincangkan. Pasalnya, proyek menelan anggaran 16 milliar itu mengalami kerusakan parah. Padahal baru selesai dikerjakan pada 2024 lalu.
Dalam video yang beredar, terlihat tembok penahan tanah sudah ambruk. Akibatnya ruas jalan menjadi sempit. Diduga kuat proyek anggaran fantastis itu tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Proyek ini dikerjakan PT Indo Raya Jaya Perkasa. Total anggarannya sebesar 16.340.000.000,00.
Kala itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Wilibrodus Putra mengakui ada kerusakan. Ia berkata kontraktor pelaksana sudah menuju kelokasi untuk melakukan perbaikan.
Beberapa hari berselang, pihak PT Indoraya Jaya Perkasa melakukan perbaikan. Namun, kerusakan itu, bukan hanya 1 titik saja tetapi ada beberapa titik yang belum diperbaiki. (Red)