Borong, Beritaflores.com – Aktivitas melaut di tengah cuaca ekstrim saat ini bukanlah rujukan yang tepat bagi nelayan di NTT, untuk mencari nafkah.
Cuaca ekstrim yang memicu tingginya gelombang laut di seputaran wilayah perairan NTT saat ini dipastikan sangat mengancam keselamatan para nelayan, jika saja tetap nekat melaut.
Hal ini kabarnya dialami Antonius Hadas, nelayan asal Dampek, Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda Utara (Laut), Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
Informasi yang peroleh media, Antonius dikabarkan tewas akibat diseret arus gelombang laut, pada Rabu (13/3).
Na,as, jasad Antonius ditemukan dari pesisir pantai Nanga Lirang, Dampek, dalam posisi terlungkup dengan kondisi luka sobek pada bagian pipi dan telinga sebelah kiri.
Berdasarkan keterangan yang dikisahkan Diana, salah satu anak kandung korban, Antonius mulanya pamit melaut untuk mencari ikan, pada Rabu (12/3) pukul 15.00 WITA.
Lantaran tak kunjung pulang, sekitar pukul 22.30 WITA, Diana lalu menelepon seorang warga bernama Hendra Sitangsu untuk mencaritahu keberadaan korban.
“Tolong cari bapa (korban) dirumah Ratna di Nanga Lirang, karena sampai jam begini bapa belum pulang ke rumah”, kata Diana.
Mendengar hal itu, Hendra lalu bergegas mencari dengan menanyakan keberadaan korban di beberapa rumah warga Kampung Nanga Pede, termasuk di rumah saudari kandung korban.
Karena keberadaan korban masih belum diketahui, Hendra bersama beberapa warga lainnya memutuskan pergi mencari korban dengan menyusuri pantai Nanga Pede menuju ke Pantai Dampek.
“Sekitar pukul 00.20 WITA Hendra bersama warga menemukan korban di bibir pantai Dampek dengan posisi telungkup dan kondisi korban saat ditemukan sudah meninggal dunia”, kisahnya.
Sebagai informasi, Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang juga telah merilis peringatan dini gelombang tinggi yang akan terjadi di seputaran perairan laut NTT pada 13-14 Maret 2024.
Berdasarkan data yang diperoleh, gelombang setinggi 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Utara Flores, Selat Sumba Bagian Barat, Samudra Hindia Selatan Sumba-Sabu, Perairan Selat Kupang-Rote dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.
BMKG mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di sekitar pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi tersebut agar selalu waspada. (*)
Penulis: Andy Paju
Editor: Andy Paju