RUTENG, FLORES – Surat undangan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) ke-78 di tingkat Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), baru-baru ini menghebohkan masyarakat di kabupaten itu.
Sebab surat undangan yang ditandatangani oleh Bupati Manggarai, Heribertus G. L. Nabit itu, di dalamnya terdapat kesalahan menulis tanggal terbit surat. Diketahui tanggal terbit surat itu tertulis ‘Ruteng, 26 Mei 2023′. Sementara waktu penyelenggaraan kegiatan pada surat itu tertulis Selasa, 2 Mei 2023’.
Peristiwa yang menghebohkan itu, kini mendapat ragam komentar dari berbagai kalangan. Salah satunya berasal dari Dosen Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Santu Paulus Ruteng, Laurentius Ni. Ia mengatakan, kesalahan itu membuktikan kelalaian dari kepala bagian atau kepala bidang terkait yang menangani tugas itu.
Baca Juga: Ratusan Alumni Hadiri HUT ke-45 SDI Kaca hingga Kepsek Ajak Masyarakat Berkolaborasi
Menurutnya, Bupati tidak memiliki cukup waktu untuk membaca secara teliti surat itu. Apa lagi tugas itu, ujarnya, sudah dipercayakan kepada staf yang membantu kerja Bupati. “Orang yang membantu kerjanya bupati harus bekerja dengan serius. Bukan sekadar memberikan paraf tanpa dibaca secara detail,” ujarnya kepada Beritaflores.com melalui WhatsApp pada Selasa, (2/5).
Baca Juga: Kemenparekraf Diminta Segera Bubarkan BPOLBF
Seharusnya, lanjut dia, sebelum surat itu ditandatangani Bupati maka pastikan isinya sudah benar. Sehingga kalau ada yang salah, harap dia, maka surat itu dikembalikan kepada orang yang mengetik agar segera diperbaiki. Ia pun mengaku heran atas peristiwa yang memalukan itu. Sebab menurutnya, walau surat itu diperiksa oleh dua bagian namun masih lolos dari pengamatan.
“Dugaan saya, ada unsur kesengajaan yang bertujuan untuk menjebak,” tandas pria yang merupakan salah satu praktisi hukum di kabupaten Manggarai itu.
Baca Juga: LBH Manggarai Raya Jalin Kerja Sama dengan PN Labuan Bajo
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai, Frans Gero mengakui bahwa surat tersebut adalah kesalahannya sebagai kepala dinas. Ia mengaku bahwa kesalahan penulisan tanggal terbit surat tersebut disebabkan kebiasaan copy paste.
“Biar saja adik manusiawi itu,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya mengaku bahwa pegawai Dinas Pendidikan yang menulis surat tersebut telah minta maaf atas kesalahannya. “Dia tadi minta maaf, tetap saya yang bertanggung jawab dan paling bersalah,” imbuh dia.
Penulis: Heri Mandela