RUTENG, BERITA FLORES – Yayasan Puspita Bangun Bangsa (PBB) memfasilitasi perjanjian kerja sama antara Fakultas Pertanian Universitas Katolik St. Paulus Ruteng dengan kelompok tani (Poktan) Joneng Sejahtera.
Penandatangan perjanjian kerja sama tersebut berlangsung di Sekretariat Yayasan Puspita Bangunan Bangsa yang beralamat di Jalan Dr. Soetomo No. 17 Kelurahan Bangka Nekang, Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT Senin sore (17/10).
Ketua Yayasan Puspita Bangun Bangsa, Flory Santosa Nggagur, dalam sambutannya mengatakan, penandatanganan kerja sama tersebut merupakan puncak dari perjuangan panjang dengan Fakultas Pertanian Universitas Katolik St. Paulus Ruteng demi menjalin kerja sama di bidang pertanian untuk kembangkan destinasi agrowisata.
Yayasan Puspita Bangun Bangsa adalah inisiator sekaligus pendamping kelompok tani Joneng Sejahtera. Yayasan PBB juga hingga kini telah menjalin hubungan baik selama setahun lebih dengan kelompok tani Joneng Sejahtera yang beralamat di Desa Benteng Dewa, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat.
Yayasan Puspita Bangun Bangsa akan membantu pihak Fakultas Pertanian dan kelompok tani agar terbangun sinergi yang memberikan manfaat maksimal bagi para petani dalam bentuk peningkatan kuantitas dan kualitas produksi serta kontinuitas produksi sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar terutama di kota Super Premium Labuan Bajo.
“Dengan keterlibatan Fakultas Pertanian Unika Ruteng bisa ada perubahan cara bertani menjadi lebih scientific atau berbasis ilmu pengetahuan,” terang dia.
Bantuan yang akan di-support oleh Fakultas Pertanian Unika Ruteng mulai dari pengolahan lahan, pembibitan, pemeliharaan dan pasca panen termasuk pemasaran. Ia mengungkapkan, kelompok tani Joneng Sejahtera akan mengelola kurang lebih 25 hektare lahan untuk menjadi sentra tanaman hortikultura.
“Area pertanian hortikultura ini di masa yang akan datang akan dikembangkan menjadi destinasi agrowisata,” tukas dia.
Flory mengakui, Yayasan PBB telah membuat proposal untuk meminta bantuan kepada pemerintah pusat agar menghadirkan alat pertanian bagi kelompok tani tersebut. Namun sayangnya, hingga kini proposal itu belum mendapat respon positif.
“Tapi puji Tuhan, kebutuhan kelompok Tani Joneng Sejahtera, pelan-pelan terpenuhi walaupun tidak dari pemerintah pusat, tetapi sekarang dengan pihak Fakultas Pertanian Universitas Katolik St. Paulus Ruteng,” kata Flory.
Ia juga membeberkan alasan utama dalam membangun kerja sama dengan Fakultas Pertanian Unika St. Paulus Ruteng. Menurut dia, kerja sama dapat dilaksanakan karena Yayasan PBB sudah melihat dari sisi ilmu dan konsep pengembangan sektor pertanian.
“Jadi kita itu butuh tuas. Tuas itulah yang mendongkrak produktivitas yang tadinya produktivitas satu hektare lahan lalu hasil hanya satu ton, mungkin dengan kerja sama ini penghasilan kita lebih banyak lagi,” jelas dia.
Flory pun mengaku sangat senang ketika pihak Fakultas Pertanian Universitas Katolik St. Paulus Ruteng merespons baik terkait ajakan kerja sama tersebut.
Ia pun berharap agar ilmu yang dimiliki pihak Fakultas Pertanian Unika Ruteng bisa membawa berkah untuk kelompok tani Joneng Sejahtera, mulai dari pengelolaan sampai di tingkat pemasaran. Dia menambahkan, kerja sama ini bukan by feeling, namun by ilmu terutama dari sisi proses dan manajemennya.
“Kami berharap agar kerja sama ini dapat bermanfaat bagi anggota kelompok tani Joneng Sejahtera,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan Unika St Paulus Ruteng, Dr. Wahuni Pernami, S.P.,M.Pd mengatakan, kerja sama ini memang sangat penting dilakukan. Ia menjelaskan, melalui kerja sama ini, Fakultas Pertanian dan Peternakan Unika St. Paulus Ruteng bisa bersinergi dengan kelompok tani.
Wahuni pun mengajak agar bisa membangun bersama-sama sektor pertanian di Manggarai Raya. Sebab, bukan saatnya lagi Fakultas Pertanian dan Peternakan Unika St Paulus Ruteng berjalan sendiri, demikian juga kelompok tani Joneng Sejahtera.
“Kami akan lebih senang kalau bendera kita berkibar bersama-sama, baik dari Fakultas, Yayasan PBB, maupun dari kelompok tani. Oleh karena itu, kerja sama inilah yang kami sangat butuhkan juga, karena dengan adanya kerja sama ini kita bisa saling koordinasi juga,” pungkas dia.
Ia mengungkapkan bahwa, kerja sama ini juga linear karena berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni, Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada masyarakat.
“Bagian pengabdian inilah yang nanti kita bisa bersinergi apa yang kami bisa lakukan untuk kelompok tani,” imbuh dia.
Ia juga merasa sangat bersyukur dengan adanya Yayasan PBB ini karena sudah menjadi perantara. Wahuni berharap agar Yayasan PBB ini bukan hanya menjadi perantara saja, akan tetapi harus ada kerja sama yang berkesinambungan.
“Yayasan PBB, dan kelompok tani Joneng Sejahtera itu sudah menjadi stakeholder kami, dan sudah menjadi pemangku kepentingan, jadi kedua lembaga ini nanti yang akan bertanggung jawab terhadap anak-anak kita yang saat ini masih mahasiswa lebih khususnya di Fakultas Pertanian. Kemajuan atau pun masa depan anak-anak kita ini ada di tangan kita semua,” tutupnya.
Sementara itu, Penasihat Kelompok tani Joneng Sejahtera, Yosep Sepandi, menyampaikan limpah terima kasih terkait kerja sama ini. Menurut dia, penandatangan perjanjian kerja sama ini sangat bermanfaat bagi kelompok Joneng Sejahtera.
Yosep juga mengatakan, masalah yang paling mendasar yang sering menimpa kelompok tani Joneng Sejahtera adalah mengenai biaya produksi yang masih sangat tinggi. Semoga dengan adanya kerja sama ini, masalah itu bisa teratasi.
“Kami punya cita-cita pada waktunya tempat pertanian kami Joneng Sejahtera ini bisa dijadikan sebagai tempat pariwisata,” terang dia. (RED).