Para peserta saat diberi pelatihan. (Foto: Peter Arifin/Beritaflores).

LABUAN BAJO, BERITA FLORES – Sebanyak 22 orang peserta dari tiga kabupaten meliputi Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat, Flores-Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti kegiatan bimbingan teknis pelatihan barista di Bacarita Kafe Labuan Bajo.

Barista adalah istilah masa kini yang sangat populer, terutama di kalangan anak muda. Dengan merambahnya kafe-kafe dan kedai kopi, kata barista tak lagi terasa asing. Secara umum, barista dipahami sebagai seseorang yang bertugas meracik dan menyajikan kopi.

Pelatihan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan sumber daya manusia terutama bagi kaum muda yang ingin mendapatkan pekerjaan serta menciptakan lapangan pekerjaan di bidang barista kopi.

Kegiatan yang difasilitasi oleh ibu Julie Laiskodat melalui Dekranasda NTT ini akan berlangsung selama empat hari ke depan terhitung sejak tanggal 6 sampai 9 September 2022.

Setelah selesai mengikuti bimbingan teknis selama empat hari, 22 peserta akan mengikuti uji kompetensi yang berlangsung pada tanggal 10 September 2022 dan peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat kompetensi di bidang barista.

Ketua Kadin Manggarai Bony Oldam Romas mengatakan hari ini merupakan bimbingan teknis pelatihan barista yang diikuti oleh 22 orang peserta yang merupakan kegiatan lanjutan dari Festival Kopi Manggarai yang diadakan di Ruteng dari tanggal 1 sampai 7 Agustus lalu.

“Ini merupakan kegiatan lanjutan dari Festival Kopi Manggarai yang sudah pernah diadakan di Ruteng beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Boni menambahkan bimtek pelatihan ini merupakan peluang yang harus dijemput oleh kaum muda supaya anak-anak bisa mendapatkan pekerjaan serta menciptakan pekerjaan dengan sertifikat yang ada.

“Kedepannya para calon barista ini bisa membuka kedai kopi sendiri di Labuan Bajo, Ruteng serta Borong Manggarai Timur,” pungkas dia.

Lebih jauh Boni berharap dengan adanya kegiatan ini bisa semakin banyak anak-anak muda atau para barista profesional sehingga kebutuhan akan barista di hotel, restoran dan kafe diisi oleh orang-orang Manggarai sendiri bukan datang dari luar daerah lagi.

“Kedepannya baik hotel, restoran maupun kafe dituntun untuk memiliki barista profesional sehingga calon barista lokal ini menjadi ujung tombak dan peserta harus serius dengan pelatihan ini,” tutupnya.

Di tempat yang sama instruktur barista Jonathan Yustisio mengungkapkan selama empat hari ke depan pihaknya akan memberikan pelatihan pra uji kompetensi sehingga pada tanggal 10 September akan diadakan uji kompetensi dan peserta yang lulus akan mendapat sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikat Profesi.

“Selama 4 hari ke depan para peserta diberi bekal sehingga pada 10 September para peserta akan mengikuti uji kompetensi dan peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikat Profesi,” ungkapnya.

Lebih jauh Jonathan menambahkan secara skill dan pengetahuan masih ada ketimpangan sehingga kegiatan bimtek seperti ini perlu dilakukan sehingga bisa membantu pengembangan SDM di bidang barista.

“Secara skill dan pengetahuan masih ada ketimpangan sehingga pengembangan SDM seperti ini harus terus dilakukan,” tutupnya.

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan barista asal Kabupaten Manggarai Siprianus Korinus Mangga mengapresiasi dan terima kasih kepada Julie Sutrisno Laiskodat melalui Dekranasda Provinsi NTT yang sudah mendukung para peracik kopi tersebut.

“Terima kasih dan apresiasi atas dukungan dari ibu Julie Laiskodat melalui Dekranasda Provinsi NTT yang sudah mensuport kami untuk mengikuti pelatihan ini,” ujarnya.

Ia berharap agar pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia seperti ini terus dilakukan sehingga banyak para barista lokal bisa menjadi barista profesional di daerah sendiri bahkan di luar daerah.

“Pengembangan SDM seperti ini harus berkelanjutan sehingga banyak menciptakan lapangan pekerjaan sendiri kedepannya,” urai dia.

Kedepannya diharapkan kegiatan seperti ini terus dilakukan sehingga bisa membantu anak-anak mudah yang bergerak di bidang barista sehingga mereka mampu mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

Peter Arifin

Previous articleAhang Bantah Fee Rp50 Juta ke Istri Bupati Manggarai karena Belum Dapat Bukti
Next articleTerlibat Suap Rp50 Juta, THL Dinas PUPR Jalani Pemeriksaan di Polres Manggarai

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here