RUTENG, BERITA FLORES – Peneliti Lembaga Nusa Bunga Mandiri (LNBM) segera merekomendasikan empat (4) Kawasan Agrowisata sebagai hasil penelitian mereka kepada Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit.
Diketahui sebelumnya bahwa, Pemda Manggarai bekerja sama dengan peneliti dari Lembaga Nusa Bunga Mandiri dalam mengembangkan kawasan Agrowisata dengan memanfaatkan sejumlah potensi lahan pertanian dan perkebunan seperti kopi dan komoditas andalan lainnya.
Pemda Manggarai melalui Bapelitbang menggandeng Lembaga Nusa Bunga Mandiri menggelar Seminar Awal Penelitian bertajuk “Strategi Pengembangan Wisata Berbasis Pertanian (Agrowisata)” pada Selasa, 22 Juni 2021 lalu.
Baca Juga: Pemkab Manggarai Bekerja Sama dengan Peneliti Bangun Kawasan Agrowisata
Usai menggelar seminar awal, peneliti kemudian melaksanakan penelitian dan menggelar seminar hasil bertajuk “Strategi Pengembangan Wisata Berbasis Pertanian (Agrowisata) di Kabupaten Manggarai Tahun 2021” yang digelar di Aula Kantor Bapelitbang Manggarai pada Selasa, 21 September 2021.
Dalam seminar ini, sejumlah elemen dihadirkan antara lain; Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelaku pariwisata, NGO (Non-Governmental Organization), sejumlah aparat desa, tokoh adat Manggarai, pelaku usaha pariwisata, kelompok tani dan tokoh masyarakat.
Peneliti Lembaga Nusa Bunga Mandiri, Dr. Maksimus Regus, MA mengatakan penelitian ini mengungkapkan sejumlah informasi penting dan menyediakan starting point pengembangan agrowisata.
“Selain itu, penelitian ini menyediakan bahan mentah penyusunan peta jalan agrowisata di Kabupaten Manggarai”, ujarnya.
Ketua Peneliti Pengembangan Kawasan Agrowisata Kabupaten Manggarai, Kanisius Teobaldus Deki, S.Fil.,M.Th mengatakan, pelaksanaan seminar hasil penelitian bertujuan mengelaborasi semua temuan-temuan di lapangan.
“Kemudian konfirmasi lagi dengan teori-teori hipotesa yang kita bangun untuk menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang perlu bagi pembangunan di Kabupaten Manggarai khususnya bidang agrowisata”, terang dia.
Empat Kawasan Agrowisata
Kanisius mengungkapkan, ada empat lokasi yang akan direkomendasikan kepada Bupati Manggarai dalam penelitian ini antara lain; pertama, Argrowisata Kopi di Kota Ruteng, tepatnya di kawasan Tenda, Kelurahan Poco Mal, Watu, Bangka Nekang, dan Kelurahan Waso, Kecamatan Langke Rembong.
Kedua, Agrowisata Buatan di Tambak Dalo Kecamatan Ruteng. Ketiga, Agrowisata Budaya terdapat di Lodok Meler Kecamatan Ruteng. Keempat, Agrowisata Hortikultura terletak di Kenda, Desa Bangka Kenda, Kecamatan Wae Ri’i.
“Kita rekomendasi empat kawasan agrowisata kepada Bupati Manggarai tahun ini sehingga bisa menjadi pilot project. Maka harus ada grand design programnya”, jelas Nik Deki.
Selain itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk menerbitkan peraturan daerah (Perda) tentang Kawasan Agrowisata terutama untuk memproteksi masyarakat yang ada di sekitar Kawasan Agrowisata.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Manggarai Hilarius Jonta mengatakan, Kabupaten Manggarai memiliki potensi pariwisata berbasis pertanian, akan tetapi potensi tersebut belum diurus secara maksimal. Minimnya database sejumlah potensi daerah juga menjadi kendala utama dalam mengembangkan kawasan agrowisata.
“Potensi tersebut tidak digarap, karena itu pemerintah punya pikiran bahwa perlu kita mencari pihak lain atau peneliti untuk menggali supaya potensi itu bisa diolah”, ujarnya.
Menurut dia, potensi kawasan agrowisata ini bisa diolah dengan menu-menu yang direkomendasikan oleh Tim Peneliti Lembaga Nusa Bunga Mandiri. Ia berharap, pariwisata Kabupaten Manggarai ke depan bisa berjalan secara maksimal dengan menangkap semua peluang-peluang yang ada di Kabupaten Manggarai Barat sebagai kota pariwisata super premium.
“Nanti kita lihat menu-menu yang akan direkomendasikan oleh tim peneliti, setelah itu kita intervensi melalui anggaran”, cetus Hila.
Penulis: Ronald Habe