RUTENG, BERITA FLORES – Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, dan Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut mengunjungi Kampung Muwur, Desa Wae Mantang, Kecamatan Rahong Utara Kamis, 19 Agustus 2021.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menjenguk 3 orang warga setempat yang sedang menderita gangguan jiwa.
Dilaporkan sebelumnya bahwa, Persatuan Jurnalis Manggarai (PJM) memberikan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kampung Muwur, Desa Wae Mantang, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, NTT Rabu, 11 Agustus 2021.
Keluarga yang mengalami gangguan jiwa di Kampung Muwur, Desa Wae Mantang, Kecamatan Rahong Utara itu masing-masing bernama lengkap Siprianus Judin (45) dan Donatus Dasor (41). Kedua ODGJ merupakan kakak beradik. Siprianus sekitar dua minggu lalu baru saja dipasung, sedangkan sang adiknya dipasung sejak dua puluh tahun lalu.
Keduanya dipasung di rumah yang berbeda. Dengan tempat tidur seadanya, mereka duduk dengan posisi kaki terpasung di sebuah tenda yang terbuat dari pelupuh bambu. Ironisnya, pemukiman sederhana itu berlantai tanah dengan ukuran sekira 12 meter persegi.
Siprianus Jurdin dikaruniai empat orang anak bersama istri Birgita Gimbul (43). Sedangkan Donatus sendiri belum berkeluarga.
Sementara Bupati Manggarai Hery Nabit menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para wartawan yang telah mengangkat masalah tersebut.
“Terima kasih untuk teman-teman media yang mengangkat persoalan ini pertama kali beberapa hari yang lalu,” ujarnya.
Ia menjelaskan, setelah berkomunikasi dengan Wakil Bupati Manggarai, pihaknya lansung memutuskan untuk menjemput para pasien asal Kampung Muwur, Desa Wae Mantang itu.
“Karena itu tadi malam kita berkomunikasi dengan pihak Renceng Mose (Klinik Jiwa di Manggarai), dan pihak Renceng Mose bersedia karena memang masih ada ruang untuk perawatan dan penanganan di sana, itulah kenapa kemudian kita sama-sama ke sini hari ini,” tambahnya
“Biaya seluruhnya ditanggung oleh pemerintah,” tambahnya kemudian, setelah ditanyai soal pembiayaan para pasien di Klinik Jiwa.
Lebih lanjut, Bupati Hery juga menyampaikan bahwa mulai tahun ini, akan ada anggaran khusus untuk penanganan ODGJ di Manggarai.
Sementara itu, Direktur Klinik Jiwa Renceng Mose, dr. Ronal Susilo pada kesempatan lain menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada pemerintah karena tidak membiarkan Renceng Mose berjalan sendiri. Selain itu, dirinya juga menjelaskan tahap penanganan pasien-pasien ini.
“Pasien-pasien ini kami jemput, lalu kami antar ke Renceng Mose. Selanjutnya untuk urusan teknis, biar kami yang merawat mereka. Tapi untuk mereka yang baru masuk ini, tidak langsung dirawat bersama, tetapi ada ruangan isolasi khusus. Setelah satu minggu, nanti baru dirawat gabung. Agar adaptasinya bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini ada 28 pasien ODGJ (dari kapasitas 36) yang dirawat di Klinik Jiwa Renceng Mose.
Bupati dan Wakil Bupati Manggarai, sepulangnya dari Rahong Utara, langsung menyambangi Klinik Jiwa Renceng Mose dan bertemu dengan petugas dan beberapa pasien ODGJ.
Bupati Manggarai juga sempat mengunjungi Poskedes Wae Mantang, bertemu dengan petugas kesehatan, dan menanyakan beberapa hal, yang diantaranya: penanganan persalinan, kasus stunting, dan jumlah balita di sana.
Terpisah, Ketua Persatuan Jurnalis Manggarai (PJM), Yohanes Manasye mengapresiasi para pihak yang telah memberikan donasi kepada keluarga ODGJ di Kampung Muwur, Desa Wae Mantang, Kabupaten Manggarai, NTT.
“Kami mengapresiasi publik yang telah tergugah untuk membantu keluarga ODGJ di kampung Muwur, Rahong Utara. Banyak pihak yang sudah membantu dengan berbagai jenis bantuan. Lalu hari ini Pemkab Manggarai juga turun tangan dengan membawa ketiga ODGJ itu ke Panti Rehabilitasi Renceng Mose. Terima kasih kepada pemerintah yang telah hadir untuk mengatasi persoalan rakyatnya”, ujarnya.
Menurut Jurnalis Metro TV itu, selain ketiga ODGJ di Kampung Muwur, di Rahong Utara juga masih banyak lagi ODGJ lainnya yang kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan belum tersentuh oleh program pemerintah daerah. Semoga pemda juga hadir di tengah-tengah mereka. Hadir dengan kebijakan yang mengakomodir kepentingan mereka.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada rekan wartawan yang telah memberikan kontribusi melalui pemberitaan human interest. Sehingga dengan pemberitaan tersebut dapat menggugah publik untuk memberikan donasi kepada masyarakat yang mengalami masalah ekonomi.
“Kepada rekan-rekan jurnalis, tetaplah menjadi corong bagi masyarakat yang menderita. Ketika pemerintah punya corong melalui Humas, maka masyarakat yang menderita juga punya corong melalui rekan-rekan jurnalis”, cetus jurnalis senior itu. (RED).