RUTENG, BERITA FLORES — Pandemi Coronavirus disease (Covid-19) terus merebak. Tak terkecuali di Kabupaten Manggarai, Flores – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kini daerah dengan populasi penduduk sekitar 300 ribu lebih itu memasuki fase kritis pandemi Covid-19.
Juru Bicara Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai Ludovikus Moa merilis laporan terbaru mengenai adanya penambahan 43 kasus baru pada Minggu, 25 April 2021.
Ia mengatakan, penambahan kasus tersebut menjadi yang tertinggi kedua sejak awal pandemi menyerang Manggarai. Ia menuturkan, fenomena rating tertinggi kedua ini ditandai dengan penambahan jumlah kasus selama dua hari terhitung Jumat, 23 April sampai Sabtu, 24 April 2021.
“Penambahan kasus berdasarkan hasil pemeriksaan sampel swab rapid diagnostik test antigen terhadap 25 orang yang berada di Biara OSM beralamat Golo Bilas, Kecamatan Wae Ri’i dan 18 orang yang berada di Biara Fransiskan, Kecamatan Langke Rembong,” jelas dia.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Manggarai itu menguraikan, berdasarkan hasil pencarian dan penelusuran kontak kasus yang telah dilakukan Satgas COVID-19 di dua biara, diduga sumber awal infeksi atau penularan berasal dari pelaku perjalanan, yakni para suster dan frater yang baru pulang liburan dari kampung halaman.
“Untuk mencegah penularan lebih lanjut, Satgas Covid-19 memutuskan untuk melakukan karantina dan isolasi mandiri terpusat di rumah (Biara) selama 14 hari bagi para frater dan suster yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu,” beber dia.
Ketua DPD PPNI Kabupaten Manggarai itu menambahkan, pada Minggu, 25 April 2021 Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai kembali merilis total 22 kasus kematian akibat dan telah menginfeksi 2.039 orang, sembuh 1.833 orang, sedang menjalankan isolasi dan karantina mandiri di rumah sebanyak 179 orang dan sedang mendapatkan perawatan sebanyak 5 orang.
“Satgas Covid-19 Kabupaten Manggarai terus mengingatkan masyarakat untuk menerapakan protokol kesehatan seperti jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, menjaga ventilasi rumah yang baik, menjaga pola hidup bersih dan sehat,” ajak Ludovikus.
Ludovikus mengakui, pihaknya juga telah berupaya untuk mencegah infeksi dan penularan Covid-19 dengan terus melakukan surveilans, testing, penelusuran dan pelacakan kasus, isolasi serta karantina.
Ia menghimbau dan meminta dukungan dari seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan bekerja bersama menghentikan penularan Covid-19. Tentunya dengan disiplin mengikuti protokol kesehatan dan patuhi himbauan serta instruksi pemerintah. Penularan yang tinggi terjadi karena mobilitas yang tinggi, disiplin menjalani protokol kesehatan merupakan hal yang penting untuk terus dilakukan.
“Masyarakat juga diharapkan mematuhi larangan mudik agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19. Mari putuskan mata rantai penularan Covid-19, demi kesehatan, keselamatan dan kehidupan kita bersama,” (RED/TIM).