RUTENG, BERITA FLORES — Badai Siklon Tropis Seroja yang melanda tiga hari terakhir di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berdampak pada wilayah Kabupaten Manggarai. Akibat dari intensitas curah hujan yang tinggi disertai angin kencang selama beberapa hari terakhir menimbulkan sejumlah kerusakan di beberapa tempat.
Dilansir Liputan6.com Senin, 5 April 2021 menyebut bahwa, Siklon Tropis Seroja adalah bibit yang berkembang dari siklon tropis. Siklon tropis 99s adalah nama awal siklon tropis Seroja. Siklon tropis merupakan bentuk peristiwa topan atau badai. Peristiwa ini ditandai dengan angin kencang, hujan lebat, dan tekanan atmosfer yang rendah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Manggarai, Lody Moa mengatakan, hingga Senin (5/4), pukul 12.00 waktu setempat, total laporan sementara kejadian bencana yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai mencapai 32 laporan. Adapun rincian antara lain, bencana akibat angin kencang sebanyak 25 laporan, gelombang pasang 1 laporan, tanah bergerak 1 laporan, tanah longsor 2 laporan, dan banjir 3 laporan.
“Sedangkan total fasilitas terdampak akibat bencana ini sebanyak 41 unit bangunan dengan rincian rumah warga 25 unit, fasilitas umum 7 unit, fasilitas pemerintah 6 unit, dan fasilitas pendidikan 3 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24 fasilitas mengalami rusak berat dan 17 fasilitas lainnya rusak sedang,” kata Lody Moa kepada wartawan Senin, 5 April 2021.
Lody menjelaskan, untuk laporan bencana akibat angin kencang berasal dari empat kecamatan yakni Kecamatan Satarmese Utara 1 laporan, Kecamatan Cibal 2 laporan, Kecamatan Ruteng 2 laporan dan Kecamatan Langke Rembong 20 laporan. Angin kencang ini mengakibatkan pohon tumbang dan sejumlah rumah warga rusak sedang dan berat.
“Kemudian, laporan gelombang pasang terjadi di Desa Robek, Kecamatan Reo, mengakibatkan sejumlah rumah dan jalan rabat beton rusak. Lalu, laporan tanah bergerak berlokasi di Desa Lalong, Kecamatan Wae Ri’i, berakibat sejumlah rumah warga terancam roboh,” ungkap dia.
Lebih lanjut ia jelaskan bahwa, laporan tanah longsor terjadi di Desa Wewo, Kecamatan Satarmese, menyebabkan ruas jalan tertimbun longsor dan tanah longsor di salah satu rumah warga di Kelurahan Watu yang menyebabkan TPT (tembok penahan tanah) rusak berat.
Sedangkan untuk laporan banjir kata dia, terjadi di dua kecamatan yakni, 1 laporan banjir dari Desa Hilihintir, Kecamatan Satarmese Barat, mengakibatkan saluran irigasi Wae Mau II rusak berat, 1 laporan dari Desa Paka, Kecamatan Satarmese, menyebabkan saluran irigasi sekunder Wae Mantar II rusak berat, dan 1 laporan dari Desa Iteng, Kecamatan Satarmese, menyebabkan kerusakan pada ruas jalan Pong Kukung-Melo.
“Terhadap laporan bencana tersebut, pihak BPBD Kabupaten Manggarai telah melakukan monitoring dan penanganan terhadap sejumlah laporan bencana. Untuk wilayah di luar Kecamatan Langke Rembong, BPBD berkoordinasi dengan dinas terkait dan pihak kecamatan untuk penanganan sejumlah bencana,” beber Lody. (R11/TIM).