RUTENG, BERITA FLORES — Sebanyak empat (4) rumah milik warga Dusun Ri’i, Desa Beamese, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diterjang angin kencang pada Minggu, 4 April 2021. Akibatnya, empat rumah tersebut roboh dan satu unit rumah lainnya milik Benediktus Ansel rata dengan tanah.
Warga setempat Paulus Ino Polce mengatakan, hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Cibal membuat empat rumah warga dan satu sekolah negeri rata dengan tanah. Kini, korban harus mengungsi di rumah tetangga untuk menghindari musibah dan mencari tempat yang lebih aman.
“Hari sangat buruk dialami oleh masyarakat karena rumah mereka hancur karena dihantam angin kencang,” ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telepon Minggu, 4 April 2021.
Paul menuturkan, nilai kerugian akibat bencana tersebut ditaksir sekitar puluhan juta bahkan ratusan juta lebih. Hingga saat ini kata dia, pemerintah desa maupun Pemerintah Kabupaten Manggarai belum mendatangi lokasi kejadian untuk mendata para korban.
“Semoga pemerintah desa dan Pemda Manggarai segera ambil langkah untuk meninjau langsung ke lokasi terdampak bencana,” kata Paul.
Paul mengungkapkan, untuk sementara setidaknya 4 unit rumah menjadi korban angin kencang antara lain, rumah milik Kanis Dapung, Benediktus Ansel, Damianus Maman dan Angglus Angkat. Keempat rumah tersebut masuk dalam wilayah Dusun Ri’i, RT:001/RW:001. Meski begitu, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Puji Tuhan dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa namun kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah,” pungkas Paul.
Sementara itu, salah satu korban bencana Benediktus Ansel mengatakan, hingga saat ini, dirinya bersama keluarga sementara menginap di rumah tetangga, karena rumah miliknya tersapu rata dihantam angin kencang. Ia mengakui, saat kejadian ia bersama anggota keluarganya berhasil menyelamatkan diri dengan berlari keluar rumah.
“Saat kejadian kami lari keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.
Benediktus meminta kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai agar membantu mereka. Hingga kini, lanjut dia, pemerintah setempat belum meninjau kondisi rumah korban bencana di Desa Beamese.
“Harapannya pemerintah desa maupun daerah agar segara mungkin untuk mengambil data kami supaya secepatnya turun bantuan sesuai kebutuhan kami,” pungkas dia.
Terpisah, Penjabat Sementara Pjs) Kades Beamese Angelus Mon mengatakan, pihaknya telah memantau lansung kondisi rumah korban bencana. Setelah itu, Pemerintah Desa Beamese akan melaporkan kondisi tersebut kepada pemerintah daerah melalui BPBD Kabupaten Manggarai.
“Terima kasih sudah ada peduli dengan warga Desa Beamese. Saya sudah keliling melihat langsung di lokasi,” ujarnya kepada wartawan melalui WhatsApp Minggu siang, 4 April 2021.
Ia mengaku, malam ini dirinya baru membuat laporan secara resmi kepada pihak BPBD Kabupaten Manggarai agar segera mendapat respon dari pemerintah daerah. “Kita kesulitan arus karena sedang mati lampu,” jelas dia. (R11/RED).