BORONG, BERITA FLORES — Warga Kampung Nanga Rema, Desa Haju Wangi, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami krisis air minum bersih selama puluhan tahun. Sebanyak 47 kepala keluarga (KK) di kampung itu terpaksa mengonsumsi air keruh.
Menurut pengakuan salah seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan, selama ini warga terpaksa mengonsumsi sumber mata air dari sebuah kali yang terdapat di sekitar desa tersebut. Ironisnya kata dia, saat musim penghujan seperti saat ini, air tersebut menjadi keruh sehingga tak layak diminum. Selama ini, lanjut dia, warga menggunakan mesin sebagai alat untuk memompa air kali menuju kampung mereka.
“Sementara untuk menampung air itu, satu buah tempat penampung (fiber) yang ditempatkan di tengah kampung. Fiber ini hanya bisa menampung air 1.500 liter dan hanya terdapat satu buah,” ujarnya.
Ia mengaku, sejak Oktober 2020 lalu, fiber tersebut tidak bisa digunakan lagi, karena pipa penyalur air dari kali menuju fiber sudah rusak. Ia juga menambahkan, selama musim hujan, warga desa setempat terpaksa mengonsumsi air kali yang keruh. Sebelum dikonsumsi, jelas dia, warga harus menampung terlebih dahulu pada temapat-tempat air yang tersedia di rumah masing-masing, sambil menunggu kotoran dan lumpur dalam air itu mengendap.
“Kami menimba air kali yang keruh, kemudian kami menampung air tersebut pada gumbang yang tersedia sebagai alat penyaring dan setelah itu airnya dimasak,” terang dia.
Sementara itu, menurut pengakuan salah seorang tokoh adat yang meminta identitas dirahasiakan menjelaskan, sumber mata air di desa tersebut hanya ada di kali tersebut. Bahkan sejak puluhan tahun warga desa setempat sudah mengonsumsi air kali itu. Meski sudah pernah dilakukan pemboran untuk membuat sumur bor, tetapi alhasil airnya tetap asin.
“Setelah pemboran ini, pihak pemerintah lepas tangan dan tidak ada tindaklanjutnya sampai saat ini. Mesin yang sebagai alat pompa air juga kini sudah rusak total,” pungkas dia.
Ia menuturkan, pihaknya sangat mengharapkan kehadiran Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur, untuk menanggapi dan menangani terkait keluhan dan kebutuhan warga akan air minum bersih tersebut. (R11/TIM).