BORONG, BERITA FLORES – Cuaca ekstrem terus mengurung wilayah Kecamatan Lamba Leda dan Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hari ketiga, Jumat, 29 Januari 2021 hujan tak kunjung reda. Bahkan saat ini hujan deras disertai angin kencang. Hal ini semakin mencemaskan warga di wilayah itu.
Sekretaris Camat Lamba Leda, Agus Supratman menjelaskan, kini banjir terjadi di mana-mana. Bahkan diperkirakan akan memaksa kontur tanah berubah jadi semakin labil akibat resapan air hujan yang kemudian berdampak terjadinya bencana longsor. Hal ini sudah mulai terjadi di sekitar Kampung Wantal, Desa Compang Mekar, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis, 28 Januari 2021.
Agus menguraikan, bencana tanah longsor di dekat Kampung Wantal menyebabkan lokasi sawah dekat Kali Wae Buka dapat mengancam keselamatan warga di wilayah itu. Jarak lokasi longsor dan pemukiman warga kurang lebih hanya 100 meter saja. Kampung Wantal yang berada di kemiringan itu terancam amblas, sebab lahan penopang tumpuan kampung tersebut sudah runtuh. Tampak bekas patahan di beberapa titik sekitar kampung.
“Panjang longsoran diperkirakan mencapai 400 meter dan lebar 150 meter telah memporak-porandakan kebun ladang, tanaman pertanian serta sawah milik warga,” kata Agus kepada wartawan melalui WhatsApp Jumat, 29 Januari 2021.
Ia mengakui, Pemerintah Kecamatan Lamba Leda sudah terjun ke lokasi untuk memantau secara langsung peristiwa itu. Kurang lebih 2 hektare sawah dan lahan kering dari 15 pemilik lokasi terdampak terjangan longsor. Sedangkan untuk lokasi sawah sendiri diperkirakan 1,5 hektare. Perhitungan cepat bersama warga pemilik sawah, setiap musimnya dua kali digarap dan hasil yang didapat kurang lebih 159 karung gabah kering. Taksasi kerugian akibat peristiwa itu diperkirakan ratusan juta rupiah.
“Kondisi lokasi masih rawan terjadi longsor susulan. Cuaca juga masih kurang bersahabat,” terang Agus.
Agus menambahkan, Pemerintah Kecamatan Lamba Leda menghimbau kepada warga Kampung Wantal yang berada di sekitar lokasi longsor untuk selalu waspada dan segera mengungsi apabila longsor susulan terjadi, sebab jarak tempat kejadian dan permukiman warga kurang lebih 100 meter.
“Peristiwa ini kami sudah laporkan secara lisan ke BPBD Matim. Sedangkan laporan akurat tertulis sedang didata di lapangan oleh petugas kami untuk laporan resmi ke Pemerintah Kabupaten,” pungkas dia. (r11/fdr).