RUTENG, BERITA FLORES – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng meminta para Bakal Pasangan Calon pada Pilkada Manggarai untuk segera menghentikan pengumpulan massa dengan jumlah banyak. Permintaan tersebut disampaikan mengingat jumlah pasien akibat pandemi Covid-19 di daerah itu terus mengalami peningkatan drastis.
Pilkada Manggarai dipastikan diikuti oleh dua paket: Pasangan Bakal Calon Bupati Manggarai, Deno Kamelus-Bakal Calon Wakil Bupati, Victor Madur dan Pasangan Bakal Calon Bupati Manggarai, Herybertus GL Nabit-Bakal Calon Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut. Dua paket ini akan ditetapkan oleh KPUD menjadi Calon Bupati dan Wakil Bupati pada 23 September mendatang.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Ruteng, Heri Mandela mengatakan, berdasarkan data terbaru Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai bahwa, per 17 September 2019, jumlah pasien positif Covid-19 telah mencapai sebanyak 27 kasus dengan rincian, 4 orang pasien sembuh, 1 pasien meninggal dan 22 orang lainnya sedang dalam perawatan.
Mandela menuturkan, tingginya jumlah pasien Covid 19 di Manggarai menunjukkan keteledoran semua dari pihak selama ini, baik pemerintah daerah maupun masyarakat. Berangkat dari persoalan ini, maka pemerintah daerah mesti lebih giat lagi dalam menghimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan saat melaksanakan aktivitas.
“Menghentikan penyerabaran virus corona butuh kerja sama semua pihak, bukan hanya pemerintah. Namun pemerintah sebagai pihak yang punya tugas dan tanggung jawab kepada rakyat dalam membatasi penyebaran virus ini mesti lebih giat lagi ke depan dalam menghimbau masyarakat,” kata Mandela.
Menurut Mandela, salah satu aktivitas yang berpotensi besar turut menyumbang peningkatan jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Manggarai maupun Manggarai Barat ke depan adalah kontestasi Pilkada 2020. Saat ini kata Mandela, masyarakat Manggarai dan Manggarai Barat sibuk menyambut kontestasi Pilkada 2020. Oleh karena itu, proses pelaksanaan Pilkada 2020 bisa menjadi klaster baru Covid-19.
“Karena memang saat ini masyarakat sangat sibuk menyambut kontestasi Pilkada 2020, bisa jadi Pilkada 2020 menjadi klaster baru pasien covid 19,” kata Mandela.
Menurut Mandela, saat ini yang lebih sibuk dalam menyambut kontestasi Pilkada 9 Desember mendatang adalah para kandidat dan tim sukses. Bahkan para kandidat dan tim sukses pun mengajak mengumpulkan massa dengan jumlah banyak. Misalnya dalam rangka sosialisasi. Juga kegiatan-kegiatan lain yang mengumpulkan massa untuk kepentingan Pilkada. Situasi ini pun ditemukan setiap hari.
“Aktor utama yang melakukan kegiatan pengumpulan masa saat ini adalah para kandidat dan tim suskes. Sasaran mereka adalah masyarakat dan kepentingan satu, yakni Pilkada. Masyarakat hanya mengikuti saja. Kalau tidak diajak, ya tidak mungkin masyarakat akan berkumpul. Kami pantau melaui media sosial, kegiatan-kegiatan yang diinisiasi oleh Paslon dan timses selalu melibatkan massa yang banyak, semisal kegiatan kampanye, pendaftaran paslon, maupun kegiatan-kegiatan tatap muka lainnya yang notabene merupakan kepentingan Pilkada semua”, tandas Mandela.
Oleh karena itu menurutnya, para kandidat dan timses harus bisa menghentikan semua kegiatan yang melibatkan massa demi untuk memutus penyebaran Covid-19 dan yang paling penting adalah demi rakyat. Tidak ada gunanya Pilkada yang bertujuan untuk kepentingan rakyat kalau dalam prosesnya justru mengorbankan rakyat. Jangan sampai nafsu kekuasaan membuat rakyat menjadi korban.
“Para kandidat dan timses harus koperatif dalam rangka untuk memutus penyebaran Covid-19. Oleh karena itu kami menghimbau agar kandidat dan timses segera menghentikan kegiatan yang notabene melibatkan massa. Ingat bahwa Pilkada bertujuan untuk memberikan kesejahteraan bagi rakyat, jangan sampai rakyat justru dikorbankan dalam proses Pilkada ini. Saya katakan suatu kekeliruan dan kebodohan kalau saja sampai hal itu terjadi. Jangan sampai nafsu kekuasaan lebih menguasai dari pada akal sehat,” tegas Mandela.
Mandela juga mendesak para penyelenggara Pilkada baik Bawaslu maupun KPUD Manggarai serta para pembuat UU agar menunda kontestasi Pilkada 2020 hingga waktu tepat. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemda Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur atas terbitnya Perbup tentang penangan Covid-19. Oleh karenanya kepada seluruh masyarakat Manggarai Raya teristimewa Manggarai dan Manggarai barat yang akan melaksanakan Pilkada, agar tetap mengikuti protokol kesehatan sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Bupati. (TIM).