LABUAN BAJO, BERITA FLORES- Popularitas pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat (Mabar), Flores, NTT, Adrianus Garu dan Anggalinus Gapul terus melejit.
Berdasarkan survei yang dilakukan media www.jaringpos.com, pasangan Andre-Gapul menduduki peringkat pertama. Andre-Gapul memperoleh 26 persen atau 551 suara, disusul pasangan Endi-Weng 25% (528), lalu Asis-Andre 20% (422), paket Misi 16% (343) dan Pantas-Riski 277 atau 13%. Jumlah total pemilih sebanyak 2.121 orang.
โTerima kasih kepada para responden yang sudah memberikan pilihan kepada kami dan juga kepada pasangan lain. Pilihan ini menjadi spirit bagi kami untuk terus melangkah dan bekerja lebih keras lagi menuju Pilkada Mabar pada 9 Desember 2020,โ kata Andre Garu kepada wartawan pada Jumat, 31 Juli 2020.
Mengenai partai pengusung, Andre mengatakan, saat ini posisinya sudah aman. Tinggal menunggu surat keputusan (SK) dari beberapa partai pengusung. Hingga saat ini, ia mengakui bahwa, ada dua SK yang sudah diterima, salah satunya dari Partai Hanura. Akan tetapi Andre menolak menyebut partai-partai lain yang sudah memberikan dukungan kepada dirinya, karena dinilai tidak etis.
โTidak usahlah ya. Apalagi kami para kandidat yang akan ikut Pilkada Mabar saat ini sedang berjuang mendapatkan dukungan dari partai politik. Tunggu saat deklarasi nanti baru ketahuan siapa didukung partai apa,โ katanya.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Periode 2014-2019 itu menguraikan, semua kandidat yang maju di Pilkada Mabar pada 9 Desember 2020 mendatang adalah orang-orang hebat yang memiliki visi dan misi membangun Manggarai Barat agar bisa menjadi lebih baik lagi. Tinggal rakyat yang menentukan dan memutuskan, visi, misi dan program kandidat mana yang cocok.
Usung 9 Program
Paket Andre-Gapul mengusung 9 program kerja untuk membangun Mabar lima tahun ke depan. Kesembilan program kerja itu adalah: pertama, tunjangan perbaikan penghasilan atau kinerja PNS dari staf sampai Sekda sebesar 5 kali tunjangan penghasilan sebelumnya. Itu termasuk guru, tenaga medis, dan PPL. Kemudian, kenaikan gaji para kepala desa, serta staf satu kali gaji. Hal tersebut guna mendorong percepatan kerja dan peningkatan kapasitas pelayanan publik.
Kedua, penataan Labuan Bajo menuju kota internasional. Ketiga, penguatan infrastruktur dasar jalan, air bersih, irigasi dan perumahan bagi keluarga tidak mampu. Keempat, pembangunan rumah adat dan rumah ibadah dari APBD secara bertahap. Kelima, penguatan sektor pertanian, perikanan, pariwisata, peternakan, prindagkop, dan UKM.
Keenam, prioritas pengangkatan tenaga honorer untuk menjadi PNS. Ketujuh, bebas biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan seluruh perizinan usaha untuk mempercepat investasi. Ini untuk mendukung program Mabar menjadi Bali baru dari Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo.
“Kedelapan, bebas biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi anak sekolah dari SD sampai SMP. Kesembilan, beasiswa kuliah prestasi bagi lulusan terbaik SMA dan SMK ke jenjang Perguruan Tinggi,” ujarnya. (BEF).