RUTENG, BERITA FLORES- Wakil Bupati Manggarai Drs. Victor Madur berharap agar penggunaan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) mesti digunakan sesuai prioritas kebutuhan keluarga. Bantuan dana ini harus digunakan secara cermat dan tidak boleh disalahgunakan.
Wabub Victor menjelaskan hal itu di hadapan 78 KK (kepala keluarga) penerima manfaat BLT Dana Desa di Desa Golo Lanak, Kecamatan Cibal Barat pada Kamis , 4 Mei 2020.
Pada kesempatan yang sama, acara penyerahan BLT Dana Desa lainya juga dilakukan secara serempak di 8 desa di Kecamatan Cibal Barat.
Ia mengatakan, pembiayaan BLT Dana Desa diperuntukan bagi kebutuhan penerima manfaat selama dua bulan terhitung mulai Mei hingga Juni tahun 2020. Jadi total uang yang diterima per KK sebesar Rp.1.200.000. Sementara sisa 1 bulan akan dibayar pada tahap berikutnya.
Wabup Victor menjelaskan, prioritas pemanfaatan dana bantuan ini mestinya dipakai untuk kebutuhan keluarga, seperti beli beras atau untuk pemanfaatan kebutuhan bagi pendidikan anak sekolah.
“Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Saya berpesan agar penggunaan dana BLT Dana Desa ini dimanfaatkan dengan baik,” papar dia.
Ia meminta kepada para penerima manfaat untuk memprioritaskan dana tersebut untuk membeli beras. Tidak boleh digunakan untuk hal-hal lain. Manfaatkan dengan baik dana itu, jangan boros dan harus hemat. Ia juga menyarankan memorioritaskan pendidikan jika dikebutuhan anak sekolah.
Pada kesempatan itu, Ketua DPRD Manggarai, Matias Masir mengatakan bahwa, kehadiran pemerintah dalam kesempatan tersebut untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran.
“Kenapa mesti pemerintah hadir, ini artinya untuk memastikan bantuan ini kena pada sasaran atau tidak. Oleh karena itu saya harapkan kepada pemerintah desa agar bantuan akibat dampak dari covid-19 ini harus tepat sasarn. Dalam artian, bukan PNS, bukan pegawai kontrak dan bukan yang ekonominya kuat,” jelas Masir.
Ia menambahkan, kegiatan monitoring pembagian BLT Dana Desa ini merupakan sebuah tugas negara yang mesti dilakukan oleh pemerintah desa, daerah maupun pemerintah pusat.
“Ini tugas negara. Jangan ada dugaan lain. Saya tegaskan, ini diperintah undang-undang. Karena itu saya menghimbau kepada pengguna media sosial agar manfaatkan media secara santun. Saya dipilih oleh rakyat dan ditugaskan untuk rakyat. Adanya bantuan ini karena covid-19. Tugas kita adalah doa supaya pandemi ini cepat berlalu,” tutup Masir.
Sementara itu, Camat Cibal Barat, Karolus Mance menjelaskan bahwa, proses validasi penerima BLT Dana Desa ini telah dilakukan secara cermat dan tidak ada nuansa kepentingan lain yang sarat dengan KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme).
“Di Cibal Barat tidak ada nuansa kepentingan lain, tidak ada KKN dalam menentukan penerima BLT Dana Desa,”
Camat Karolus mengungkapkan, sebanyak 1.219 Kepala Keluarga jadi penerima manfaat BLT yang dianggarkan dari Dana Desa dengan jumlah anggaran sebesar Rp2.194.200.000. Ia berharap agar bantuan tersebut dimanfaatkan secara baik oleh setiap keluarga keluarga.
Karolus juga mengapresiasi kehadiran Pemkab Manggarai dalam kegiatan monitoring pembagian BLT Dana Desa tersebut. Menurut dia, hal ini membawa pesan bahwa masyarakat tidak berjalan sendiri dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Pemerintah kata dia, hadir untuk bersama masyarakat menghadapi pandemi virus yang mematikan itu.
“Bagi kami uang itu kemudian, tetapi yang lebih penting itu kehadiran dengan kami di masyarakat,” tutupnya.
Usai menerima BLT Dana Desa, Paulina Bila (63) yang berstatus janda merasa terharu usai menerima bantuan sosial tersebut. Ia mengungkapkan, dana ini akan digunakan untuk mengobati anaknya yang sedang sakit parah.
“Pecing tiba kali kami ta ite, (Kami hanya bisa terima saja). Kami sangat senang, apalagi tidak bisa kerja dan kondisi saya yang sering sakit. Terima kasih kepada pemerintah baik dari pusat sampai desa,” ujarnya.
Manfaatkan Dana dengan baik
Pada kesempatan lainnya, Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, SH.,MH, juga memonitor secara langsung penyaluran perdana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) bagi warga terdampak virus corona-19 di 6 desa yang ada di wilayah Kecamatan Satarmese Utara.
Keenam desa yang dipantau itu antara lain Desa Renda, Desa Todo, Desa Popo, Desa Kole, Desa Matawae, dan Desa Ruang.
“Pemerintah mempunyai kebijakan untuk kemudian dari Dana Desa sesuai persentase dan porsinya untuk kemudian akan dibagikan kepada keluarga-keluarga yang masuk kategori miskin tetapi belum dapat PKH, belum dapat BLT Sembako, BLT Covid (Kemensos), bukan PNS, bukan tenaga kontrak, bukan pensiunan, dan seterusnya sesuai syarat yang tertuang dalam peraturan,” ujar Deno.
Ia menjelaskan, dana BLT DD dialokasikan pemerintah sebagai respon terhadap virus corona. Oleh karena itu, ia berpesan agar dana BLT itu untuk dipakai membiayai pengeluaran yang berhubungan dengan pencegahan corona. Ia menyarankan agar membeli ikan, daging, telur, dan susu.
“Neka pake seng so’o kudut weli kupon agu rongko (jangan pakai uang ini untuk beli kupon putih dan rokok). Karena itu tidak ada hubungannya dengan corona, itu berhubungan dengan perjudian. Tolong manfaatkan uang ini secara baik. Ini hanya untuk tiga bulan saja,” pinta Bupati Deno.
Ia menegaskan bahwa, kehadirannya dalam kegiatan ini untuk memastikan penyaluran BLT DD berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
“Saya mau bulan Juni ini, seluruh BLT Dana Desa (untuk 3 bulan) sudah dibagi”, tutur Bupati Deno.
Selain melakukan pemantauan, Bupati Deno juga menyempatkan waktu untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
“Yang paling penting saat ini bukan dana bantuan yang kita terima, melainkan bagaimana kita bersama-sama berupaya mencegah penyebaran virus Covid 19,” tutur dia.
“Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan”, pesannya.
Ia menambahkan, khusus untuk Kecamatan Satarmese Utara, dari total 1654 KK penerima BLT DD yang tersebar di 11 desa, semua penerima bisa ditangani oleh Dana Desa. (TIM).