RUTENG, BERITA FLORES-Warga Kampung Maumere, Kelurahan Bangka Nekang, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai mendeklarasikan dukungan mereka kepada Herybertus Nabit sebagai bakal calon Bupati Manggarai, pada Pilkada 2020 mendatang.
Deklarasi ini digelar di halaman rumah Aleks Dase, di Kampung Maumere, pada Sabtu, 28 Desember siang.
Baca Juga: 5 Fakta Hery Nabit Daftar di PDI-P, Didampingi Istri Tetapi Masih Jomblo
Saat tiba di Kampung Maumere, kehadiran Herybertus Nabit disambut secara adat Manggarai melalui “Kepok Curu” di depan Jl. Mgr. Van Bekum, Ruteng.
Politisi PDIP itu kemudian diarak ke lokasi deklarasi diiringi musik tradisional Letor dari Maumere, Kabupaten Sikka. Saat tiba di lokasi acara, Hery pun diterima secara adat “Kepok Kapu” disaksikan oleh sekitar 150 warga setempat.
Hery begitu ia disapa mengucapkan terima kasih atas dukungan warga Kampung Maumere melalui kegiatan deklarasi terhadap dirinya untuk maju sebagai calon Bupati Manggarai periode 2020-2025.
“Saya baru omong maju itu kira-kira bulan November atau Oktober lalu. Sebelum itu, saya diam dan tidak banyak omong. Memang saya kerja di Labuan Bajo tetapi saya tidak omong banyak. Kenapa? Karena saya mau dengar dulu, bagaimana kira-kira kemauan saudara-saudara sekalian. Karena politik ini hari juga tidak bisa hanya dengan nafsu saya pribadi saja,” kata Hery di hadapan ratusan warga Kampung Maumere.
Bagi Hery, politik itu harus dimaknai dengan mendengar suara masyarakat. Bahkan, politik menurut dia adalah, bagaimana kemudian seorang pemimpin mengutamakan kemampuan mendengarnya untuk menampung baik keluhan maupun aspirasi masyarakat itu sendiri. Untuk itu, bisa mengidentifikasi kebutuhan masyarakat Manggarai.
Inilah juga alasan yang menghendaki dirinya maju. Hery sendiri agak lama mengumumkan maju bertarung, karena harus melihat dulu irama dan aturan permainan di partai.
“Karena jika cepat memutuskan untuk maju, tapi terakhir partai tidak dukung, pasti repot,” pungkas dia.
Hery mengaku selama ini banyak orang bertanya kepada dirinya, terkait maju tidaknya dia di Pilkada Manggarai. Menurut Hery, ada yang melihat bahwa orang tidak sabar dan menginginkan dia maju sebagai calon bupati. Meski begitu, ia pun ingin bermain pelan-pelan. Bahkan, ia mempersilahkan orang lain untuk memajang baliho. Baliho itu lanjut dia, bukan satu-satunya ukuran untuk memenangkan kontestasi dalam Pilkada. Apa pun tulisan di baliho tersebut, ia memastikan masyarakatlah yang menentukan pilihan.
“Kalaupun dia naik baliho itu hanya mau menunjukan bahwa dia maju. Bahwa dia ada tambah kata teruji, terbukti. Yah tinggal dia buktikan nanti dan tinggal kita uji sama-sama. Kan begitu. Itu maksudnya,”
“Jadi ini periode bagaimana kita menguji dan membuktikan bersama. Begitu kira-kira,” urainya.
Ia juga mengatakan bahwa, dirinya belum bisa mengumumkan kepada publik siapa bakal calon wakilnya. Ia juga sangat berhati-hati memilih wakil untuk mendampinginya pada Pilkada Manggarai 2020 mendatang. Namun dia memastikan bahwa, calon wakilnya akan diumumkan pada 11 Januari atau 12 Januari 2020 mendatang. Calon wakil itu, kata dia, dijawab usai memperoleh hasil survey internal PDIP. Selama ini lanjut dia, banyak yang sodorkan nama wakil, itu dari partai dan di luar partai.
“Saya punya tugas, masukan sejumlah nama ke tim survey. Ada juga partai tawarkan orang dari masing-masing partai, tapi tetap saya sampaikan, penentunya hasil survey. Jadi tangga 11 atau 12 Januari sudah ada bakal calon wakilnya. Tapi saya bertanggung jawab, bahwa wakil itu nanti orang terbaik. Untuk konteks wakil, nanti jangan omong soal kekuranganya. Intinya kita mau cari menang,” tandasnya.
“Pilkada Manggarai 2020 ini tentang sebuah perubahan. Tentu orang mau yang baru atau sirkluasi kekuasaan. Pilkada kali ini tentu tentang kita punya anak-anak. Karena anak-anak kita atau anak muda punya mimpi besar yang harus diperhatikan dan dilayani,” tambahnya.
Hery pun menginginkan agar Manggarai harus bisa dikembalikan ke kondisi pada zaman di mana Christian Rotok menjadi bupati Manggarai. Ia menegaskan bahwa, kepentinganya adalah, bagaimana menyelamatkan Manggarai, biar tidak ketinggalan dan miskin. Bukan berarti yang lain tidak baik. Ia mengakui bahwa, dirinya telah berdiskusi banyak dengan mantan bupati dua periode, Christian Rotok, belum lama ini.
“Pak Chris itu orang panutan. Saya sudah bertemu beliau, tapi saat itu tidak ada yang foto dan shooting. Pak Chris ini bertanya ke saya, tentang Manggarai ke depan. Saya menjawab bahwa kembalikan kondisi Manggarai ke zaman Pak Chris. Karena zaman dia, ada banyak perubahan yang luar biasa. Kondisi jalan bagus-bagus. Tidak saja bangunan fisik, juga pelayanan,” papar dia.
Hery berharap agar Pilkada Manggarai 2020 terwujud Pilkada yang damai dan bersahabat. Jadilah semua orang itu sahabat. Berbeda pandangan, itu biasa. Berusaha untuk tidak bangun tembok yang membuat sekat atau mau batas-batasi. Jangan saling menghina dan jangan menganggap orang lain tidak hebat.
Warga setempat selaku pembawa acara, Jhon Dulman, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa, deklarasi pernyataan dukungan yang dilakukan itu tentu sebagai representasi warga setempat yang merindukan adanya perubahan di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam tarian tradisional letor khas Maumere saja kata dia, itu menunjukkan sebuah bentuk kerinduan seorang pemimpin yang mengayom beragam suku dan pluralitas.
“Ini ekpresi nyata bahawa kami di sini siap mendukung Pak Hery. Kami menilai dia ini seorang pemimpin yang diimpikan misi kenabian. Beliau juga bisa memberikan senyum bagi orang lain,” kata Dulman.
Adapun poin dalam penyataan sikap deklarasi dukungan itu, yakni mendukung Hery sebagai calon Bupati Manggarai periode 2020-2025. Juga siap bekerja keras bahu membahu menyosialisasikan dan mengampenyekan Hery ke tengah masyarakat untuk memenangkan Pilkada serentak 23 September 2020 mendatang. Bahkan warga Kampung Maumere juga menyatakan siap mendukung setiap program dan kebijakan Hery sebagai Bupati Manggarai jika terpilih. (TIM).
