RUTENG,BERITA FLORES-Desa Ngkaer, Kecamatan Satarmese,Kabupaten Manggarai menjadi sasaran Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) tahun 2019 ini. Desa tersebut menjadi salah satu dari dua desa yang terpilih oleh Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker)di wilayah Kabupaten Manggarai.
Program Desmigratif yang resmi diluncurkan oleh Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakiri pada 2017 itu, menyasar desa yang sebagian besar penduduknya bekerja di luar negeri atau menjadi TKI.
“Desmigratif merupakan upaya terobosan Kemnaker bekerjasama dengan berbagai Kementerian/Lembaga dan swasta untuk memberdayakan, meningkatkan pelayanan serta memberi perlindungan bagi calon TKI/TKI di desa yang menjadi kantong-kantong TKI,” kata Hanif di Jakarta,mengutip Liputan6.
Di Kabupaten Manggarai sendiri, program tersebut menyasar dua desa dan salah satunya adalah Desa Ngkaer di Kecamatan Satarmese. Kepala Desa Ngkaer, Bonefasius Mandut, mengaku bangga karena pemerintah pusat memilih desanya untuk pelaksanaan program tersebut.
“Sebagai Kepala Desa saya sangat bangga karena dari sekian banyak desa di Manggarai, Desa Ngkaer salah satu yang terpilih,”kata Mandut kepada,Kamis (17/05).
Kades Mandut menuturkan, saat ini banyak warga desa Ngkaer yang menjadi TKI diluar negeri sehingga program ini sangat cocok untuk Desa yang ia pimpin.
Untuk pelaksanaan program ini, dia mengaku saat ini sedang mempersiapkan segala kebutuhan sesuai arahan pihak kementrian agar program tersebut bisa berjalan sesuai regulasi.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan diri sesuai arahan mereka dari kementrian termasuk mempersiapkan tenaga pendamping yang akan menangani khusus program ini,”jelasnya.
Selain mempersiapkan kelancaran program ini, dia mengaku pihak kementrian juga memerintahkan agar melakukan pemetaan potensi desa. Hasil Pemetaan potensi desa itu selanjutnya akan dilaporkan kepada pihak kementerian tenaga kerja.
Dia berharap, dengan program ini, calon atau mantan TKI di desanya dapat diberdayakan sehingga dapat berpengaruh pada kesejahteraan mereka kedepan.
“Harapannya mereka yang mau jadi TKI kita siapkan dengan skill yang baik, sementara yang pernah jadi TKI kita berdayakan sehingga berdampak pada taraf hidup mereka kedepan,”harapnya.
(EYO)