Oleh Alfred Tuname*
Politik tanpa nurani adalah kehampaan politik. Dengan nurani, perjuangan politik akan membawa berkat bagi banyak orang. Politik itu kerja untuk kepentingan banyak orang.
Itulah yang kata yang terucap oleh Yohanes Munde, anggota DPRD Kabupaten Ngada, Partai Nasdem. Sebagai seorang politisi, ia tak henti-henti berjuang demi kepentingan masyarakat Ngada, khususnya masyarakat di Dapil V (Kecamatan Wolomeze, Soa dan Bajawa Utara).
Di Kecamatan Wolomeze, nama Yohanes Munde sudah tidak asing di kalangan masyarakat. Bapak Yan, begitu ia sering disapa, adalah salah satu tokoh masyarakat yang pernah ikut berjuang dan berkerja untuk membentuk Kecamatan Wolomeze pada tahun 2007. Lantas sebagai anggota Dewan, ia terus berjuang membangun kesejahteraan masyarakat di kecamatan yang pernah ia bidani kelahiranya itu.
Sebagai seorang yang ingin terus berjuang untuk kesejahteraan masyarakat, perjuangan politik Yohanes Munde tidaklah mudah. Saat menjabat sebagai Kepala Desa Mainai, Yohanes Munde bekerja keras untuk meningkatkan kesejaheraan masyarakat. saat itu, belum ada kebijakan nasional pemberian Dana Desa sebesar Rp 1 miliar. Meskipun demikian, gerak kemajuan desa Mainai tampak terasa dalam kepemimpinan Yohanes Munde.
Setelah menjabat sebagai Kepala Desa Mainai sejak 2002-2013 (dua periode), ia tergerak untuk berjuang secara politik demi kesejahteraan masyarakat yang lebih luas. Berbekal pengalaman sebagai kepala desa, Yohanes Munde mengerti apa yang dibutuhkan masyarakat. Kebutuhan akan akses infrastruktur yang layak (jalan dan jembatan), air bersih, penerangan listrik, irigasi dan pendampingan bagi para petani menjadi fokus perhatian Yohanes Munde.
Semua itu hanya bisa didapatkan dengan perjuangan politik. Politik itu jalan terbaik (the best way) untuk mengubah nasib banyak orang. Bagi Yohanes Munde, berjuang secara politik tidak lain dengan menjadi “pembawa aspirasi” masyarakat di pemerintah. Untuk itu, Yohanes Munde memilih Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dalam alur perjuangan politiknya.
Yohanes Munde bergabung di Partai Nasdem pada tahun 2013. Saat itu Partai Nasdem masih “pemula” dalam mengikuti Pemilihan Umum tahun 2014. Semangat perubahan dan restorasi yang menjadi “roh politik” partai itulah yang mengerakkan panggilan politik (political vocation) Yohanes Munde. Sebab, pria yang lahir pada 19 Desember 1961 itu ingin ada perubahan yang signifikan bagi masyarakat Wolomeze, Soa dan Bajawa Utara.
Niat politik yang tulus Yohanes Munde mendapat respon baik dari masyarakat. Yohanes Munde terpilih sebagai anggota dewan dalam Pemilu Legislatif 2014. Perjuangan dan doa tidak sia-sia. There is a will, there is a way. Setiap ada niat baik, pasti ada jalan.
Bagi Yohanes Munde, menjadi Anggota Dewan Kabupaten Ngada periode 2014-2019 bukanlah sebuah prestise, melainkan sebuah amanah yang harus dipertanggungjawabkan demi kesejahteraan masyarakat yang semakin lebih baik. Seperti kata orang Prancis, “noblese oblige”: semakin tinggi jabatan, semakin besar pula tanggung jawab.
Di pundak Yohanes Munde, terpikul semua harapan masyarakat Ngada, khususnya masyarakat Dapil V. Karenanya, ia tak pernah lelah berjuang dan bersuara demi kepentingan masyarakat. Aspirasi masyarakat (konstituen) ia gotong dan floor-kan di ruang sidang dewan. Suaranya adalah jelmaan suara masyarakat. Permintaan rakyat harus menjadi perintah bagi pemerintah daerah.
Perjuagan politik Yohanes Munde di lembaga legislatif selama (hampir) 5 tahun terasa benar-benar dinikmati oleh masyarakat. Di wilayah Dapil V (Wolomeze, Soa dan Bajawa Utara) sudah ada pembukaan jalan raya dan peningkatan status jalan, jembatan, pembangunan gedung Sekolah Satu Atap SMP 3 Wolomeze, listrik, bansos bagi masyarakat, embung, dan masih banyak lagi.
Perjuangan politik Yohanes Munde tersebut adalah perjuangan untuk masyarakat umum, bukan untuk pribadi atau pun perorangan. Bahwa, kita tidak bisa berbuat baik untuk semua orang, tetapi kita bisa berbuat baik untuk banyak orang. Kekecewaan mungkin muncul bagi segelintir orang (beberapa pribadi yang ingin meminta jatah), tetapi sebagian besar masyarakat menikmati kualitas kerja dan perjuangan politik ayah empat orang anak itu.
Tak terasa, satu periode Yohanes Munde sebagai Anggota Dewan Kabupaten Ngada hampir selesai. Sementara, perjuangan politik untuk memuliakan nasib masyarakat belum selesai. Masyarakat masih membutuhkan pikiran, tenaga dan hati dari suami ibu Rosalia Lukang itu untuk terus bersama berjuang demi kesejahteraan masyarakat.
Tidak ada pilihan lain. Kehendak masyarakat tidak bisa diabaikan. Politisi yang besar karena masyarakat, harus mendengarkan pilihan hati masyarakat. Oleh karena itu, Yohanes Munde memilih untuk mengawal aspirasi masyarakat dengan ikut lagi dalam Pileg 2019. Sebagai pribadi yang memegang prinsip dan konsisten, ia tetap memilih Partai Nasdem sebagai “mesin” pemenangan perjuangan politik.
Sebagai politisi yang lama berkiprah untuk masyarakat, Yohanes Munde tentu optimis menang dan dipilih oleh masyarakat. Dukungan keluarga besar dan desakan masyarakat menjadi dasar logis dan sentimental perjuangan politik Yohanes Munde. Ketulusan berpolitik untuk rakyat menjadi beginsel politiek (fundamen politik) alumnus STPM Ursula Ende tahun 1987 itu.
Selain itu, garis kepemimpinan politik NTT dan Ngada yang berada dalam kubangan semangat restorasi Partai Nasdem menjadi semacam “keunggulan komparatif” dalam politik bagi para calon legislatif Partai Nasdem. Artinya, perjuangan politik Yohanes Munde akan sealur semangat dengan kepentingan pemerintah Gubernur Viktor B. Laiskodat (politisi Partai Nasdem) dan Plt. Bupati Ngada Paulus Soliwoa (Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Kabupaten Ngada). Bahwa, sesama satu “rumah politik” ada koordinasi dan komunikasi politik yang intim untuk kebaikan bersama (bonum commune).
Takala politik adalah perjuangan untuk kebaikan bersama, maka itu wujudkan dengan bukti. Yohanes Munde sudah memberikan bukti pembangunan untuk masyarakat Wolomeze, Soa dan Bajawa Utara. Untuk Pileg 2019, pemilih yang cerdas adalah mereka yang memilih wakil rakyat yang sudah beri bukti, bukan orator demagog yang senang berkreasi dengan janji plus PHP (pemberi harapan palsu).
Akhirnya, pilihlah dengan cerdas sebab hanya ada satu tujuan bersama: sejahtera! Bersatulah untuk satu tujuan itu. Salam restorasi.
*Penulis buku “le politique” (2018)