BORONG, BERITA FLORES– Proyek jalan lapen menghubungkan Benteng Jawa menuju Dampek, wilayah pantai utara Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur dinilai tak berkualitas.
Pasalnya, proyek yang baru saja selesai dikerjakan itu sudah mulai rusak.
Berdasarkan pantauan Beritaflores.com Senin, 7 Desember 2018 bahwa, di beberapa titik ruas jalan tersebut mengalami kerusakan parah. Kuat dugaan penggunaan material proyek tidak sesuai spesifikasi teknis.
Akibatnya, material aspal terkelupas dari bahu jalan, sehingga batu telford tampak terlihat. Sementara di bagian lain terdapat keretakan baik di sisi kiri maupun sisi kanan bahu jalan ini.
Tidak hanya itu, sebuah deker berlokasi di Desa Golo Mangung tepatnya di Wae Tua (Cunga Teno) Kecamatan Lamba Leda dikhawatirkan mangkrak. Sebab, saat Beritaflores.com mendatangi lokus proyek, baik tenaga kerja maupun alat berat tak terlihat lagi di lokasi itu.
Padahal, deker tersebut baru saja mulai dikerjakan pada bulan lalu.
Tidak ada aktivitas di lokasi proyek tersebut. Bahkan, material pun tak ada di sana.
“Lihat buktinya. Kualitasnya tidak bagus. Kami menduga bahwa penyiraman material aspal tidak merata. Masa baru 3 Minggu dikerjakan sudah rusak. Apalagi kalau sudah satu tahun. Batunya sudah mulai terlihat. Ini proyek tidak jelas,” ujar warga setempat berinisial UJ kepada Beritaflores.com saat ditemui di lokasi Jumat, 4 Januari 2019.
Masyarakat kata dia, sangat kesal dengan kualitas buruk sejumlah proyek di Manggarai Timur khususnya di Kecamatan Lamba Leda. Sebab, usia proyek tak bertahan lama.
“Untuk apa proyek jalan dikerjakan, jika kualitasnya buruk. Seperti yang terlihat ini. Kami sebagai masyarakat merasa kesal dengan hasil proyeknya seperti ini,” tandas dia.
UJ berharap kepada pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui Dinas PUPR agar segera menindaklanjuti keluhan masyarakat. Dia bahkan menyayangkan alokasi dana cukup fantastis untuk sebuah proyek tak berkualitas itu. Sehingga, anggaran negara seperti sengaja dihambur – hamburkan.
Sementara itu, kontraktor pelaksana Antonius Cundawan mengatakan, pihaknya berjanji akan melanjutkan pekerjaan tersebut.
“Besok saya sendiri turun ke lokasi. Sebentar lagi sudah akan mulai beraktivitas lagi di sana. Karena sekarang saya masih susun material yang dibutuhkan,” ujarnya kepada wartawan melalui WhatsApp Senin, 7 Januari 2019.
“Untuk tanggal Provisional Hand Over (PHO) tergantung kapan selesainya. Yang sudah dikerjakan baru 600 kilometer,” jelas Toni.
Untuk diketahui bahwa, proyek ini milik Dinas PUPR Matim yang dikerjakan oleh CV. Perjuangan Kontruksi dengan nilai kontrak sebesar Rp. 820.252.742, dengan nomenklatur paket Pemeliharaan Jalan Benteng Jawa – Dampek. (EFREN POLCE/NAL/FDS/BEF).