BORONG, BERITA FLORES – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur Tarsisius Syukur – Yosef Biron Aur (TABIR) mendatangi warga Colol, Desa Ulu Wae, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Rabu, 21 Maret 2018. Ratusan warga dari kampung Colol, Biting, Welu, dan Tangkul hadiri acara tatap muka tersebut.
Paket Nomor 3 itu menggelar dialog di Gedung serbaguna Paroki Colol, Biting, Desa Ulu Wae. Paket ini mulai meluncurkan Visi-Misi dan program kerjanya jika terpilih jadi Bupati Manggarai Timur periode 2018/2023.
Paket TABIR mengusung visi mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara adil dan bermartabat sesuai potensi kearifan lokal.
Ia mengungkapkan dalam melaksanakan programnya ada tiga kunci utama yaitu ; pelaksanaan pembangunan daerah yang terencana dan terukur, pelaksanaan pelayanan masyarakat secara efektif dan efisien, manajemen tata kelolah pemerintahan yang struktur dan tersistematis.
Sedangkan misi, Paket TABIR memaparkan delapan misi prioriras pembangunan.
“Merujuk pada moto perjuangan Paket TABIR yaitu ‘Arif memimpin bijak membangun Matim di lima tahun mendatang,” ucapnya.
Politikus Partai PKB itu kemudian menjelaskan sejumlah misi paket Tabir antara lain. Pertama, peningkatan pembangunan melalui program Desa primadona. Revolusi infrastruktur yang berlaku adil dan merata yang bermuara di sembilan Kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur.
Kedua, meningkatkan pembangunan perekonomian melalui persediaan infrastruktur pedesaan dan pelayanan kepada masyarakat. Ketiga, meningkatkan ketahanan pangan melalui optimalisasi potensi pertanian dan pariwisata.
Keempat, meningkatkan SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan memadai yang demokratis.
Kelima, memanajemen tata kelolah pemerintahan yang bersih, berwibawa, efisiensi, efektif, partisipatif dan proporsional.
Kenam, Paket TABIR rencananya akan meningkatkan mutu pelestarian lingkungan hidup dan sistem penataan ruang serta tata kota yang bernuansa estetika dan berbasis budaya.
Ketujuh, menegakan supremasi hukum HAM, pemberdayaan perempuan, kaum muda dan pengendalian terpadu di wilayah perbatasan.
Kedelapan, mitigasi bencana alam dengan sistem penanganan cepat dan tuntas.
Aktivis LSM itu pun berkomitmen untuk menuntaskan visi-misi itu, jika dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin Manggarai Timur lima tahun.
Dia juga berkomitmen mendorong Ranperda pengakuan perlindungan dan pemberdayaan masyarakat adat, yang sedang dibahas di DPRD Matim.
“Agar masyarakat adat mendapatkan legalitas hukum terhadap keberadaan hak-hak adatnya” ujarnya menjelaskan.
Dalam kesempatan itu pun ia menyampaikan rasa keprihatinan sikap pemerintahan selama ini terhadap keluarga korban peristiwa Rabu berdarah 10 Maret 2004. Terhadap korban yang meninggal ditempat 6 orang. Juga yang meninggal kemudian akibat dampak dari peristiwa tersebut sebannyak 5 orang sehingga totalnya sebanyak 11 orang.
Demikian pula mereka yang mengalami cacat seumur hidup akibat dari peristiwa itu, Tarsi berjanji akan memprioritaskan untuk secara khusus diperhatikan.
“Keluaraga korban akan memberikan jaminan ekonomi agar memperoleh kehidupan yang layak,” janjinya. (LEO/FDS/BEF).