Berita Flores
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
Saturday, 21 June 2025
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL
No Result
View All Result
Berita Flores
No Result
View All Result
Home BERITA PENDIDIKAN

Rintihan Guru Honorer Menunggu Kebijakan Pasti Pemprov NTT

by Redaksi Berita Flores
5 June 2017
in PENDIDIKAN
0
Share on FacebookShare on Twitter

BORONG, BERITA FLORES — Mereka adalah guru honor SMA dan SMK, bukan PNS. Kesehariannya dengan penuh pengabdian. Mereka tampil di depan kelas sebagai penyelamat bagi sekolah-sekolah yang kekurangan guru tetap.

Namun, ketika kewenangan SMA dan SMK beralih ke provinsi, nasib mereka malah tidak ikut “terselamatkan”. Hingga kini para guru itu masih menunggu keputusan pasti Pemprov NTT untuk membayar upah mereka.

Kisah miris ini terjadi di sejumlah daerah termasuk di Manggarai Timur (Matim). Hingga kini nasib ratusan guru di wilayah itu belum jelas. Sejak Januari sampai Mei 2017 ini, penghasilan guru honorer tersebut sudah tidak menentu.

Pelimpahan wewenang pengelolaan SMA/SMK dari Pemerintah Kabupaten Matim ke Provinsi NTT awal tahun ini membuat nafkah guru honor tak lagi bersumber dari APBD II.

Baca Juga

HIMPAUDI Langke Rembong Gaungkan Semangat ‘Ayo Masuk PAUD’

Mahasiswa Unika St. Paulus Ruteng Wakili NTT di Ajang Putra-Putri Budaya Indonesia 2025

Selama ini, mereka sebagai guru komite penerima Bos Daerah (Bosda) memeroleh gaji Rp 600 ribu per bulannya. Upah yang rutin diterima tiap tiga bulan itu meski sedikit tetapi cukup untuk menghidupi keluarga.

Salah satu guru honor yang mengajar di salah satu SMA Negeri di Matim yang berinisial LJ kepada VoxNtt.com, Selasa (23/5/2017), mengatakan kini dengan beralihnya pengelolaan SMA/SMK ke provinsi belum ada kepastian terkait gaji.

“Kami yang di SMA/ SMK  ada 2 point  saja yang kami keluhkan, terkait soal SK Gubernur untuk THL Provinsi dan SK Gubernur soal gaji 15% bersumber dari dana BOS yang sampai saat ini kami pertanyakan. Mengapa sampai saat ini gubernur belum mengeluarkan SK-nya? Sementara nomenklaturrnya sudah ada dari kementerian,” kata LJ.

Dia mengaku selama ini satu-satunya harapan untuk menopang ekonomi keluarganya hanya bersandar pada uang komite.

“Yah, harapan saya  gaji yang bersumber dari komite saja untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga. Berbicara tentang cukup dan tidaknya, saya pribadi mengaku bahwa pastilah tidak cukup,” ucap dia.

“Tambah lagi punya tanggung jawab menghidupkan keluarga yang berjumlah empat orang. Kami tidak memiliki sumber lain selain gaji komite yang jumlahnya sangat sedikit dibandingkan kebutuhan ekonomi keluarga. Apalagi kami sebagai pendatang di tempat kami mengajar. Mau dan tidak mau, harus bersabar menerima kenyataan kehidupan ekonomi keluarga yang semuanya serba kekurangan,” imbuh LJ.

Gaji terlambat kata dia, memang seringkali menjadi sajian mereka dan itu sudah biasa bagi guru honor.

“Karena biasanya uang komite di sekolah selalu terlambat membayar uang komite dari anak-anak. Karena anak sekolah selalu berharap uang PIP untuk membayar uang sekolah. Jadi biasanya kami terlambat menerima gaji, hal ini biasa terjadi di sekolah tempat saya mengajar,” tukas LJ.

Dikatakan, hingga kini LJ tidak bisa berbuat apa-apa hanya pasrah dengan keadaan. Apalagi keadaan orangtua murid di sekolahnya  sangat memperihatinkan. Pendapatan mereka rata-rata kecil dan serba tidak pasti. Semua orangtuanya adalah petani.

Untuk kebutuhan keluarga di kampungnya lanjut LJ, seringkali orangtua marah. Di saat mereka membutuhkan bantuan dalam hal keuangan ia tidak melayani.

“Sedih sebenarnya,  sering kali kami menolak dengan alasan tidak ada uang. Tidak jarang juga merasa kasian dengan keluarga. Tapi dengan kondisi keuangan yang sangatlah pas-pasan bahkan seringkali tidak cukup. Beruntung saja, beras masih ditanggung oleh orangtua kalau pas musim panen,” imbuhnya.

LJ sempat berpikir beralih profesi lantaran tak tahan dengan keadaan itu. Misalnya, ingin mengubah perekonomian keluarga dengan membuka usaha, berjualan, berbisnis dan lainnya. Namun, kendalanya yakni modal untuk mulai.

“Yang penting kita melaksanakan tugas kita dahulu. Meski hak kami belum terpenuhi, kami pentingkan pendidikan anak dahulu, seperti itulah tugas utama tenaga pendidik,” kata LJ.

Sumber: Voxntt.com

Tags: Kabupaten Manggarai TimurUpah Guru Honorer

Related Posts

HIMPAUDI Langke Rembong Gaungkan Semangat ‘Ayo Masuk PAUD’
BERITA

HIMPAUDI Langke Rembong Gaungkan Semangat ‘Ayo Masuk PAUD’

16 May 2025
Mahasiswa Unika St. Paulus Ruteng Wakili NTT di Ajang Putra-Putri Budaya Indonesia 2025
BERITA

Mahasiswa Unika St. Paulus Ruteng Wakili NTT di Ajang Putra-Putri Budaya Indonesia 2025

14 May 2025
BERITA

Hardiknas 2025, Johni Asadoma: Pendidikan Hak Asasi Warga Negara, Tidak Boleh Ada Diskriminasi

2 May 2025
BERITA

Cegah Kekerasan, Kadis PPO Manggarai Perintahkan Semua Kepsek Segera Bentuk Tim TPPK di Sekolah

24 February 2025
HEADLINE

Buntut Kasus Guru Pukul Siswa di SDI Muwur, Kadis PPO Manggarai: Kekerasan Terhadap Anak di Sekolah Bentuk Pelanggaran Hukum

22 February 2025
BERITA

Heboh Pelajar di Ruteng Ribut Rebut Pacar: Korban Lapor Polisi, Kepsek Bentuk Timsus Usut Siswi Bersuami

11 January 2025

ARTIKEL TERKINI

Umat Stasi Wae Ruek Gotong Royong Galang Dana Pembangunan Kapela di Kampung Ojang

Umat Stasi Wae Ruek Gotong Royong Galang Dana Pembangunan Kapela di Kampung Ojang

21 June 2025

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

10 June 2025
Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai

Fransiscus Go Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Hortikultura di Manggarai

25 May 2025

Sukacita Warga Golo Tutup Doa Rosario dengan Membuka Turnamen Voli

25 May 2025

BANYAK DIBACA

Umat Stasi Wae Ruek Gotong Royong Galang Dana Pembangunan Kapela di Kampung Ojang

Nekat Bawa Istri Orang Cek In di Hotel Agung Ruteng, Bos Pasir Asal Benteng Jawa Akhirnya Merugi Puluhan Juta

Koperasi di Seluruh Indonesia Merasa Teraniaya oleh Regulasi Pemerintah

Tabrak Mobil Tronton di Wae Ces, Seorang Anggota TNI bersama Rekan Pemotornya Tewas di Tempat Kejadian

Anggota DPRD Manggarai Timur Desak Dinas PUPR Segera Proses Amdal Jalan ke Mengge

Mengenal Ferdy Hasiman, Sosok Anak Muda yang Siap Pimpin Manggarai Timur

Copyright ©2017-2025 Beritaflores.com

  • Redaksi
  • Pedomaan Media Siber
Facebook Twitter Youtube
No Result
View All Result
  • POLITIK
  • HUKUM
  • GAGASAN
  • SOSIAL BUDAYA
  • EKBIS
  • PARIWISATA
  • DESA
  • ADVERTORIAL

© 2024 Berita Flores