RUTENG, BERITA FLORES- Pemerintah Kabupaten Manggarai bersama Yayasan Plan Internasional Indonesia atau Plan Indonesia berkomitmen stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada tahun 2020, mengingat akses sanitasi setiap rumah tangga di daerah itu masih terbilang rendah.
Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, S.H.,M.H menjelaskan hal itu saat memberikan sambutan pada pertemuan Percepatan Pencapaian Target Open Defecation Free (ODF) di Aula Ranaka Setda Manggarai pada Selasa, 17 Maret 2020.
Open Defecation Free (ODF) merupakan suatu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak lagi Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Bupati Deno mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya dalam menuntaskan persoalan BABS pada tahun 2020 ini. Ada berbagai macam upaya kata dia, telah dilakukan oleh Pemda Manggarai antara lain pembangunan infrastruktur dasar seperti program air minum bersih dan pembangunan jamban bagi warga tidak mampu.
“Kita telah mendeklarasikan target agar tahun 2020 tidak ada lagi warga Manggarai yang Buang Air Besar Sembarangan sehingga kita bisa menjalankan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tahun 2022 mendatang,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan pentingnya Stop BABS karena sangat berpengaruh pada kesehatan anak-anak terutama untuk mencegah mereka dari penyakit diare. Untuk itu, anak-anak tidak mengalami masalah stunting.
Baca: Plan Indonesia Gandeng Pemda Dorong Percepatan Pencapaian Target ODF dan STBM
Deno berharap, agenda pertemuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya agar pada 2020 ini tidak ada lagi yang buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF). Ia mengungkapkan bahwa, dari 171 desa dan kelurahan di Kabupaten Manggarai, ada sebanyak 95 desa sudah berstatus ODF atau mencapai 55,5% desa ODF seperti di desa-desa di Kecamatan Wae Rii dan Kecamatan Ruteng. Sementara sisanya akan dikerjakan pada tahun 2020 ini.
Deno mengucapkan terima kasih kepada pihak YPII karena telah bekerjasama dalam menuntaskan berbagai macam masalah kesehatan seperti masalah BABS dan STBM di Kabupaten Manggarai. Menurut dia, ini bukan hanya program pemerintah semata tetapi ini adalah amanah rakyat agar pemerintah dapat membantu mereka terhindar dari berbagai penyakit seperti DBD dan mencegah masalah stunting.
“Kehadiran Plan Indonesia sangat membantu pihak Dinas Kesehatan untuk segala bantuan dan duungannya sehingga kegiatan ini bisa sukses. Kita memiliki tugas mulia bagi pelayanan melalui program STBM ini,” jelas Deno.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, dr. Yulianus Weng meminta kepada seluruh petugas Puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Manggarai untuk segera memastikan wilayah mereka masing-masing agar memwujudkan ODF dan STBM.
“Dalam rangka melancarkan program ini, mudah-mudahan tahun ini kita bisa menyelsaikan pembangunan tiga Puskesmas baru,” kata dia.
Kadis Yulianus menjelaskan, ada sejumlah langkah bakal dilakukan untuk memwujudkan ODF yaitu melalui dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan). Puskesmas kata dia, telah menyiapkan dana untuk pelaksanaan tahapan kegiatan agar bisa mencapai desa ODF. Dinkes jelas dia, telah bekerjasama dengan lintas sektor di kecamatan dan juga dibantu oleh Yayasan Plan Internasional. Hingga saat ini kata dia, sudah ada penambahan sebanyak 19 desa yang telah diverifikasi dan sedang menyelesaikan dokumen-dokumen untuk di-update di aplikasi SMART STBM supaya bisa berubah status menjadi desa ODF.
“Sehingga dengan demikian desa ODF kita akan bertambah menjadi 114 desa dan ada 13 desa lainnnya yang juga sudah siap untuk diverifikasi ODF,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Maria Yasinta Aso, SST mengatakan, pihaknya sangat optimis untuk menuntaskan masalah BABS pada tahun 2020 ini. Menurut dia, komitmen para camat di daerah itu sangat bagus untuk memwujudkan desa ODF.
“Dengan mendengar komitmen para camat yang sangat bersemangat dan luar biasa. Juga semangat kerja sama dan sama-sama kerja dari para Kepala Puskesmas dan sanitarian Puskesmas dan didukung oleh YPII, Pokja AMPL kabupaten serta dukungan dari Bupati Manggarai sehingga kami optimis bisa mencapai Manggarai ODF 2020,” cetus dia.
Yasinta mengakui bahwa, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk memwujudkan Manggarai ODF 2020 antara lain; penguatan kapasitas petugas kesehatan khususnya sanitarian Puskesmas dalam pelaksanaan STBM, monitoring dan evaluasi secara berkala, melaksanakan bimbingan teknis terkait pelaksanaan STBM, pelatihan wusan (wira usaha sanitasi bagi sanitarian dan kader), membangun koordinasi dan kerjasama dengan lintas sektor baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat kecamatan dan desa. Bahkan pihaknya juga telah bekerjasama dengan LSM yang bergerak di bidang kesehatan,
“Pemerintah daerah juga telah menyusun regulasi berupa Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 38 tahun 2019 tentang STBM GESI/Sanitasi Total Berbasis Masyarakat berkesetaraan Gender dan Inklusi Sosial,” pungkas dia. (RED/TIM).