LABUAN BAJO, BERITAFLORES – Seorang oknum guru berinisial HB asal Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, diduga menganiaya anak dibawah umur.
Dugaan penganiayaan itu dikabarkan terjadi di Dusun Weri, Desa Waka, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Selain guru HB yang saat ini aktif mengajar di SMPN 5 Welak, rekannya berinisial BJ juga disebut-sebut turut ikut dalam aksi brutal itu.
Kendati aksi itu dilakukan di luar jam sekolah, namun tindakan guru HB tentunya dapat mencoreng nama dunia pendidikan.
Betapa tidak, seorang pendidik atau guru yang dikenal sebagai obor masyarakat mestinya selalu menjadi teladan, bukan sebaliknya dengan mempertontonkan aksi premanisme.
Korban aksi tak terpuji guru HB dan BJ ini diakui berinisial ISM (15 tahun), seorang remaja asal Dusun Weri, Desa Waka, Kecamatan Macang Pacar.
Korban ISM mengaku jika dirinya dianiaya guru HB dan BJ saat dirinya sedang asyik ngobrol bersama teman-temannya di rumah seorang warga bernama Daniel Jemalut.
ISM berkata, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (10/8/2025)sekitar pukul 13.00 Wita.
Sesaat sebelum kejadian, tiba-tiba guru HB datang menghampirinya dan langsung menarik kerah baju dari ISM.
Sesaat kemudian, pelaku BJ datang menyusul dan langsung mencekik leher ISM.
Saat bersamaan juga guru HB menendang ISM di bagian pinggangnya. Hal itu menyebabkan korban ISM sempat mengalami pusing dan mengaku trauma.
“Saat itu saya kaget. Tiba-tiba mereka (merujuk pada guru HB dan BJ) datang pukul dan dorong-dorong saya ke dinding rumah,” katanya.
Pengakuan korban ISM diperkuat lagi dengan keterangan seorang temannya bernama Sakri Akrianus Jehalu.
Sakri yang mengaku ada di tempat kejadiaan mengatakan jika saat itu guru HB dan BJ tiba-tiba datang mengamuk sembari menendang dan mencekik korban.
“Saya juga heran waktu itu, kok tiba-tiba main pukul,” tutur Sakri.
Usai ditendang dan dicekik, korban lalu digiring ke rumah milik Kornelis Nudi untuk meminta maaf.
Nampaknya masalah ini dipicu hal sepele lantaran sebelumnya sempat berselisih terkait saling melotot di jalan.
Walau demikian pengakuan ISM dan Sakri, Beritaflores belum berhasil menghimpun keterangan guru HB dan rekannya Bj sehingga berita ini masih memerlukan verifikasi lanjutan.
Lapor Polisi
Aksi guru HB dan rekannya BJ berujung laporan polisi. Laporan itu dilayangkan tiga hari kemudian pasca kejadian.
Albertus Jal, ayahanda korban ISM rupanya tidak menerima perlakuan guru HB dan BJ terhadap anaknya.
Ia lalu memprotes aksi guru HB serta rekannya BJ dengan melaporkannya ke Polsek Macang Pacar, pada Minggu 10 Agustus 2025 pagi.
Atas laporan itu, Polsek Macang Pacar selanjutnya mengarahkan Albertus ke Puskesmas Noa untuk lakukan visum terhadap ISM, anaknya.
Albertus lalu meminta Polisi agar segera menindaklanjuti proses hukum terhadap guru HB dan BJ.
“Biar ada efek jera. Biarkan proses hukum. Agar perbuatan mereka tidak terulang,” kata Albertus.
“Saya berharap polisi harus serius menangani persoalan ini. Saya sebagai orang tua sakit hati ketika anak saya dipukul begitu saja oleh pelaku yang nota bene orang berpendidikan,” kesalnya.
Terkait laporan Albertus, media juga telah berupaya menghubungi Kapolsek Macang Pacar, Ipda Petrus Belas Kasihan, namun belum terkonfirmasi.
Media juga telah berusaha menghubungi via saluran seluler, sayangnya belum mendapat jawaban. **)
Laporan bersama Adrianus Paju dan FS






