Ruteng, Beritaflores.com – Para Tenaga Kesehatan (Nakes) Non ASN di Manggarai, NTT, akhirnya meminta maaf kepada Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit.
Permintaan maaf itu disampaikan menyusul keputusan Pemda Manggarai merumahkan 249 Nakes Non ASN baru-baru ini.
Ratusan Nakes ini dinyatakan berhenti lantaran Pemda Manggarai tidak menandatangani masa perpanjangan Surat Perintah Kerja (SPK) mereka.
Adapun alasan keputusan itu dieksekusi Pemda Manggarai atas pertimbangan berbagai soal terkait ketidakdisiplinan dan ketidakloyalan.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Nabit kepada SwaraNTT, pada Sabtu 7 April 2024, sebagai respon atas gaduhnya polemik tuntutan para Nakes usai menggelar aksi demonstrasi di gedung DPRD Manggarai pada awal Maret 2024 lalu.
Putusan Pemda Manggarai atas pemberhentian SPK itu belakangan diakui para Nakes sebagai suatu yang keliru sebab apa yang menjadi tuntutan mereka melakui aksi demonstrasi kala itu hasilnya tidak sesuai sebagaimana yang mereka harapan.
Namun sebaliknya, mereka malah diberhentikan dengan tidak diperpanjangkannya SPK mereka yang turut andil dalam aksi itu.
Lantas, para Nakes yang terdampak putusan Pemda Manggarai itu kemudian melayangkan permintaan maaf melalui surat tertulis atasnama Forum Nakes Non ASN, pada Senin, 8 April 2024.
Koordinator Forum Nakes Non ASN, Elias Ndala, mengatakan para Nakes yang dipecat memohon agar kiranya mereka dapat bertemu Bupati Manggarai secara langsung untuk menyampaikan permintaan maaf mereka.
Mereka juga memohon kepada Pemda Manggarai agar kiranya dapat kembali menerbitkan SPK baru sehingga mereka kembali dipekerjakan lagi pada Puskesmas masing-masing.
Berikut bunyi lengkap surat permintaan maaf Forum Nakes Non ASN manggarai, sebagaimana dikutip dari Diantimur, Senin malam.
Kami para Tenaga NAKES NON ASN menyatakan baliwa, pada awalnya kami dengan semangat ingin memperjuangkan nasib kami menjadi lebih baik namun hasilnya tidak sesuai dengan yang kami harapakan. Karena itu dengan kesadaran dan tanpa ada paksuan dari pihak manapun karmı menyampaikan.
- Permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada Bupati Manggarai sebagai pengambil kebijakan di kabupaten manggarai dan seluruh jajarannya.
- Kami menyampaikan permohonan maaf kepada bapak Bupati manggarai atas kekeliruan kami yang tidak mengikuti struktur birokrasi di kabupaten manggarai dan tidak loyal terhadap pumpanan.
- Kami mohon kebijakan dan kerendahan hati dan bapa Bupati agar kami semua dapat dipekerjakan dan mendapatkan spk untuk dipekerjakan kembali di wilayah kerja puskesmas kami masing-masing.
- Kami mohon kiranya bapak bupati dapat menyediakan waktu untuk kami temui, sehingga kami bisa menyampaikan secara langsung permohonan maaf kami.
Demikian kutipan isi surat permohonan maaf para Nakes untuk Bupati Manggarai. (*)
Penulis: Andy Paju