RUTENG, BERITA FLORES – Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Coronavirus diseases (Covid-19) Kabupaten Manggarai mengajak masyarakat di daerah itu agar bersama-sama mendeteksi para pelaku perjalanan. Langkah tersebut bertujuan memerangi pandemi di Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai, Lodovikus Moa menjelaskan hal itu kepada wartawan di Sekretariat Daerah Manggarai pada Kamis, 3 September 2020.
Ludovikus mengatakan, pandemi coronavirus diseases (Covid-19) di Kabupaten Manggarai, Flores-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus merebak. Berdasarkan data terbaru, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu semakin bertambah dari sebelumnya berjumlah 10 orang kini menjadi 15 orang.
Merespon hal tersebut, Ludovikus mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Manggarai untuk bersama-sama melakukan pencegahan pandemi virus mematikan itu dengan mendeteksi semua para pelaku perjalanan yang keluar masuk daerah itu.
“Kami berharap agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap informasi-informasi menyesatkan yang justru menghambat proses pencegahan penularan virus corona,” kata Ludovikus.
Menurut dia, saat ini pemerintah tengah berupaya secara maksimal dalam memutus manta rantai penyebaran pandemi Covid-19 di Manggarai.
Bahkan pemerintah daerah kata dia, selalu hadir dan terdepan untuk memastikan warga terbebas dan terhindar dari wabah Covid-19.
Ludovikus juga mengajak warga Manggarai agar selalu mematuhi sejumlah protokol kesehatan seperti menggunakan masker, selalu mencuci tangan pakai sabun, manjaga jarak aman serta menghindari kerumunan massa.
“Setelah kami sudah lalukan pertemuan tadi, salah satu yang ditekankan yakni menghindari kerumunan. Tidak boleh ada warga yang menyelenggarakan pesta-pesta seperti pesta nikah, pesta sekolah, pesta adat, dan sebagainya,” kata Lodovikus.
Di samping itu, pihaknya mengharapkan partisipasi warga untuk bersama pemerintah memantau kehadiran para pelaku perjalanan. Ia mengatakan, semua kasus transmisi lokal di Manggarai berawal dari pelaku perjalanan.
Untuk itu, bagi para pelaku perjalanan yang diketahui Gugus Tugas, maka dengan mudah dilakukan pengecekan. Sementara para pelaku perjalanan yang tidak diketahui pemerintah, akan sulit dilakukan pengecekan.“
Ludovikus menambahkan, warga diharapkan bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendeteksi para pelaku perjalanan. Tidak semua pelaku perjalanan ini melaporkan diri atau diketahui pemerintah.
Ia mengungkapkan, kasus pasien positif Covid-19 berinisial RJ di Cireng berawal dari tidak adanya keterbukaan pelaku perjalanan dan warga sekitar.
Menurut Ludovikus, apabila diketahui sejak awal para pelaku perjalanan masuk ke Manggatai, maka Tim Gugus Tugas pasti bisa melakukan upaya pencegahan secara dini. (TIM).