Ruteng, Beritaflores.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Ruteng, Manggarai, NTT, kembali mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca per hari ini, Senin 8 April 2024.
Kepala Stasiun Frans Sales Lega, Decky Irmawan, dalam keterangan tertulis terkait informasi prakiraan cuaca yang diperoleh media, Senin pagi ini, menyebut kondisi cuaca di wilayah Manggarai masih berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pukul 09.30 WITA.
“Kondisi ini masih akan berlangsung hingga pukul 12.00 WITA”, sebut Irmawan.
Untuk daerah Manggarai, kata dia, adapun wilayah terdampak kondisi cuaca ini, diantaranya; Kecamatan Cibal, Cibal Barat, Lelak, Reok, Reok Barat, Ruteng, Wae Rii, Rahong Utara dan Langke Rembong. Kondisi ini, lanjutnya, dapat meluas ke Satar Mese Utara.
Sedangkan untuk wilayah Manggarai Timur, hal serupa berpotensi terjadi di Lambaleda Utara dan dapat meluas ke wilayah Lambaleda Utara, Lambaleda Timur, Lambaleda Selatan, Lambaleda dan Sambi Rampas.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah yang berpeluang terdampak untuk tetap waspada akan segala dampak yang akan ditimbulkan.
Berikut kami tampilkan informasi prakiraan cuaca dalam kurun waktu 3 hari kedepan, terhitung sejak 8-10 April 2024.
Selain itu BMKG juga merilis data ketinggian gelombang di wilayah laut NTT pada 8-10 April 2024.
Sebelumnya, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Kelas II Eltari Kupang, kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah NTT selama tiga hari kedepan.
Peringatan dini cuaca ini disampaikan mengingat daerah pusaran angin masuk (Sirkulasi Siklonik) yang berada di sebelah Utara NTT (Laut Flores) telah meningkat menjadi Bibit Siklon Tropis 96S.
Hal ini disampaikan BMKG NTT melalui Kepala Stasiun Meteorologi Eltari Kupang, Sti Nenot’ek, dalam keterangan informasi peringatan dini cuaca NTT yang diterima media, pada Kamis 4 April 2024.
Sti mengatakan saat ini terpantau di Laut Sawu dengan posisi 10.2°LS 121.0°BT menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan dan belokan angin di wilayah NTT sehingga meningkatkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bahkan ekstrim di wilayah NTT.
“Bibit Siklon Tropis 96S dalam 24-48 jam kedepan bergerak perlahan ke arah Selatan – Barat Daya dengan potensi menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam kedepan (Jumat) masih Rendah sementara 48-72 jam kedepan (Sabtu – Minggu) Sedang – Tinggi”, ungkapnya.
Dijelaskan, saat ini wilayah NTT berada pada masa peralihan dari periode musim hujan menuju periode musim kemarau (masa pancaroba).
Kondisi Dinamika Atmosfer menunjukkan adanya aktifitas Gelombang Atmosfer yang melintasi wilayah NTT yakni Gelombang Equatorial Rossby dan Madden Julian Oscillation (MJO).
“Suhu Muka Laut diperairan NTT masih hangat serta didukung dengan kondisi Atmosfer yang labil dan lembab mulai dari lapisan bawah hingga atas mempengaruhi pembentukan awan – awan konvektif yang dapat menyebabkan Cuaca Ekstrim”, terangnya.
Pihaknya meminta agar masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana Hidrometeorologi yang terjadi pada masa peralihan (masa pancaroba) ini, seperti angin kencang berdurasi singkat, puting beliung, hujan secara sporadis dalam durasi singkat yang bersifat lokal, banjir, banjir bandang dan tanah longsor serta potensi dampak yang menyerupai sambaran petir, pohon tumbang dan baliho roboh. (*)
Penulis: Andy Paju