RUTENG, BERITA FLORES- Yayasan Puspita Bangun Bangsa (YPBB) menggelar roadshow latihan membuat pakan babi fermentasi bagi kalangan masyarakat peternak.
Gelaran latihan membuat pakan babi fermentasi itu merupakan salah satu program yang dicanangkan YPBB untuk meningkatkan pertumbuhan produksi ternak babi.
Tahap awal latihan tersebut dilakukan di Kelurahan Golo Dukal, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT.
Pelatihan itu dihadiri oleh seluruh masyarakat peternak dan berlangsung di rumah ketua YPBB pada Minggu, 27 Agustus 2023.
Dalam kesempatan itu, selain latihan membuat pakan babi fermentasi, YPBB juga memberi latihan membuat disinfectant babi untuk menangkal ancaman serangan virus.
Ketua YPBB, Florianus Santosa Nggagur mengatakan, seluruh Kelompok Berbasis Gereja (KBG) yang ada di Kecamatan Langke Rembong menjadi target realisasi dari pelaksanaan kegiatan pelatihan untuk tahun 2023.
“Sehingga mulai hari ini star dari KBG St Yohanes Paulus 2, kita akan melakukan pelatihan yang sama di beberapa KBG di Langke Rembong yang sudah terdaftar,” ungkap Flori.
Menurut Flori, program yang dicanangkan YPBB tersebut memiliki kaitan dengan tahun pastoral ekonomi berkelanjutan Keuskupan Ruteng dengan tagline ‘SAE’ atau Sejahtera, Adil, dan Ekologis.
Figur yang digadang-gadang calon Bupati Manggarai itu berharap bahwa melalui program pembuatan pakan babi fermentasi, unsur kepeduliaan terhadap lingkungan hidup dan unsur perbaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat akan terwujud.
“Kenapa kita memilih program ini? Yang kita harapkan ke depan bahwa akan terjadi efisiensi dalam proses produksi ternak babi,” ujarnya.
Ia membeberkan, efisiensi proses produksi yang dimaksud adalah efisiensi waktu, efisiensi anggaran, dan efisiensi lingkungan hidup.
Lewat program pakan babi fermentasi, lanjut dia, masyarakat akan membuat pakan babi yang dapat dipakai selama satu sampai dua bulan ke depan.
Selain itu, warga pun tidak perlu lagi membeli kayu api setiap hari sehingga lingkungan hidup tetap terjaga.
“Kita tidak perlu lagi memasak pakan babi. Jadi lewat proses produksi pakan babi fermentasi ini, benar-benar sangat membantu ke depan,” katanya.
Lebih dari itu, ujar Flori, dengan proses fermentasi maka terjadi peningkatan gizi untuk ternak babi sehingga kesehatan babi akan terawat.
Sementara terkait disinfectant, ia pun menjelaskan fungsinya yang bermanfaat untuk menjaga kebersihan kandang, anti virus, dan mengurangi bau tak sedap dari kotoran babi.
Lebih lanjut Flori menegaskan, lembaga YPBB menargetkan adanya peningkatan produksi ternak babi di kalangan masyarakat Manggarai ke depan.
Peningkatan daya produksi, ungkap dia, menggambarkan terjadinya sebuah proses pertumbuban sehingga dapat memperbaiki kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Sebab itu, tegas dia, peternak babi tidak boleh memelihara babi hanya untuk sekedar mengisi waktu saja, tetapi harus berdampak pada peningkatan taraf hidup setelah ada perubahan proses produksi pakan.
“Yang tadinya hanya bisa pelihara 2 babi karena disibukan dengan segala macam urusan yang cukup repot, lewat proses fermentasi maka ke depannya akan naik menjadi 3, 4, 5, 6, dan seterusnya,” pungkas Flori.
Penulis: Heri Mandela