BORONG, BERITA FLORES – Belum berusia setahun, Proyek jalan lapisan penetrasi (Lapen) yang menghubungkan Benteng Jawa menuju Heret – Bawe, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mulai rusak.
Padahal proyek tersebut baru saja selesai dikerjakan beberapa bulan lalu. Mirisnya kini sudah mengalami kerusakan parah di sejumlah titik.
Informasi yang diperoleh Beritaflores.com bahwa, proyek tersebut menelan anggaran sebesar Rp749.893.466 bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Manggarai Timur tahun 2021. Proyek ini dikerjakan oleh CV. Radityha Pratama. Meski anggaran cukup fantastis, namun proyek tersebut dinilai berkualitas buruk.
Pantauanย wartawanย pada beberapa hari lalu, di beberapa titik, kondisi material aspal sudah terkelupas dan mengalami keretakan bahkan di badan jalan lapen itu mulai terpecah. Di bagian tengah badan jalan pun tampak bergelombang. Kuat dugaan, penyiraman material aspal tidak merata, juga sangat tipis.ย Bahkan agregat batu kerikil juga tampak berserakan di bahu jalan.
Akibatnya, pengguna jalan pun tampak kesulitan saat melewati ruas jalan tersebut. Warga setempat berinisial RJ mengatakan, kontraktor pelaksana proyek tersebut sebagai lahan korupsi. Sebab, kata RJ, proyek tersebut sudah mengalami kerusakan di beberapa titik, seperti yang terjadi di Kampung Rembong Watu.
“Belum sampai setengah tahun, kerusakannya di mana-mana. Padahal, proyek ini baru di-PHO (Provinsial Hand Over) sekitar bulan Desember 2021 lalu. Sehingga kami menilai proyek ini sebagai lahan korupsi,” kata RJ kepada wartawan saat ditemui di lokasi tersebut.
Dia mengungkapkan, ironisnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai Timur, terkesan lalai dalam melakukan pengawasan pelaksanaan proyek tersebut.
“Lalu, bagaimana dengan pengawasannya Dinas PUPR Matim. Ini seolah-olah Dinas PUPR membiarkan kontraktor pelaksana bekerja asal jadi. Kasian uang negara,โ ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak Pemda Matim melalui Dinas PUPR untuk segera mengambil langkah tegas terhadap kontraktor pelaksana agar segera dilakukan perbaikan demi memwujudkan kualitas proyek.
โPemda Matim harus ambil langkah tegas. Jangan diam. Suruh kontraktor harus perbaiki lagi,โ tandas dia.
Dikonfirmasi secara terpisah, kontraktor pelaksana CV. Radityha Pratama mengatakan, pihaknya akan memperbaiki pada titik yang mengalami kerusakan. ” Pasti kita lakukan perbaikan, karena ini masih dalam pemeliharaan,” ujarnya saat dihubungi wartawan Sabtu siang, 26 Maret 2022.
Hingga berita ini dirilis, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Timur, Yosep Marto belum berhasil dikonfirmasi. Meski berkali-kali dihubungi melalui nomor ponselnya, namun sampai saat ini dirinya belum merespon. (RED).