LABUAN BAJO, BERITA FLORES – Upaya penertiban dan penyelamatan aset untuk menghindari kerugian keuangan negara atau daerah membutuhkan sinergitas dan kolaborasi antar pemangku kepentingan terkait. Kesamaan komitmen dalam pemberantasan korupsi menjadi modal utama untuk memperkuat sinergitas tersebut.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menjelaskan hal itu dalam diskusi panel bertajuk โSeminar Nasional Sertifikasi dan Penyelamatan Aset BUMN dan Daerah serta Launching Modul Jaga KPKโ yang digelar secara daring dan luring terbatas di Labuan Bajo Selasa, 7 Desember 2021.
“Pegelolaan aset menjadi salah satu ruang yang memunculkan perilaku korupsi dan membuka peluang terjadinya kerugian negara atau daerah,” ujarnya.
Karena itu, Nawawi meminta para pemangku kepentingan meliputi pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga aparat penegak hukum untuk saling mendukung dan memberikan perhatian khusus terkait penertiban aset daerah.
Lebih jauh Nawawi mengatakan KPK telah menjalin kerja sama dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk dapat mengawal penyelamatan aset melalui kegiatan penertiban dan pemulihan aset sengketa dengan mendorong penatausahaan aset melalui database aset, penguatan regulasi dan pengawasan pengelolaan aset, serta sertifikasi aset.
Menurut dia, itulah arti penting kehadiran KPK turut serta dalam pengelolaan aset pemerintah daerah maupun BUMN. Ia berharap kepada jajaran Kejaksaan khususnya pada bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) untuk memberikan dukungan kepada pemerintah daerah. Demikian juga harapannya kepada lembaga Mahkamah Agung mengingat banyaknya kasus gugatan terkait sengketa aset yang lebih banyak dimenangkan oleh pihak penggugat.
โKami tetap menghargai independensi badan-badan peradilan. Kami tidak intervensi terkait penanganan perkara. Tapi, minimalisir potensi yang dapat menyebabkan ketidakprofesionalan dalam penanganan sengketa aset,” pungkas dia.
Lebih lanjut Nawawi juga memaparkan kinerja dan dukungan yang telah dilakukan pihaknya dalam upaya penyelamatan aset pemda dan BUMN melalui program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola aset.
Hingga triwulan 3 tahun 2021, total tercatat Rp40,25 triliun penyelamatan aset milik daerah, dengan rincian yaitu sertifikasi aset mencapai Rp18,8 triliun; pemulihan dan penertiban aset daerah yang dikuasai oleh pihak ketiga senilai Rp3 triliun; dan penyelesaian kewajiban penyerahan aset prasarana sarana utilitas (PSU) atau fasilitas umum dan fasilitas sosial senilai Rp18,3 triliun.
Untuk menghindari potensi kerugian negara/daerah, Nawawi juga mengungkapkan KPK juga menjalin kerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan monitoring dan evaluasi terkait pengelolaan barang milik daerah.
Selain itu, untuk mempertahankan dan mengembangkan itikad baik pemerintah daerah, KPK mendorong para kepala daerah menandatangani Pakta Integritas Aset. Di dalamnya termuat komitmen untuk selalu patuh dan taat terkait aturan pengelolaan aset daerah dan negara dalam rangka membantu tugas jabatan.
“Kita berharap support semua pihak untuk terus mendukung penertiban aset di daerah. Jadikan Direktorat Korsup Wilayah V KPK ini sebagai mitra, karena kunci keberhasilan adalah komitmen yang sama dalam pemberantasan korupsi,” lanjut dia.
Diskusi yang dilakukan secara hybrid tersebut dihadiri secara langsung oleh Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Koordinator Hukum Kementerian BUMN Anas Puji Istanto. Hadir secara daring antara lain; Jamdatun Feri Wibisono, Dirjen Penetapan Tanah Pemerintah Kementerian ATR/BPN Suyus Windayana, serta Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PLN Sinthya Roesly.
Diskusi panel ini merupakan rangkaian keempat dari peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2021 yang diselenggarakan di 5 (lima) wilayah di Indonesia dengan mengusung tema besar “Satu Padu Bangun Budaya Anti-Korupsi”. Setelah sebelumnya terselenggara di Kota Kendari, Banjarmasin, dan Pekanbaru. Puncak peringatan akan digelar di Gedung Merah Putih KPK pada 9 Desember 2021 mendatang. (Peter Arifin).